1# Calaca Private Class

3.6K 435 68
                                    

21 : 03 p.m

Jam sudah menunjukkan jarum pendeknya ke arah angka sembilan yang menandakan bahwa waktu seluruh peserta Calaca Private Class untuk pulang telah tiba.

"Hari ini pembelajaran kita sampai disini dulu. Nam ingatkan kembali kepada kalian semua," Guru itu menjeda perkataan.

"Besok akan diadakan penelitian tentang keberadan mahluk mitologi bernama Hombre De Madera, dan hutan Panapor adalah tempat penelitian pertama kita." Guru perempuan itu beranjak dari kursinya.

"Penelitian yang kita semua lakukan besok hari tidak akan berjalan dengan mudah. Jadi, mulai sekarang persiapkanlah diri kalian sebaik mungkin agar hal yang tidak di inginkan tidak terjadi, mengerti?" Lanjutnya sebelum berbalik pergi meninggalkan ruangan.

"Ya, Nam!" Seru antusias seluruh peserta.

Kalau kalian ingin tahu, Calaca Private Class atau Kelas Privat Calaca adalah sebuah kelas yang memberikan bimbingan pengajaran tentang makhluk mitologi, makhluk legenda atau makhluk fantastis.

Makhluk yang keberadaannya dituturkan dalam kisah-kisah mitologis, legenda maupun fabel ini, memang memilki edukasi atau kursus tersendiri.

Kalian bisa menemukan kelas privat ini di kota Menthana, jika kalian tertarik untuk join.

Setelah guru perempuan itu benar-benar menghilang, para peserta membereskan peralatan belajar mereka dan kemudian ikut menyusul melangkah pergi meninggalkan ruangan.

Hanya tersisa beberapa peserta privat yang masih berada di dalam sana.

Di antara para peserta, terlihat sekarang seorang peserta laki-laki sedang berjalan mendekati salah satu peserta perempuan.

Setelah berada dekat dengan peserta perempuan tersebut, ia langsung memegang pundaknya,"Gisca!" Panggilnya, membuat perempuan itu terkesiap dan menoleh ke arah belakang.

"Astaga Jay! Ngagetin tau gak!!" Kesal Gisca sembari menyubit lengan Jay, membuat sang empu yang di cubit meronta kesakitan.

"Aduh, sakit anjir! Aw, udah woii udah!!" Jay salah, tidak seharusnya ia meremehkan cubitan perempuan.

"Sepupu gue kenapa pada gak waras? Mana galak semua lagi, ADOH!!"

Plak !

"Halah gundul, kayak lo yang paling waras aja!" Ucap Gisca diakhiri dengan pemberian lima jari di kepala milik Jay.

Bisakah kita katakan kalau Jay disini berhasil mendapatkan double kill?

Jay mendecak, "Sekarang gue tau alasan, kenapa orang-orang pada gak ada yang mau sama lo." Ucap Jay
sembari sesekali meringis dan mengusap lengan kanannya yang terasa berdenyut.

Gisca memang sudah memberhentikan aksi gilanya. Namun, rasa sakit yang diberikan pasti membekas dan tidak akan hilang dengan mudah.

"Mau lagi?" Gisca mengangkat tangannya, bersiap-siap ingin mencubit Jay kembali.

Namun, perempuan itu mengurungkan niatnya saat nada dering yang berasal dari handphone miliknya tiba-tiba berbunyi.

Gisca terburu-buru mengambil benda pipih itu di dalam tasnya.

Setelah berhasil mendapatkannya, tanpa berpikir panjang ia mengangkat sambungan telepon tersebut dan kemudian meletakkan benda pipih itu di samping telinganya.

"Hallo, yah?"

"..."

"H-hah?"

"..."

[✓] MenthanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang