Donghyuck memijat pangkal hidungnya pelan. Apa kalian tahu apa yang sedang ia rasakan sekarang? Kepala Donghyuck benar-benar pening. Rasanya kepalanya ingin pecah hanya gara-gara suara pekikkan, teriakan yang keluar dari mulut para kembarannya. Padahal mereka tidak menggunakan speaker untuk berteriak, tapi entah kenapa suaranya benar-benar mengguncang pagi harinya.
Dia bahkan sangat-sangat berharap pagi harinya saat ia masih dirumah dipenuhi dengan ketenangan tapi sayang harapannya tidak akan menjadi kenyataan. Tentu saja kedua adiknya itu atau kita panggil saja Dongsook dan Haechan, tidak akan membiarkan keinginannya terpenuhi.
"Kalian bisa diam tidak sih?"
Padahal hanya pertanyaan kecil itu saja yang dilontarkan Donghyuck namun sayang pertanyaannya malah diacuhkan dan semakin membuat mereka tambah berisik. Donghyuck menghela nafasnya merasa agak jengkel karena kembarannya tidak mau menuruti permintaannya. Akhirnya lelaki itu memutuskan bangkit dari tempatnya.
"Kalau kalian masih ribut, kalian ku tinggal," final Donghyuck.
Donghyuck menyambar tasnya dan menyampirkan di salah satu bahunya. Lalu, berjalan menghampiri sang Mama, tanpa mengindahkan teriakan dari arah belakang.
"Mae, Donghyuck berangkat," pamit Donghyuck ke Mamanya yang sedang duduk di ruang santai sambil memainkan ponsel digenggamnya.
"Mama, kita juga mau pamit. Kita berangkat dulu," pamit perempuan yang berdiri disebelah Donghyuck. Sedangkan sosok lelaki manis di belakang samping perempuan itu hanya mengangguk menyetujui perkataan perempuan didepannya.
"Iya, hati-hati dijalan. Kak kamu jangan suka ngebut. Pentingin keselamatan kalian, oke?" Pesan sang Mama.
"Iya Mae," balas singkat Donghyuck.
Donghyuck kembali melanjutkan langkahnya menuju garasi meninggalkan kembarannya yang masih bercengkrama dengan Mamanya.
"Bye Mae." Dongsookie dan Haechan melambaikan tangannya dan dibalas balik oleh Mama mereka. Mereka berdua berlari kecil mengejar kembarannya yang sepertinya sudah ada di dalam mobil.
Dan benar saja, Donghyuck sedang menunggu mereka berdua. Tanpa mau membuang waktu mereka segera masuk ke dalam mobil. Donghyuck pun yang merasa jika kembarannya sudah duduk dengan benar, dengan segera ia melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang meninggalkan perkarangan rumah keluarganya.
"Hyuckie, kita nanti sekelas kan?" Tanya Dongsookie dari arah samping.
Donghyuck melirik Dongsookie dan berdehem.
"Kenapa?" Tanyanya.
"Tidak apa-apa, hanya ingin memastikan saja benar kan Haechanie?" Dongsookie menyampingkan tubuh ke arah belakang dimana lelaki manis itu berada.
Merasa namanya dipanggil Haechan mendongak menatap perempuan itu bingung. "Hah?" Oke, maafkan Haechan, dia tidak sengaja melamunkan sesuatu yang tiba-tiba terlintas dipikiran.
Dongsookie berdecak pelan dan membenarkan posisinya kembali. Donghyuck terkekeh melihatnya.
"Jangan hiraukan Dongsookie, Haechanie," ujar Donghyuck pada adik manisnya.
"Memangnya kenapa, Hyuckie?"
"Tidak." Donghyuck menggeleng lalu kembali fokus dengan kegiatan menyetirnya. Yang awalnya mobil itu melaju sedang kini mobil itu melaju dengan kecepatan tinggi demi sampai ke sekolah dengan cepat.
Baik Dongsookie maupun Haechan terlihat tidak masalah dengan seberapa cepat mobil yang ditumpanginya melaju. Mereka juga menginginkan hal yang sama, yaitu cepat sampai di sekolah baru mereka berdua. Hey, mereka itu kembar. Jadi wajar jika jalan pikiran mereka terkadang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seo Triplets | Markhyuck
FanfictionMenurut kalian, mempunyai kembaran itu menyenangkan tidak sih? Apalagi jika mempunyai dua kembaran sekaligus seperti Haechan yang mempunyai dua kembaran. Donghyuck dan Dongsook namanya. Walau kembar, kepribadian mereka itu berbeda-beda. Dari si sul...