For You

70 9 3
                                    

Suatu hari istimewa di bulan Desember tiba-tiba hadir dalam hidup Hayi. Ia merasa begitu hidup karena AOMG terus-menerus mendorongnya melakukan sesuatu yang disukainya. Ia baru saja merampungkan syuting lagu spesial natal bersama Crush. For You. Ia juga mulai mempersiapkan lagu-lagu baru untuk comeback-nya.

Hayi menyusuri lorong dengan bahagia. Ia menuju ruang santai karena Loco memanggilnya. Lalu di sanalah ia melihatnya.

"Lee Hayi!" teriak Mino senang.

"Annyeonghaseyo," sapa Hayi sopan seperti biasa. "Apa yang membawamu ke sini?"

"Aku mampir untuk melihatmu," jawab Mino jujur. "Aku juga punya sesuatu yang ingin kubicarakan dengan Loco hyung."

Hayi mengangguk-angguk sambil tersenyum.

"Oh ya," sela Loco. "Hayi, pergilah ke rooftop. Jaebum hyung bilang ingin berbicara denganmu. Dia ada di sana."

"Bukankah dia sedang ada di Amerika?" tanya Hayi.

"Dia menempuh perjalanan yang lama dan jauh untuk bertemu denganmu," kata Loco sembari tersenyum penuh arti. "Pergilah. Temui dia di sana."

Hayi mengangguk patuh dan mulai berjalan pergi. Samar-samar ia masih bisa mendengar suara Mino dan Loco tengah berbincang. Namun pikirannya dipenuhi hal lain.

Sejak bergabung dengan AOMG, ia baru satu kali bertemu dengan bosnya itu. Selama ini Simon yang selalu mengawasi dan memastikan semua kebutuhannya tersedia. Ia sama sekali tidak bisa memikirkan kemungkinan Jay Park ingin berbicara dengannya secara tiba-tiba.

Hayi membuka pintu rooftop, lalu melihat sosok itu berdiri membelakanginya. Ia berjalan mendekat untuk memastikan penglihatannya. Tidak ada siapa pun di sana. Hanya ada pria itu.

"Kim Hanbin?"

Lalu pria itu menoleh.

Selama sekian detik yang terasa begitu khusyuk, mereka saling menatap satu sama lain. Lalu Hanbin mengulas senyuman dan berkata.

"Apa kabar, Hayi-ah?"


Hanbin tidak bisa merasa baik-baik saja. Ia merasa tubuhnya mulai menunjukkan tanda-tandanya. Ia mulai berkeringat dingin dan angin Desember meningkatkan siksaannya. Ia juga merasa perutnya seperti dililit sesuatu.

Apa yang harus dikatakan? Apa yang harus dilakukan?

Sekarang ia berada di atas gedung yang tinggi. Satu-satunya hal yang masuk akal hanya melompat dari sana. Sungguh ia begitu tergiur melakukan itu ketimbang terus cemas memikirkan kemungkinan yang akan terjadi beberapa waktu ke depan.

Ia pun mengeluarkan ponselnya. Ia membuka akun Instagram Hayi dan menggulir sampai habis foto-foto Hayi di sana.

Sebagaimana dirinya, wanita itu juga menghapus semua foto dalam media sosialnya itu. Semua foto masa lalu dan foto-foto bersamanya selama momen No One.

Wanita itu tampak lebih hidup di Instagram-nya sekarang. Ia tidak bisa membayangkan dirinya akan menjadi sebuah gangguan dalam hidup wanita itu lagi.

Ia pun memasukkan kembali ponselnya dalam saku. Ia melatih napasnya agar lebih teratur sembari memandang langit di atasnya sampai ia mendengar suara itu.

Ini seperti mimpi.

Lalu ia menoleh dan mendapati Hayi berdiri tak jauh darinya. Kedua mata wanita itu menyiratkan luka.

Seketika ia merasa perutnya seperti ditinju.

"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Hayi dingin. Ia mengabaikan pertanyaan Hanbin sebelumnya.

HOLOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang