Prologue

9 2 0
                                    

Senin, 11 januari 2021


“Cukup Vale!!! Hentikan semua ini!!!!”

Masih lengkap dengan setelan jas yang melekat ditubuhnya, Rion membentak sang istri ketika anak semata wayangnya sedang disiksa olehnya.

"Kau membentakku??!!!”bentak Valery dengan murka.

Ia cukup terkejut saat suaminya sendiri membentaknya demi membela anak haramnya itu.

"Kau sudah kelawat batas menyiksa Dheera, dia anakmu."Kata Rion dengan sedikit melembut.

Dalam benaknya, ia merasa bersalah karena telak membentak Valery, cintanya. Tapi disisi lain, ia juga mengkhawatirkan Dheera anaknya.

"Dia bukan anakku, lebih tepatnya dia anak haram yang telah kau bawa kerumah ini."

"Bundaaa." Lirih Dheera membuat mereka berdua memfokuskan atensi nya padanya.

"Maaf....hiks."

"Maafin.....hiks.... Dheera"

Dheera melepaskan tangannya dari cekalan Vallery. Lalu ia bersimpuh dihadapan Vallery dengan menunduk.

"Maaf... Maaf... Maaf untuk semuanya, bunda." Isaknya dengan mendongak menatap wajah Bundanya.

"Mungkin permintaan maaf Dheera percuma tidak akan membuat semuanya kembali seperti dulu."

"Dheera tau itu, Dheera sanggup jika dengan cara ini Bunda bisa memaafkan Dheera dan Bunda Agatha. Dheera sanggup melakukannya."

"Mati."

Ucapan Vallery membuat Rion pias, terdiam kaku ditempatnya.

"Kalo itu mau Bunda, Dheera ikhlas. Bunuhh Dheera sekarang...hiks."

"Dheera." Bentak Rion marah karena dengan mudah nya dia menyetujui apa yang diucapkan istri nya.

"Tidak Paa, Cukup sampai sini Dheera bertahan. Dheera udah ga sanggup lagi paa." Lirih Dheera.

" Bunuh Dheera sekarang, Bunda!!!"

"Bunuh Dheera!!!"

Dengan kasar Vallery menendang Dheera yang masih bersimpuh dihadapannya.

Brughh

🍃🍃🍃🍃🍃🍃


.
.
.
.
.
.
.
I hope you like this
Ini cerita pertama ku, harap maklum yaaa😊
Jangan jadi siders 😔
Please dukung aku dengan klik tombol bintang, comment, share, tag your bestie :v :v

DheeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang