🍁🍁🍁
"Let me be your favorite part in your life"
•••
Sepasang mata menelisik penjuru kantin yang mulai ramai. Dengan terburu buru berjalan ke arah meja di pojok kanan.
"Ge-" Tangannya terulur menepuk pundak salah satu perempuan yang duduk membelakangi.
Perempuan itu menoleh lalu mendengus kesal. Dia hendak pergi namun tanganya lebih dulu dicekal.
"Lepas" Titahnya sambil berusaha melepas cekalan kuat di tangannya.
Tak berhasil melepaskan cekalannya, perempuan itu lalu mendongak menatap seseorang dihadapannya tajam.
"Lepasian, Tian!" Ulangnya penuh penekanan.
Tian Adigara, pria tampan kesayangan semua orang. Senyumnya yang manis mampu membius semua orang untuk tak memalingkan mata dari pesonanya.
"Kenapa lagi sekarang?" Dira, seseorang yang duduk di samping Gea membuka suara.
Dira mengambil alih lengan Gea dari Tian sambil memutar bola matanya. "Gak bosen tiap hari berantem? Kayak anak kecil deh kalian berdua" ujar Dira.
Gea menggedikan bahunya acuh, memalingkan wajahnya dari Tian.
"Capek banget gak sih kalian kalo jadi gue" Decih Dira lalu kembali duduk membelakangi keduanya yang masih saling diam.
Merasa diperhatikan, Gea melirik Tian yang sedang mengercutkan bibirnya membuat Gea bergedik geli.
Menahan dirinya untuk memaki Tian.
Gea menghela nafas kasar lalu merotasikan matanya. "Gamau minta maaf?".
Tian tersenyum tipis mengulurkan tangan kanannya.
"Maaf Gea, gue nya salah ya?" ucap Tian.
"Yaiyalah, pake nanya. Siapa coba yang gak marah file tugasnya lo hapus?" Jawab Gea sebal.
Tian menarik kembali uluran tangannya lalu mendengus kesal, "Nggak sengaja Gea, yaampun berapa kali sih gue harus bilang gak sengaja?"
Tapi wanita itu tak peduli. Gea berdecak dengan ekspresi marahnya yang belum berubah. Sementara Tian memperhatikan Gea sambil menghela napas.
"Yaudah iya maaf, mau gue bikinin ulang iya tugasnya?" Ujar Tian pada akhirnya.
Terbesit niat jahil Gea saat itu. Ia menyembuyikan kekehan di balik mata sipitnya itu.
Lalu Gea mengangguk. "Sekalian sama tugas yang baru."
"Loh gabisa dong, gue kan cuma hapus yang-"
"Tuhkan ga ikhlas minta maafnya, yaudah mending gausah kalo gak ikhlas" potong Gea mengercut.
Tian mengelus dada. Kemudian dengan senyum yang sedikit di paksakan dia mengangguk.
"Iya oke." Ujar Tian.
"IYA APA?" Gea menajamkan tatapannya.
"Iya sama tugas baru Gea. Serem banget sih."
Gea terkekeh menang. Tangannya menepuk rambut Tian bermaksud meledek.
"Kerjain yang bener ya. Hari ini jadi hari penebusan dosa lo" Kekeh Gea, sementara Tian mendengus.
Merasa masalah temannya sudah selesai, Dira membalik badannya. Dia menatap dua orang itu bergantian dengan tangan dilipat di dada.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAZE
Teen FictionSeseorang berkata, saat kau menghadapi kenyataan, janganlah kamu berjalan seorang diri. Meskipun tersesat dalam labirin yang paling dalam, janganlah kehilangan dirimu sendiri. Lalu tiba tiba muncul pertanyaan dalam hati, berteriak menyerukan pertany...