Chapter ∅3🍂

2 1 0
                                    

Dengan langkah pastinya, gadis tersebut melangkah diarea koridor SMA WIJAYA GANESHA. Ia mengabaikan beberapa tatapan mengejek yang dilontarkan oleh siswa siswi yang ada disekitarnya.

Gadis itu adalah Dheera.

Sepanjang langkahnya, ia tetap saja mengembangkan senyum manisnya. Dalam hatinya, ia berharap jika hari ini lebih baik daripada hari sebelumnya.

Dheera menjatuhkan pantatnya saat ia telah sampai dibangku kesayangannya yang ada di kelas XI-IPS 4.

Ia menghembuskan nafasnya dengan kasar, saat mengingat kilasan memori perlakuan Bundanya yang begitu menyakiti hatinya.

"Apa yang telah aku lewatkan?" Batinnya.

Kriinggggg...

"Selamat pagiii Bu. LisaSayang." Sahut serempak dari penghuni kelas XI-IPS 4, saat Ibu Guru Geografi tersayangnya memasuki kelas mereka.

"Pagii murid-muridku tercintaaahhhh." Jawab Bu. Lisa dengan senyuman manisnya.

"Hari ini saya mengadakan ulangan harian lisan, akan saya--"

"Apaaaaaa....."

"Mendadak banget sihhhh, Buuu..."

"Mampus, gue semalem kagak belajar..."

"Gimana nihh... Gue belum bikin contekan...."

"Harap tenang semuaaa, saya belum menyelesaikan ucapan sa--"

"Padahal baru kemarin materi baru..."

"Hooh... Tiba-tiba aja ulangan..."

Brakkkkk

"Diam semuaaaaa..." Bentak Bu. Lisa dengan nafas yang memburu.

"Tidak ada bantahan. Saya akan berikan waktu 10 menit untuk kalian belajar terlebih dahulu. Mengertiii!!!"

Hufftttt...

"Mengerti... Bu..." Sahut mereka dengan kompak, walaupun dengan hati setengah ikhlas.

__________________________

Bel istirahat berdentang 5 menit yang lalu. Dan Dheera pun baru selesai membersihkan alat tulis yang berserakan dimeja miliknya.

Dengan langkah gontai, ia meninggalkan kelasnya dan berjalan menuju ke area taman belakang sekolah.

Tak lupa dengan earphone yang menyumpal kedua telinganya.

Byurrr

Prokkk prokkk prokk

"Dasar upik abu."

"Parasit."

"Gembel."

Dheera terjingkat kaget saat merasakan air dingin mengguyur tubuhnya. Seluruh badannya basah.

Dengan cekatan, ia menyilangkan kedua tangannya di bahu untuk menutupi dadanya yang terekspos.

"Hahahahaha..."

Semua murid menertawakan nasibnya. Sama halnya dengan Jovanka and the gang.

"Berguna juga gue nyiram lo pake air es, bisa bikin lo malu." Ucap Jovanka dengan sombongnya.

Queen of Bullying.

"Dasa sampahhh..."

Air mata Dheera luruh, ia begitu malu dengan kondisinya saat ini.

Tidak ada yang menyadari jika target Jovanka menangis. Mereka semua seakan bahagia diatas penderitaan yang dialami Dheera.

Earphone Dheera tiba-tiba ditarik oleh salah satu kacung Jovanka dan membuangnya ke lantai.

"Earphone buluk..."

Dengan congkaknya Jovanka menginjaknya hingga hancur. Refleks Dheera memejamkan matanya, ia benar-benar sedih.

Earphone pemberian Papa Rion.

Grepp

Dheera membuka matanya, saat merasakan sebuah jaket tersampir menutupi bajunya yang basah.

Ia mendongakkan kepalanya kearah samping.

Tampan

"Rigel..." Pekik Jovanka terkejut.

Lamunan Dheera buyar saat mendengar pekikan Jovanka dan ia juga merasakan sepasang tangan mengeratkan pelukan dibahunya.

Semua murid terkejut saat Mostwanted SMA WIJAYA GANESHA menolong target bulliying Jovanka.

Ini termasuk kejadian langka, jadi banyak murid yang merekamnya untuk dijadikan bahan gosip diakun instagram SMA tercinta.

"Cukup Jovanka!!" Kata Rigel dengan wajah datarnya.

"Rigel dengarkan aku--"

Ucapan Jovanka terhenti ketika Rigel membawa target nya pergi menjauh dari hadapannya dengan posisi memeluknya dari samping.

"Tunggu pembalasanku, Bastard!!" Geramnya dalam hati.

__________________________

Dilain sisi

Rigel membawa Dheera menuju UKS. Mereka berdua mengabaikan tatapan-tatapan yang dilontarkan oleh semua murid disepanjang koridor.

Dengan lembut ia menuntun Dheera duduk disofa UKS. Dan Rigel meninggalkannya tanpa sepatah kata pun.

Sedangkan Dheera hanya termenung menatap jaket milik Rigel.

Whattt

Ia baru sadar, jika jaket ini mirip dengan jaket milik pengendara motor waktu sore itu.

"Eehhhmmm..."

Dheera tersentak dari lamunannya, saat mendengar suara berat milik Rigel. Ia mendongakkan kepalanya untuk menatap mata Rigel.

Hazel eyes

I miss you

"Ganti." Kata Rigel dengan menyodorkan sepaket seragam padanya.

Rigel membeli sepaket seragam tersebut saat ia baru saja membantu Dheera duduk disofa UKS, saat itu.

"Ehhh....."

"Ck, buruan!! Warna Bra lo tembus tuh."

Dengan refleks Dheera merapatkan jaket milik Rigel. Dan mencebikkan bibirnya karena kesal.

Tanpa disadari, Rigel tersenyum tipis. Saat ia melihat Dheera masuk kedalam kamar mandi UKS.

Tringg...Tringg...

Ia mengambil ponsel yang ada disakunya dan menggeser icon hijau untuk menerima telepon.

"Halo..."

".............."

"Belum waktunya, Kakek."

"........."

"Mengertilah, Kek..."

"Kak Ri--" Ucapan Dheera terhenti ketika ia melihat Rigel sedang menelpon seseorang.

"Hmm..."

"......"

"See you..."

Rigel menghela nafas ketika sambungan telpon tersebut dimatikan secara sepihak dari seberang sana.

"Kak Ri-rigel... Te-terima kasih." Cicit Dheera gugup.

"Hmmm..."

Dheera menatap cengo ketika Rigel beranjak pergi meninggalkannya sendirian di UKS.
"Cowo aneh..."




.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Haii... I'm Comeback🥳
Gimana kabar kalian?
Semoga kalian baik-baik aja disana🤗
Jangan lupa Vote and Comment ya...
Share juga ya...






DheeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang