• Bonus chapter •

301 52 13
                                    


6 bulan setelah kejadian itu mereka semua kembali menjalani hari dengan tenang, Semuanya sudah terungkap. Seseorang yang menggunakan topeng dalam foto korban tahun 2014 dan 2015 adalah orang suruhan kakak Ryujin.

Motifnya? Hanya dendam dan iri. Pada saat hari penangkapan Ryujin gadis itu mengaku kalau dia gagal mengikuti olimpiade karena Deandra lebih unggul dibanding dirinya. Karena itu ia membunuh Deandra.

"Gak terasa ya, udah 6 bulan." tutur Jaemin lalu meminum susu coklat miliknya.

"dan gue masih gak nyangka kalau dalang dari semua kecelakaan ini Ryujin," ucap Haechan.

"bukan hanya lo, gue dan yang lainnya pun masih belum nyangka," ujar Lia. "yang sabar ya Chan," ucap Jeno mengelus pundak sahabatnya.

tak ada yang tau bahwa lelaki bersurai coklat yang selalu ceria itu diam-diam menyimpan rasa pada Ryujin. Haechan dengan segala perilaku konyolnya jatuh hati pada seorang gadis gila yang membunuh orang tak bersalah.

"udah gue lupain, gue juga udah move on," tutur Haechan.

"udahlah, gak usah lo tutup tutupin gitu, kita aslinya juga pada tau lo sedih banget karena gebetan lo ternyata dalang dari semua ini," ujar Renjun sambil merangkul tubuh Haechan.

"HUEEEE IYAAA GUE SEDIH BANGET ANJIR, GUE UDAH SUKA DIA DARI LAMA TAPI CINTA GUE BERTEPUK SEBELAH KAKI, MANA GEBETAN GUE SEKARANG MASUK PENJARA," teriak Haechan, sambil sesekali mengusap air matanya yang jatoh.

"suatu saat nanti gue bakal bikin ftv 'cintaku berakhir di penjara'" tutur Renjun bercanda.

"anjim, gue lagi sedih tau. Tapi boleh nanti gue yang nulis naskahnya ya Jun," jawab Haechan kembali ceria.

"aneh lo, tadi nangis nangis sekarang ceria lagi," ucap Jaemin.

"haechankan emang aneh," ucap Renjun, Haechan yang mendengar penuturan sahabatnya itu langsung menabok punggung Renjun hingga lelaki itu terhuyung kedepan.

"astagfirullah tenaga badak!" ucap Renjun marah karena badannya hampir saja jatuh jika tidak ditahan oleh Jaemin.

"udah ah, yuk ke kantin gue traktir," ujar Jaemin.

"ASIKKK ALHAMDULILLAH REJEKI ANAK SOLEH," ucap Haechan antusias.

"anak soleh dari mana, kayak pernah sholat aja lo," ujar Renjun.

"pernah ya, gue selalu sholat jumat kok," jawab Haechan dengan gaya songongnya.

"heh udah ah, pusing gue denger kalian berantem," ucap Lia sambil menoyor pala Haechan dan Renjun.

•••

"gimana kabar lo?" tanya Yeji

"alhamdulillah baik baik aja, kalian gimana?" tanya gadis itu lalu menyeruput air putih yang ada didepannya.

Yeji dan Lia tersenyum manis, "Alhamdulillah baik, Renjun, Jeno, Jaemin, dan Haechan juga alhamdulillah baik kok kabarnya. Tapi mereka belum bisa kesini,"

"gue tau, mereka belum mau kesini kan?"

Lia dan Yeji hanya tersebyum kecut, ya memang begitu faktanya keempat laki-laki itu masih belum mau menemui gadis itu bahkan setelah 6 bulan berlalu.

"Kepala sekolah beserta jajaranya, dipecat dan digantikan oleh yang baru," ujar Lia memberitahu.

"iya, gue tau. Mereka semua dulu dibayar keluarga gue untuk menutupi kasus ini," jawab Ryujin

tak lama ada suara yang mengintrupsi mereka,"nona, waktu bertemu sudah habis," ucap salah seorang penjaga lapas.

"kita pulang dulu ya, lo baik-baik disini. Jangan aneh aneh ya!" ucap Yeji. Lalu memeluk Ryujin tersebut.

"bye, gue sama Yeji bakal sering sering dateng kesini," ucap Lia lalu memeluk gadis itu. Tak bisa dipungkiri bahwa keduanya sangat rindu akan keberadaan gadis itu disekolah.

"gue titip ini ya, untuk Haechan," tutur Ryujin sambil memberikan sepucuk surat dengan hiasan warna warni disamping kirinya.

"nanti kita sampein ke Haechan," ucap Yeji.

"Bye Ryu, See you Soon,"

RAHASIA! [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang