I'm back with 'ambigu' ending again~
Klw ini pasti bisa langsung nebak lah~ XD
-------------------------------------------------------------------------------
Ae-ri menolehkan kepalanya ke samping, melihat pemandangan luar dari jendela cafe tempat dia menghabiskan jam makan siang. Dia meneguk ice coffee-nya pelan, matanya terus memperhatikan lalu-lalang orang di jalan. Perhatiannya baru teralihkan ketika dia mendengar suara ponselnya berbunyi—dia langsung membuka pesan k-talk yang baru saja masuk.
Dong-min : Kelihatannya aku akan telat datang ke kantor. Para orang tua ini terus berusaha mengajakku untuk minum siang-siang begini. Help me~ T.T
Ae-ri tersenyum kecil membaca pesan dari Dong-min. Siang ini Dong-min memang ada pertemuan dengan salah satu customer yang sudah lama bekerja sama dengan perusahaan mereka—katanya sih untuk 'menjalin hubungan yang lebih baik ke depannya'. Dan karena alasan itulah Ae-ri ada di sini—menikmati makan siangnya seorang diri di cafe yang ada di depan gedung kantornya—karena memang biasanya mereka memang sesekali makan siang bersama.
Ae-ri mengabaikan pesan dari Dong-min, dan hendak menaruh ponselnya kembali ketika matanya tak sengaja menatap pesan k-talk sebelumnya. Dia membuka pesan itu lagi, membacanya—membuatnya mau tak mau menghela napas kecil.
Ya, itu adalah pesan dari Youngmin yang dia terima semalam—dan dia belum membalasnya sampai saat ini. Bukan karena tidak mau membalas—dia hanya bingung. Sejujurnya, dia sama sekali tidak tertarik dengan pertunjukan musical. Dan dia bukanlah orang dengan hati 'lembut' yang akan menerima ajakan seseorang hanya karena merasa tidak enak—tidak, dia bukan orang seperti itu. Tapi dia juga tidak mampu untuk menolaknya.
Bohong kalau dia tidak merasa kalau Youngmin 'tertarik' padanya. Dia bisa melihat itu—bagaimana terkadang dia menyadari tatapan Youngmin yang cukup lama padanya. Bagaimana dia menatapnya lekat setiap kali Ae-ri sedang bicara. Mereka baru 2 kali bertemu, tapi Ae-ri bisa merasakannya. Ya, mungkin itu hanya sebatas rasa ketertarikan biasa, tapi entah kenapa dia merasa.. jengah. Dan fakta bahwa Youngmin adalah teman dari Dongmin membuat rasa jengah itu semakin terasa, membuat dia tidak tahu harus bersikap apa—dan belum juga membalas pesan itu.
Atau mungkin dia memang belum siap untuk memikirkan sebuah 'hubungan'... lagi...
Ae-ri kembali menghela napas, dan melihat jam tangannya—15 menit sebelum jam makan siangnya habis. Dia menaruh kembali ponselnya di saku blazer, berjalan menuju kasir dan membayar makan siangnya. Sinar matahari yang terik langsung menyambutnya ketika dia berada di luar café, membuat dia segera bergegas kembali ke kantor.
"Oh? Ae-ri ssi..?" Sebuah suara menghentikan langkahnya, membuat dia menoleh ke samping dan mendapati Jae-hee yang tengah berjalan ke arahnya. Jae-hee adalah satu satu karyawan bagian keuangan di tempat yang sama, dan entah kenapa dia selalu menyapa Ae-ri setiap kali melihatnya.
"Aahh, Jae-hee ssi.." Ae-ri tersenyum sopan ke arahnya.
"Tadinya aku ragu untuk memanggilmu, karena biasanya kau makan siang di kantor. Tapi untung aku benar. Kau habis makan siang di luar?" tanya Jae-hee sambil tersenyum lebar. Ae-ri mengangguk, lalu mereka berjalan bersama menuju kantor.
KAMU SEDANG MEMBACA
Voyage D'amour
RomanceHanya sebuah kisah tentang Ae-ri yang tiba-tiba dihadapkan pada pilihan cinta di hidupnya yang dia anggap 'biasa' (karakter baru akan bertambah seiring ceritanya nanti)