10

2.2K 375 42
                                    

"[name]-chan"

"Dimana aku?ini bukan tempat Mitsuko dan mayumi" ucapmu

"Obaasan!"

'obaasan?'-[name]

Kamu mendekati kedua orang itu dan menyimak apa yang mereka bicarakan.

"Ne...obaasan apakah kita harus menjadi penyihir yang kuat?"tanya [name] kecil

"Tentu saja [name]" jawab obaasan

"[Name] itu spesial dan lebih kuat" ucap obaasan

"Benarkah?" Tanya [name] kecil dengan mata yang berbinar obaasan menganggukkan kepalaku

'spesial?'-[name]

[Name] kecil pergi bermain keluar dari rumah Nakamura tanpa memberitahu siapa-siapa

"Huwaaaaaa kupu-kupunya indah sekali" ucap [name]

'sangat indah'-[name]

[Name] mengikuti kupu-kupu itu sampai hutan.

"Sudah sore ya..... waktunya pulang-"ucap [name] yang terhenti karna [name] melihat sekelilingnya itu hanyalah pepohonan

"Dimana ini?kenapa [name] ada disini?"tanya [name] yang sedikit panik

'ah benar juga ya kenapa tiba-tiba aku di hutan'-[name]

"Ade kenapa ada di tengah hutan?" Tanya pria itu

"Aku tidak tau dan kenapa anda ada disini?" Tanyamu yang memiringkan kepala

"Ah...aku sedang jalan-jalan saja....ade mau permen?"tanya pria itu yang mendekati-mu

'ada apa ini?'-[name]

[name] memakan permen yang di berikan oleh pria tadi.

"Bagaimana enak tidak?"tanya-nya

Kamu menganggukkan kepalamu dan tersenyum ria

'ada apa ini? Kenapa aku sangat mengantuk'-[name]

.
.
.
.
.
.
.

Kamu membuka matamu perlahan-lahan dan kamu merasa panas yang menyengat ke kulitmu

"Dimana ini? Obaasan? nii-chan?paman?"

Kamu memegang jeruji kayu itu dan melihat sekitarmu tetapi kamu hanya melihat pria dewasa yang berpakaian serba putih

"Nah bagaimana dengan bocah ini?" Tanya pria itu

"Kau yakin bocah ini bisa jadi wadah mitsuko?"tanya pria yang memegang jari Yang berwarna putih pucat

"Sudahlah kalau bocah ini tidak bisa palingan juga nanti mati"ucap pria itu yang menarikmu keluar dari kandang

"p-paman,aku mau di apain?"tanyamu dengan gugup

"Diamlah bocah"

Kamu hanya diam saja dan menyimak mereka lebih lanjut

"Lagian juga ini semua jari sudah ke kumpul dan kita hanya membutuhkan wadah saja" ucap pria yang menarik lenganmu tadi

'wadah?'-[name]

"Buka mulutmu bocah!" Perintah pria itu yang memaksamu untuk membuka mulut

.
.
.
.
.

"Hiks.....hiks.....hiks.....nii-chan.....hiks"

kamu menangis dan terus memanggil kakakmu membuat dua pria itu sangat risih

"Berisik!" Teriak pria itu

The Unknown Girl [Jujutsu Kaisen X Reader] [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang