Meeting Again (1)

8 2 2
                                    

Mumpung lagi semangat update-nya~ Please enjoy~


--------------------------------------------------------------------------------


Tangannya mengetuk meja pelan, sesekali matanya menatap ke arah jam tangan. Sudah 15 menit berlalu sejak jam pertemuannya dengan.. her blind date. Ae-ri menghela napas. Dia memang bukan tipe orang yang berprinsip "time is money"—lagipula ini cuma blind date—tapi tetap saja.. dia tidak suka menunggu.


Helaan napas kecil keluar dari mulutnya. Matanya melihat sekeliling, mengamati seisi restoran tempat dia berada. Jika dilihat dari luar memang seperti restoran biasa, tapi setelah masuk ke dalam, barulah orang akan sadar bahwa mereka berada di restoran yang cukup 'mewah'—terlihat dari keseluruhan interior ruangan yang menampakkan kesan klasik. Bahkan ketika melihat buku menu, dia hanya bisa menghela napas dalam hati. This place totally not her 'class'.


Sebuah pesan masuk mengalihkan perhatian Ae-ri, tangannya terangkat mengambil ponsel di atas meja dan membukanya.


Ha-na : Kau sedang apa? Kenapa belum pulang jam segini? Aku menginap di apartemenmu yaa, aku sedang malas tidur sendirian~

Ae-ri : Aku sedang di luar sebentar. Menemui blind date-ku.

Ha-na : OH MY GOD! Jadi acaranya hari ini?! Kenapa aku bisa lupa? Baiklah, nikmati blind mate-mu~ Kau harus cerita padaku apa yang terjadi SEMUANYA nanti~ Oke?


"Hmmm... Maaf?" Tangan Ae-ri yang tadi hendak mengetik balasan untuk Ha-na langsung berhenti, kepalanya terangkat ketika mendengar sebuah suara. Pandangannya beradu dengan sepasang mata yang menatapnya lekat, disusul oleh seulas senyum ramah yang tertangkap oleh matanya.


"Apakah Anda.. Ae-ri?" Seorang laki-laki—yang berdiri di dekatnya—bertanya sambil menatap Ae-ri ragu. Ae-ri yang tersadar langsung beranjak dari duduknya, dan menganggukkan kepalanya sedikit. "Anda.. Young-min?"


"Aah, untung saya tidak salah orang. Saya sempat ragu tadi.." Senyumnya berubah lebar, membuat Ae-ri ikut tersenyum tipis. Ae-ri mempersilahkan laki-laki tersebut duduk di kursi di depannya, lalu membiarkan laki-laki itu mengambil inisiatif untuk memesan makanan. Mata Ae-ri tak lepas menatap laki-laki di depannya itu. Kemeja putih dengan balutan cardigan abu-abu menutupi tubuh atasnya, dilengkapi dengan celana kain berwarna senada dan sepatu pantofel berwarna hitam. Terlalu sederhana untuk dipakai untuk pertemuan seperti ini, tapi entah kenapa tetap bisa memancarkan kesan 'elegan'.


"Apa Anda menunggu lama tadi..? Sebenarnya tadi saya ingin langsung ke sini setelah pulang kerja, tapi ada problem sedikit di kantor, jadi.. Mohon maaf kalau saya terlambat tadi," ucap Young-min dengan nada menyesal.


"Ah, tidak.. tidak apa-apa. Saya juga tidak menunggu lama kok," balas Ae-ri. Tak lama kemudian, makanan yang mereka pesan datang. Mereka pun melanjutkan pembicaraan sambil menyantap hidangan.


"Jadi.. Anda benar-benar bekerja sebagai sekretaris Dong-min?" tanya Young-min. Ae-ri hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.


"Sometimes he can be such a 'trouble', am I right..?"


Voyage D'amourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang