[Chapter 3]

15 3 0
                                    

Budayakan follow sebelum baca oke!
Warning! Typo Bertebaran.

•Happy reading•

"Pagi, Abang Azy yg gantengnya sekebon binatang,"Ucap Alina sambil merangkul pundak Azydan.

"Gak lucu,pasti ada maunya nih,"Ucap Azydan yg sedang memasukkan buku-bukunya kedalam tasnya.

"Tau aja lo seperti dukun,Bang gue pengen novel terbaru, beliin yah.. yah.."Pinta Alina sambil memasang pupy eyes dan wajah imutnya.

"Tuh kan.. Apa gue bilang, Beli sendiri ngapa?"Tanya Azydan.

"Yah.. Abang mah gitu, gue mager tau,"Jawab Alina.

"Yaudah iya, tapi nanti waktu pulang sekolah."

"Makasih,"

****

Alina POV :

"Hari ini pelajaran apa ya? tau lah, sekarang jam..? Oh jam 07.55, Hah.. Aduh 5 menit lagi gue telat, gila sih astagfirulah gue harus tepat waktu." Ucapku sambil berlari menuju kelasku karena mungkin sudah ada guru dikelasku, biasanya 5 menit sebelum bell masuk guru sudah stay dikelas.

Brukk..

"Aduh.." Ringisku terjatuh waktu tak sengaja menabrak dada bidang seseorang yang tak ku kenali.

"Woi, kalo jalan pakai mata dong!"Ketus seseorang itu.

"Jalan itu pakai kaki! Bukan pakai mata!" Ucapku sambil mendongakkan kepalaku sembari berdiri kembali.


"Dasar kentang!" Ucapnya sambil beranjak pergi dari hadapanku.

"Songong banget sih, udah tau gue lagi buru - buru," Dumelku sambil melanjutkan langkahku.

Huh.. huh..

"Akhirnya sampai juga," Ucapku sambil melirik jam yang melingkar di tanganku.

Waktu sudah menunjukkan pukul 08.03.

"Aduh.. gimana ini, pelajaran sudah dimulai, masa iya gue bolos,"

"Kalau masuk kelas juga percuma nanti bakal disuruh keluar lagi karena aku sudah telat." Ucapku sambil mondar-mandir kesana kemari didepan pintu kelas.

Srettt..

Tiba-tiba saja ada yg menarik tanganku dengan kuat, tampak asing bagiku.

Dengan tampangnya yang dingin dia menoleh ke arahku karena aku sontak terkejut dan memberontak melepaskan genggaman tangannya.

"Lepasin tangan gue!" Ucapku sambil berusaha melepaskan tanganku.

Lelaki dingin ini tidak menghiraukanku dan malah menarik tanganku semakin erat hingga terasa sakit di pergelangan tanganku.

Dia terus berjalan sampai pada akhirnya dia berhenti didepan pintu perpustakaan.

"Lo ngapain bawa gue kesini?" Tanyaku kepada lelaki itu.

Akan tetapi dia tidak menghiraukan perkataanku dan kembali menarik tanganku, menyuruhku untuk bersembunyi .

"Apa ini hah? Dia mengajakku bermain petak umpet? Dia sehat tidak sih?" Ucapku dalam hati.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 23, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tentang AlinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang