Pagi itu Lia sudah sangat sibuk di area dapur. Tangan mungilnya berkutat dengan peralatan dapur. Ia sedang membuatkan sarapan sekaligus bekal untuk sang anak, karena Hyunji sudah mulai sekolah hari ini.
Jam sudah menunjukan pukul setengah tujuh, saat Lia sudah selesai mengemas bekal makanan itu dengan baik. Wanita itu segera beringsut pergi melihat sang putri yang masih malas-malasan meski sudah terjaga beberapa menit yang lalu setelah dibangunkan oleh sang ayah. Bahkan bibir kecilnya berdecak kecil kala melihat pria di samping Hyunji yang malah memeluk gadis kecil itu sambil memejamkan mata. Tentu saja posisi itu akan kembali membuat keduanya bangun.
"Astaga, kenapa kalian masih malas-malasan!" ucap Lia segera menghampiri anaknya mengelus surai panjangnya berusaha mengembalikan kesadarannya.
"Mommy!" rengek Hyunji pelan, gadis itu ingin kembali memeluk Jeno jika saja Lia tidak sigap menggendongnya dan membawanya pergi ke arah kamar mandi.
"Kau bilang ingin segera bersekolah, kenapa sekarang malah malas-malasan!" protes Lia, wanita itu dengan cekatan melucuti pakaian gadis itu setelah memastikan air yang akan ia gunakan adalah air hangat. Selain itu ia harus mengikat rambut indah milih anaknya itu agar tak basah.
"Bisa tidak sekolahnya di tunda?" tanya Hyunji seakan bernegosiasi. Lia tersenyum kecil, mendengar pertanyaan itu.
"No, You still have to go to school today!" Hyunji mengerucutkan bibirnya sebelum akhirnya memutuskan untuk mandi seorang diri. Lia tersenyum melihat putri kecilnya yang begitu cerdas, dia bahkan tak begitu manja di usianya saat ini. Meski terkadang dia suka rewel jika ada maunya.
Wanita itu kembali ke kamar, ia menggeleng pelan menatap lelaki yang kini masih terlihat memejamkan matanya. Lia segera menghampiri lelaki itu. "Kau tak ingin mengantarkan Hyunji ke sekolah?" pertanyaan itu berhasil membuat lelaki itu membuka matanya.
"Sebentar lagi!" ujarnya. Ah, pantas saja Hyunji pintar bernegosiasi. Begitu pikir Lia.
"Tidak Jeno, kau ha..." belum selesai Lia berbicara, Jeno sudah menarik wanita itu hingga terjatuh ke dalam pelukannya. Lelaki itu mengeratkan pelukannya dan menyembunyikan wajahnya ke arah Lia. Gadis itu tersenyum kecil.
"Seperti ini sebentar saja!" rengek Jeno. Rasa menghirup wangi tubuh Lia sangat menenangkan. Ini sudah beberapa kali ia lakukan, tapi ia tak merasa bosan. Agaknya ia merasa candu dengan aroma wangi perpaduan bunga sakura dan vanila yang menjadi parfum favorit gadis itu.
"Oh ayolah, kita bisa melakukannya nanti!" sanggah Lia, namun tak merubah posisinya. Jeno mengangkat wajahnya menatap lekat wajah wanita di hadapannya.
"Aku akan menagihnya!" ujarnya mengecup bibir Lia sebelum akhirnya beranjak meninggalkan Lia yang masih terkejut karena gerakan yang tiba-tiba itu.
"Tck, dasar!" decih Lia pelan. Tau begitu ia tak akan mengucapkan hal seperti tadi, mengingat bagaimana semangatnya Jeno barusan.
Tak lama Hyunji keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk saja. Melihat kemunculan putrinya, Lia segera beranjak menghampirinya lalu memulai lagi aktivitasnya sebagai seorang ibu. Menyiapkan beberapa alat tulis untuk Hyunji sudah ia lakukan semalam, kini ia sibuk mendandani putri kecilnya itu agar terlihat lebih cantik. Sesekali Lia menatap lekat wajah cantik yang masih terlihat mengantuk itu hingga sekelebat bayangan tiba-tiba muncul di benaknya.
Lia segera menepis ingatannya mencoba kembali fokus pada pekerjaannya. Hingga ia selesai dengan urusan Hyunji, wanita itu segera menyuruh putrinya untuk menemui ayahnya. Ekor matanya melirik ke arah jam dinding yang menunjukan pukul setengah delapan. Ia harus buru-buru membereskan kamar dan bersiap mengantar Hyunji ke sekolah bersama Jeno tentunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HATE N' LOVE [SEQUEL of BASKET BOY]
Fanfiction"Siapa namamu?" "Hyunji, Choi Hyunji!" Takdir mempertemukan Hyunjin dengan seorang gadis kecil yang mengingatkan dia akan masa lalunya. Hingga semesta memberikan kejutan lain padanya! Hyunjin x Lia ft. Jeno