Tuk... Tuk... Tuk...
"Ayo kumpulkan lembar jawaban kalian sekarang!!"
"Anjirr... gue masih nomor 33!!"
"Susah banget pertanyaannya..."
"Ssstttt... nomor 46 apaaa??!!"
Dheera bangkit dari posisinya, dengan langkah pelan ia menuju ke tempat bangku guru.
"Dheera... Sssttt... nomor 45 sampe 50??!!"
Langkah Dheera terhenti ketika ia mendengar ada yang memanggil namanya.
Ia mengedarkan pandangan kesekitarnya, dan melihat Gavin sang Ketua Kelas tersenyum garing ke arahnya."C... A... B... A... B." Cicit Dheera pelan, agar pengawas ulangan tidak mendengarnya.
"Dheera...."
"Eh... Iya bu."
Dengan langkah tergesa-gesa ia menghampiri pengawas ulangan untuk memberikan hasil jawabannya.
"Kamu anak yang baik, Dheera."
Perkataan pengawas itu membuat Dheera mendongakkan kepalanya.
"Tetap semangat dan jangan putus asa!!"
Kata pengawas tersebut dengan mengangkat kepalan tangan kanannya.
"Mmm... Baik, Bu." Sahut Dheera canggung.
Didalam benaknya ia bertanya-tanya mengapa pengawas tersebut berkata padanya seperti itu.
"Silahkan kembali kebangku kamu." Dheera menganggukkan kepalanya patuh saat pengawas memerintahkannya.
"Tuan sangat beruntung memiliki cucu sepertimu."
Kringggg kringgg
"Waktunya selesai, ketua kelas silahkan ambil lembar jawaban teman-temanmu yang belum memgumpulkan."
"Baik, Bu." Sahut Gavin tegas.
"Thanks, Dhee." Bisik Gavin saat melewati bangku Dheera.
Dheera hanya tersenyum menanggapi bisikan Gavin.
"Ini, Bu."
"Terima kasih, Nak."
"Baiklah, kita akhiri pelajaran hari ini. Selamat siang semua..."
"Siang, Buu..."
"Yey... I'm coming my home..."
"Playstation i'm coming..."
"Waktu nya ke salon, yuhuuuu..."
"Ranjang ku tercintahhh aku datanggg..."
Dheera tersentak saat ada yang menyentuh bahunya.
"Dhee... Muka lo kenapa pucet?!"
"Lo sakit?!"
"Ayo sekarang ke UKS!!"
"Lo kok malah senyum sii, ayo Dhee..."
"Nothing, Gavin."
Bohong
"Aku hanya kelelahan saja."
Bohong
Dheera berjalan keluar dari kelasnya, ia benar-benar ingin langsung pulang. Kepalanya benar-benar sangat sakit.
Dan lagi-lagi Gavin menghentikannya. Dengan kesal ia membalikkan tubuhnya dan menatap Gavin lesu.
"Gue anter lo sampai didepan gerbang, okee..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dheera
Teen Fiction"Senyumku adalah kepalsuan. Agar semua orang tidak tau seberapa luka yang menyanyat hatiku." @Dheera Lovata Alludra "Aku menganggap mu sebagai teman bukan karena rasa kasihan. Melainkan aku tau seberapa luka yang kau sembunyikan selama ini." @Gav...