Happy Birthday

680 97 4
                                        

Soojin POV

PLAG

Tangan tua itu tidak pernah berhenti menyiksaku. Kali ini, karena kesalahan laporan yang ku buat. Aku lebih ingat tangan itu sebagai tangan yang sering memukul ku ketimbang membelai rambut ku.

"Dasar tidak berguna! Keteledoran mu hampir membuat kesepakatan antar perusahaan kita hampir batal,"

"Bukankah sudah kubilang... Bahwa aku tidak mau melakukan kesepakatan dengan perusahaan itu. Tawaran yang mereka berikan bisa membahayakan karyawan kita-"

PLAG

Tamparan kali ini cukup keras, sampai aku merasakan pusing. Penjelasan yang aku berikan tidak pernah bisa terselesaikan. Baginya aku hanya lah seorang boneka yang harus menuruti semua keinginannya.

"Pergi dari hadapan ku!"

Akhirnya aku terbebas dari ruangan yang amat menyiksa dan saat itulah gejolak aneh muncul. Gejolak yang mendorong ku untuk terus mencuci tangan, hampir lima menit aku mengulangnya. Menggosok dengan keras, seakan tanganku tak pernah bersih. Hingga lecet diujung jariku bertambah parah. Darah mengalir jatuh di wastafel.

Reaksiku

Hanya diam... Aku berhenti menggosok tangan. Menatap kosong ke aliran air kran. Tak berapa lama aku melihat ke cermin, ujung bibirku terluka. Mungkin efek tamparan tadi, lip balm bisa menutupinya.

Tidak

Tidak ada yang sakit, kejadian barusan sudah biasa bagiku. Berulangkali pikiran bunuh diri terlintas dalam benakku, tapi rasanya kematian terlalu menakutkan bagiku.
.
.
.
.

Setelah pulang kerja aku pergi ke tempat yang ditunjukkan sebuah bingkisan kecil. Bingkisan dengan pita merah, yang tadi diberikan oleh sekretaris ku.

Jukyung

Dialah yang memberikannya untuk ku.

"Selamat ulang tahun Soojin-ah, aku harap kita bisa bertemu di tempat ini"

Aku telah tiba dan hanya berdiri terdiam di seberang kafe tersebut. Dari sini aku bisa melihat canda gurau Jukyung dan teman-temannya.

Yang pernah menjadi sahabat ku...

Aku tidak bodoh saat aku melihat Jukyung tengah memperlihatkan cincin lamaran Suho. Akan ada hal membahagiakan sebentar lagi. Mereka semua sontak bersorak bahagia... Ya mereka.

Kecuali satu orang... Dia baru saja keluar dari kafe

Han Seojun

Pria yang memiliki kisah cinta yang sama dengan ku

End Soojin POV
.
.
.
.

Seojun membaringkan Soojin di kasurnya. Punggung nya terasa sangat pegal, Soojin tidak berat. Namun lamanya dia harus menggendong wanita itu adalah penyebab utama nya.

"Kau berhutang padaku, Kang Soojin,"

Jemari Seojun mendekati wajah Soojin. Seojun takut jika Soojin sulit untuk bernafas, rambut panjangnya menutupi keseluruhan wajahnya.

Helai rambut Soojin, ia selipkan di belakang telinga. Seojun terdiam seketika, saat ia melihat wajah Soojin yang tertidur pulas. Deru nafasnya teratur dengan pipi yang bersemu merah.

"Kalau seperti ini... Dia manis juga,"

Seojun segera menarik tangannya dari rambut Soojin. Entah bagaimana pikiran itu muncul begitu saja. Dia tidak mabuk dan sadar sepenuhnya, tapi kenapa pikiran itu tiba-tiba muncul. Ia hendak berpaling dari wajah Soojin, namun luka disudut bibir itu membuat Seojun enggan beranjak.

Our Happiness | Seojun & Soojin's FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang