Chapter 3

2.1K 199 27
                                    

Donghyuck memukul dinding toilet dengan penuh perasaan kesal, alih-alih melampiaskan kemarahannya yang mencuat sedari tadi. Lelaki itu terus saja memukul dinding dihadapannya tanpa memperdulikan darahnya mulai menetes. Dia mengerang keras, memikirkan kejadian tadi. Andai saja, Dongsookie tidak menahannya, mungkin dia sudah membuat babak belur sosok 'dia'.

"Ada apa Donghyuck?" Tanya Dongsookie khawatir.

"Haechanie, kau kenapa?"

"Cih, ternyata 'dia' ada disini!" Donghyuck bangkit dari tempat duduknya dan berniat memukul wajah sosok 'dia'.

Dongsookie yang merasakan hawa disekitarnya mulai berubah, mencoba memahami apa yang terjadi. Setelah manik coklatnya menangkap sesuatu, dia terkejut bukan main. Jantungnya terasa ingin terlepas dari tempatnya. Matanya beralih pada Donghyuck.

Dengan sigap gadis itu menahan si kembaran dengan sekuat tenaga. Karena, jujur saja dia enggan untuk melihat kejadian dulu terulang kembali.

"Jangan Donghyuck-ah. Jangan buat kejadian setahun lalu terulang kembali. Lagipula sekarang dia tidak sedang melakukan sesuatu yang aneh kepada Haechan. Tenangkan dirimu. Kumohon...."

Donghyuck menempis tangan perempuan berambut coklat tersebut dan memilih untuk pergi dari kantin sebelum dirinya benar-benar hilang kendali hanya karena melihat kembali wajah orang yang sudah menyakiti Haechan-nya.

Dari sana, Dongsookie menghela nafasnya, lalu berusaha menenangkan Haechan yang terlihat masih menunduk cemas.

Setelah puas dengan apa yang telah ia perbuat, lelaki tersebut keluar dari toilet dan berjalan menuju wastafel untuk mencuci darah yang keluar dari tangan nya. Ia meringis kecil ketika merasakan rasa perih yang menjalar di sekitaran tangan nya.

"Apa yang sedang kau lakukan Donghyuck?"

Donghyuck menghentikan kegiatannya dan melirik sekilas ke arah samping nya dan menemukan Mark yang sedang menatapnya heran. Tanpa mau menjawab pertanyaan tersebut Donghyuck memilih untuk pergi meninggalkan Mark sendirian di sana.

"Tunggu! Ada apa denganmu Donghyuck? Kenapa kau tak menjawab pertanyaan ku?" Mark berdiri menghalangi Donghyuck.

"Pertanyaan mu tidak penting jadi untuk apa ku menjawabnya,"

"Minggir! Kau menghalangi jalanku, Mark," lanjut Donghyuck.

•••

Di kantin, tepatnya di sebuah meja yang berisikan beberapa orang termasuk Haechan dan Dongsookie yang sedang memakan jatah makannya dalam diam. Haechan yang sibuk dengan pikirannya dan Dongsookie yang sedang mengkhawatirkan saudara tampannya yang pergi entah kemana.

Tentang Haechan, Dongsookie berhasil menenangkan kembaran manisnya itu. Haechan berusaha tersenyum, untuk meyakinkan bahwa dirinya memang sudah tenang, walau nyatanya usaha Dongsookie tidak sepenuhnya berhasil untuk menghilangkan pikiran-pikiran yang mulai bertengger manis di otak Haechan.

"Hei, kalian berdua kenapa?" Tanya seorang perempuan yang tak lain adalah Yeri, teman sebangku Dongsook.

"Tidak apa-apa Yeri," jawab Haechan dengan pelan.

"Yang benar? Lalu dimana si bodoh itu?"

"Siapa?"

"Donghyuck, kembaran kalian."

"Hyuckie tidak bodoh, Yeri!" Ucap Haechan tidak terima.

"Oke! Maafkan aku. Jadi dia kemana?"

"Kami tidak tahu, dia pergi meninggalkan kantin begitu saja."

Seo Triplets | Markhyuck Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang