• lima •

251 51 1
                                    

"aneh gak sih, baru aja kemaren ditemuin jasad manusia, tapi gak ada police line nya sama sekali," ucap Lia sesaat setelah masuk kedalam gudang sekolah.

"bahkan gue rasa, mereka gak ngecek TKP sama sekali. Para polisi itu cuman bilang sudah mengambil barang bukti, tapi gak ada satupun yang mereka ambil ataupun mereka cari ya gak sih?" ujar Haechan yang langsung disetujui semuanya.

setelah percakapan singkat tersebut mereka semua segera menyapu lantai gudang yang dipenuhi banyak sampah, Sampai pada akhirnya Renjun menemukan sesuatu.

"ini iphone 6 kan?" ucap Renjun sesaat setelah melihat hp itu tergeletak di lantai dengan penuh debu.

"ini hp siapa?" tanya Haechan.

"kalau menurut gue, ini hp udah lama ada disini. Udah berdebu gitu gak mungkin kan ini hp korban yang kemarin," ucap Jaemin.

"debunya lumayan tebel, gue setuju sama Jaemin. Ini hp udah ada lama digudang," jawab Lia sesaat setelah melihat lebih dekat ke hp tersebut.

"kita ambil aja nih?" tanya Jeno pada teman-temannya.

"iya, siapa tau ada bukti di dalem situ," kata Yeji.

"nih pake ini aja, jangan dipegang langsung," tutur Renjun lalu memberikan kantong plastik bening kepada Jeno.

"lah gue yang ngambil?" tanya Jeno.

"yaudah lah Jen, lo aja yang ngambil hpnya," ucap Ryujin.

"iya iya," Jeno segera mengambil hp tersebut dibantu oleh plastik bening yang diberikan oleh Renjun.

"ternyata bener apa kata Haechan ini TKP sama sekali gak pernah disentuh polisi," tutur Jaemin.

"iya, kalau polisi udah liat TKP pasti hp ini udah ditemuin dari lama," jawab Renjun.

"kalau begitu, kemungkinan ada beberapa bukti lain yang tertinggal disini," ucap Jeno.

"kita lanjut lagi bersih bersihnya," titah Ryujin yang langsung disetujui oleh semua.

Jeno mengambil sebuah kain basah untuk mengelap dinding serta atap gudang yang lumayan rendah, hingga netranya menangkap satu objek.

"ada cctv?" gumam Jeno sesaat setelah melihat cctv tersebut.

"kenapa Jen?" tanya Lia setelah melihat gelagat aneh dari sahabatnya itu.

"itu cctv kan Li?" tanya Jeno sambil menunjuk kearah suatu objek.

"iya," jawab Lia.

"masalahnya cctv ini masih berfungsi atau enggak," ujar Yeji.

"coba Chan, tolong matiin lampunya. Kalau ada lampu merah kedap kedip dari cctv nya, berarti cctvnya masih nyala," titah Yeji pada Haechan.

"oke wait," Haechan segera mematikan lampu gudang dan melihat keara cctv dipojok ruangan.

"cctvnya mati," ujar Jeno

mereka semua menghela nafas panjang, berarti mereka masih harus berusaha lagi untuk mencari bukti kuat tentang si pelaku.

mereka terduduk, lelah karena membersihkan gudang yang besarnya 2 kali lipat dari kelas mereka. Belum lagi banyak sampah yang tertumpuk di gudang.

"iya, nanti aku segera kesana,"

Semua yang ada digudang itu menengok kearah Ryujin yang sedang mengangkat telepon dari seseorang, suaranya sedikit bergetar menahan tangis.

"guys, maafin gue ya. Gue harus pergi ke rumah sakit, nenek gue lagi kritis," tutur Ryujin dengan suaranya yang bergetar menahan tangis.

"it's okay, lo ke rumah sakit aja," ucap Haechan sambil mengelus pundah Ryujin.

"maaf semuanya," ucap Ryujin lagi.

"iya gapapa Jin, santai aja," ujar Lia.

"makasi semuanya, gue pamit ya," Ryujin segera berlari meninggalkan gudang sekolah dan pergi menuju ruang guru untuk meminta izin.

"yaudah, kita lanjut bersih-bersih nya. 10 menit lagi jam istirahat," ujar Jaemin.

Yeji yang sedang duduk diatas meja tiba tiba mengambil sebuah foto yang terletak dirak buku, foto tersebut terselip diantara buku-buku yang sudah berdebu.

"apaan tuh Ji?" Lia mendekat kearah Yeji sesaat setelah melihat Yeji yang sedang menatap foto lama tersebut.

"dia Jinny Aleydha kan?" tanya Haechan sambil mengambil foto tersebut dari tangan Yeji.

"disebelahnya, Jennifer Alehandra," tutur Renjun.

"mereka kakak adek!" ucap Haechan sambil menunjukkan pojok kanan foto yang tertulis 'with my sister'

"coba balik fotonya, siapa tau ada tulisan lain," ucap Jeno.

Haechan langsung membalik selembar foto itu, dan benar saja ada tulisan yang cukup panjang dibelakang foto tersebut.

'Pagi yang indah bersama dengan kakakku yang cantik, foto ini diambil 3 hari sebelum kakak ditemukan bunuh diri disekolah. I really miss you sis'

"berarti tanggal 23 september," tutur Jaemin.

"iya, dia dibunuh pada malam tanggal 25 dan ditemukan pada tanggal 26 dini hari,"

"semuanya udah jelas menurut gue, semua yang menjadi korban adalah pemenang olimpiade. Motifnya iri," ucap Renjun.

"gue setuju sama Renjun sih, dari kemaren gue juga udah berpikir motifnya iri diliat dari semua korban yang menjadi juara Olimpiade," tutur Yeji

"tapi di sisi lain, gue juga masih kurang yakin. Karena bagaimanapun itu cuman perspektif kita doang, dan kita belum punya cukup bukti untuk mengclaim motifnya adalah iri," lanjut Yeji lagi.

"MANTAP BOSQUE!" teriak Haechan yang ingin mencairkan suasana

"kaget anjim," ucap Renjun sambil menabok lengan Haechan.

"istirahat dulu yuk, gue yakin kita semua juga pada capek," tutur Jaemin.

Mereka semua langsung meninggalkan gudang sekolah, dan berjalan kearah kamar mandi untuk mengembalikan sapu dan lap kain yang mereka pinjam.

"pulang langsung kerumah gue ya, ada kak Jungwoo mau ketemu," ucap Haechan yang langsung disetujui oleh semuanya.

RAHASIA! [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang