LIMA

86 25 2
                                    

Katakan Lia bodoh saat ini, yang ia pikirkan hanya keselamatan putrinya saja. Saat ia mendengar Hyunjin tak sadarkan diri, wanita ini sempat khawatir. Ini terjadi karena dia cukup banyak mendonorkan darahnya pada putrinya.

Lia mendengar bahwa Hyunjin menolak untuk makan, yang lelaki itu tanyakan hanya bagaimana perkembangan operasi Hyunji saat itu. Hal itu lah yang buat Lia sadar, untuk seukuran yang tak mengenal Hyunji mengapa lelaki itu sangat perduli dengan keadaan putri semata wayangnya itu.

Di sini Lia berdiri sekarang di depan ruangan ICU, ia hanya bisa menatap wajah pucat putrinya yang masih tertidur. Seungmin mengatakan Hyunji membutuhkan waktu untuk pulih. Sementara waktu, gadis itu berada di ICU sampai keadaannya memungkinkan untuk dipindahkan ke ruang rawat inap.

Lia dan teman-temannya sedang berada di luar ruangan, mereka belum diperbolehkan menjenguk Hyunji secara langsung. Tak lama atensi Felix dan Han tertangkap oleh Lia. Di belakangnya ada Seungmin yang mengekori mereka.

Seungmin baru kembali dari ruangan Hyunjin, lelaki itu telah memeriksa keadaan sahabatnya yang gak jauh berbeda dari Hyunji sekarang. Selain itu racauan Hyunjin yang selalu memanggil nama gadis kecil itu membuat mereka tak tega, itu mengapa Felix, Han, dan Seungmin memutuskan kembali ke tempat Lia berada.

"Lia!" panggilan kecil itu berhasil mendapatkan atensi wanita itu.

"Jika Hyunji kondisinya sudah stabil, dia akan dipindahkan ke ruang VVIP."

Seungmin menjeda perkataannya, merasa ragu untuk mengatakan info selanjutnya. "Ada apa?"

Lelaki itu menatap Felix dan Han yang kini juga bertukar pandang dengannya. "Soal Hyunjin, kondisinya melemah. Tolong siapa pun paksa dia untuk makan. Kalo dia tetap seperti itu, kondisinya akan jauh lebih buruk dari sekarang!"

Lia menunduk, merasa tak nyaman mendengar kabar itu. Wanita itu kembali menoleh ke arah putri tercintanya.

"Kalo lo tanya kenapa Hyunjin bisa seperti saat ini..." Felix membuka suara.

"Hyunjin pernah bertemu dengan Hyunji, Li!" sambaran dari mulut Han itu berhasil membuat Lia terkejut.

Wanita itu ingin protes, bisa-bisanya mereka menyembunyikan hal ini dari Lia begitu lama. Lia sungguh tak terima karena mereka tak meminta ijin dulu darinya.

"Gue gak sengaja bawa Hyunji ke kantor, saat itu awal pertama Hyunjin bertemu dengannya!" ujar Felix.

"Kami gak pernah menceritakan apa pun tentang Hyunji, yang dia tau gadis kecil itu adalah anak dari sahabat Felix!" imbuh Han menambahkan.

Seungmin menepuk pundak Lia pelan, memberi kode pada wanita itu untuk ikut dengannya. Dia ingin berbicara empat mata dengan Lia sekarang. Setelah di rasa jarak mereka dengan yang lainnya sudah aman, Seungmin mulai membuka suara.

"Dia udah nyariin lo dari lama!"

Lia terdiam, rasanya ia muak. Ia tak ingin mendengar fakta apapun tentang Hyunjin. Wanita itu mengingat saat-saat terakhir ia bersama laki-laki itu. Meski begitu perasaannya masih sama besarnya hingga saat ini.

"Sejak lo pergi, hingga detik ini. Gue sengaja ngelarang dia tau tentang lo setelah lo bilang lo lagi mengandung Hyunji..." Seungmin menjeda.

"Anak kandung Hyunjin."

Lia menatap Seungmin lekat, harusnya ia tak perlu bertanya lagi bagaimana lelaki Kim itu tau. Mengingat Seungmin adalah dokter, dia tak mungkin tak menyadari hal itu.

"Sejak itu gue gak pernah ngasih info apapun tentang lo, selain bilang kalo lo balik ke Kanada. Tapi dia gak pernah nyerah Li!"

"Stop, gue gak bisa denger ini lagi!"

HATE N' LOVE [SEQUEL of BASKET BOY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang