DUA

159 28 5
                                    

Gadis kecil itu asik berlari mengitari taman bermain, menaiki tangga kecil yang terhubung dengan terowongan, berjalan di jembatan tali, hingga berakhir dengan sebuah seluncuran. Permainan seperti itu memang selalu tersedia di taman. Anak itu terlihat senang, ia menoleh pada seorang lelaki dewasa yang sedari tadi memperhatikannya.

"Paman Felix, aku ingin naik ayunan!" rengeknya kemudian.

Lelaki yang kini mewarnai rambutnya berwarna blonde itu, tersenyum ke arah gadis kecil itu dan segera menghampirinya. "Boleh, mau paman dorong?" gadis itu segera mengangguk antusias.

"Hm.. Ayo paman, aku sudah tidak sabar!"

Keduanya terlihat bahagia. Persis seperti ayah dan anak, padahal tak ada ikatan darah di antara keduanya. Kegiatan itu harus terhenti kala Felix mendapat panggilan telepon dari seseorang. Ia segera merogoh sakunya, dan melihat siapa yang mengganggu waktunya bersama gadis kecil itu.

"Halo, Lia. Ada apa?" tanya Felix pada orang di seberang sana yang ternyata adalah Lia temannya.

"....."

"It's okay, gue bakal jaga Hyunji. Lagi pula gue senang bisa bermain sama dia. Lo gak perlu khawatir!"

"....."

"Hm... Hyunji, mommy ingin berbicara dengan mu!"

Gadis kecil berambut panjang itu segera menerima telfon tersebut. Berbicara sebentar dengan sang ibu sebelum kembali memberikan ponsel tersebut pada Felix.

"....."

"Hm... Aku mengerti. Bye!"

Setelah itu sambungan telepon itu terputus. Felix segera menyimpan kembali ponselnya dan menoleh pada gadis kecil itu. "Hyunji, mommy bilang kamu boleh bermain dengan paman hingga malam. Apa Hyunji senang?" tanya lelaki itu, mencoba mensejajarkan tingginya dengan gadis itu.

"Ehm... Aku senang sekali bisa bermain sepuasnya dengan paman Felix!" ujar gadis itu antusias.

Felix tersenyum melihat bagaimana Hyunji tumbuh dengan baik dan tidak begitu rewel meski tak bersama orang tuanya. Lelaki itu mengusap puncak rambut milik Hyunji. "Baiklah kalau begitu ayo kita pergi, hari semakin siang. Kau harus makan!"

"Hm... Baik paman!"

Felix dan Hyunji segera meninggalkan taman tersebut. Namun alih-alih membawa Hyunji ke tempat makan, Felix lebih memilih membawa gadis kecil itu ke kantornya. Tentu saja hal itu menarik perhatian banyak orang, karena semua tau Felix belum memiliki pasangan.

"Hyunji mau makan apa hm?" tanya Felix setelah memasuki ruangan kerjanya dan mendudukan gadis itu di sofa.

"Ice clim!" sahut gadis itu semangat.

"No, kamu gak boleh makan ice cream!" sanggah Felix cepat membuat gadis manis itu mencebikkan bibirnya dan membuat Felix merasa gemas.

"Why, aku mau es krim paman!" rengek Hyunji bahkan hampir menangis, sebelum akhirnya atensinya teralihkan oleh kehadiran orang lain yang baru saja keluar dari ruangan lainnya.

Lelaki itu menatap Hyunji dan Felix bergantian. "Ya, kau mempunyai anak!"

"Tutup mulut lo itu, orang lain bisa mendengar omong kosong lo nanti!" sanggah Felix tak terima.

"Ck... Kantor gue gak semurah itu sampai ruangan ini gak kedap suara!" cibirnya tak suka. "Terus kalo dia bukan anak lo, dia anak siapa?" tanya lelaki itu sekali lagi.

Tutup mulut aja deh bangsat, kalo gue kasih tau lo juga pasti bakal syok!

Felix merotasi matanya malas. "Anak temen gue, tadi emang sengaja gue bawa. Berhubung orangnya ada keperluan ya gue bawa aja ke sini!"

HATE N' LOVE [SEQUEL of BASKET BOY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang