Tadi aku melihat sepasang gerimis,
Sebuah tongkat dan sedikit perjuangan.
Sepasang kekasih..Satunya buta satu lainya tuli.
Mereka benar saling menuntun.
Saling membimbing dan menegur.
Satunya meraba yang lain berbicara..Tampaknya mereka sedih pun saling bahagia.
Mereka berjalan menjual harapan.
Satu plastik lima ribu katanya,
Dua pun juga lima ribu..Entah mereka putus asa atau ingin bahagia..
Mereka ingin harapan cepat habis.
Mereka ingin mimpi mulai tumbuh..Mereka pasrah akan hujan yang nantinya datang.
Mereka berserah kepada langit..Ditatapnya mereka oleh sepasang awan.
Sepasang gerimis jatuh.
Sepasang gerimis memudar.
Sepasang gerimis hilang.
Sepasang lagi tumbuh
Seribu tumbuh.
Yang lain mati..
KAMU SEDANG MEMBACA
Hasta Karya Nirmala
PoetrySilahkan dibaca tuan, Silahkan dinikmati Seduhan puisi tanpa gula, Mungkin sedikit pahit untuk nyonya sepi. Tapi mungkin tawar tuan sunyi Maaf, kami berhenti membeli gula sejak lama. Kami enggan terus bertanya. Di toko realitas selalu kosong saat ka...