Hari Pertama

826 96 9
                                    

.

.

Yuju menyibak rambutnya pelan. Memastikan barang bawaan anak-anaknya dan kembali menutup tas mereka.

"Wooju, pelan-pelan aja makannya" Yuju berucap sambil berjalan ke arah putra sulungnya yang nampak menyuapkan makanannya dengan sumpit

"Iya bunda" sahutnya patuh

"Byul mau lagi?" tawar Yuju pada si cantik yang duduk di samping Wooju

"Nggak bunda. Byulie udah kenyang" ia menyunggingkan senyumnya sambil menepuk-nepuk perutnya

Tingkahnya membuat Yuju tersenyum. Ia menoleh ke arah si bungsu.

"Aigoo, uri Haneulie belepotan" Yuju mengambil beberapa tisu lalu membersihkan sisa-sisa makanan di pipi tembem si bungsu yang juga sudah menyelesaikan sarapannya

Yuju selalu mengajarkan ketiga buah hatinya untuk mandiri. Tidak apa-apa berantakan, yang penting mereka bisa.

"Bunda, yayah kapan pulang?" Tanya Byul

"Seharusnya sih hari ini. Tapi nanti bunda tanyain ya"

"Yeah" soraknya riang

Yuju buru-buru meletakkan alat bekas makan mereka ke tempat pencucian piring. Lalu memastikan mereka memakai jaket dan sepatunya masing-masing.

Agendanya sekarang adalah mengantar putra-putrinya sekolah.

Awal Februari adalah waktu yang sangat dinantikan anak-anak. Karena mereka akan segera bertemu dengan teman-temannya lagi setelah libur musim dingin berlalu.

Tapi Yuju sedikit khawatir dengan si sulung.

Ini adalah hari pertamanya masuk Sekolah Dasar lagi setelah libur.

Bagaimana jika ia kesulitan beradaptasi.

Bagaimana jika pengalaman hari pertamanya yang dulu terulang lagi.

Yuju masih ingat bagaimana Wooju memegang erat tangannya saat memasuki kelasnya dulu.

Ia bahkan tak berani untuk sekedar beralih tempat duduk. Takut-takut kalau Yuju meninggalkannya sendiri.

Tapi bukankah itu dulu.

"Bunda"

Yuju mengalihkan perhatiannya pada Wooju yang kini duduk di sampingnya.

"Kami sudah siap" ucapnya

Yuju menoleh pada anaknya satu persatu. Memastikan sabuk pengaman mereka sudah terpasang sempurna.

Khususnya si bungsu yang duduk tepat di belakangnya.

Ia tersenyum singkat sebelum melajukan mobilnya.

Tak berapa lama kemudian mobil mereka tiba di sebuah sekolah yang menjadi tempat putra-putrinya menimba ilmu.

Yuju turun dari mobil sambil menggandeng tangan Haneul. Diikuti oleh Byul dan Wooju.

"Pinter-pinter sekolahnya ya" ingatnya sambil merapikan letak tas Wooju dan Byul

"Siap bunda" keduanya mengangkat tangan tanda hormat

Lalu secara bergantian mengecup pipi Yuju dan Haneul sebelum berlarian memasuki area sekolah.

Yuju memantapkam hatinya. Ia harus percaya pada anaknya kan.

Drrttt Drrttt

Yuju merogoh saku celananya

"Halo" Yuju merapikan jaket yang melingkupi tubuh mungil Haneul

Jaeju FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang