Rumah Lama

222 16 4
                                    






Di sebuah rumah yang gede banget, di meja makan yang sangat panjang, terlihat satu bapak berkepala 4 sedang memeriksa dokumen didepannya. Terlalu fokus, sampai makanan yang disiapin kokinya bernama kang Bobi dianggurin. Kang Bobi senyum aja, tinggal di kasih mpoh Tira dan mas Sungwoon.

"Ayah!!"teriak seorang bocil

"Ehh Kangmin anak bontot ayah, kenapa?"

"Bentar lagi puasa! Mau ke rumah om Ceye!"

"Iya nanti ke rumah om Ceye, Kangmin tidur yaa."

Kangmin pun pergi ke lantai dua, kebetulan sang bunda datang dari samping ruangan. Bunda Irene melihat suaminya yang tumben liat dokumen di meja makan, biasanya di ruang kerja atau nggak di sofa.

"Mas liat apaan?"tanya Irene

"Itu rumah lama, belum kebeli."

"Ya mana ada yang sanggup bayar sebanyak itu! Diskonin kek, atau kurangin."

"Lah rugi dong?"


 

"LELE PULANG~"

"BAGUS! KENAPA BARU PULANG!?"tanya bunda Irene

"Ya wajarlah bun, sekolahku dan Kangmin kan jauh butuh satu jam. Belum lagi kelas tambahan, belum lagi tempat les, belum lagi---"

'HMPH'!

 
"Rewel kamu kalo blum makan, sana ada ikan bakar."  
 

Chenle pun menggigit prekedel jagungnya dan duduk disamping ayah Suho. Chenle sedikit ngintip dokumen ayahnya, emang kebiasaan Chenle.

"Eh? Itu rumah yang Chenle pernah cat pake pilox kan?"kecil-kecil dah main pilox aja

"Iya, ayah jual tapi nggak laku. Bahkan pak RT nggak sanggup bayarnya."

"Yaiyalah om, mahal gitu." 





 

"..."

"HEH KAMU NGAGETIN SAYA AJA! MAU NGERAMPOK!?"

"Ehhh nggak om! Saya dibawa Chenle kesini!"-orang 1

"Iya om, rencananya mau nginap :("-orang 2

"Yaallah Chenle, temennya daritadi duduk manis di teras kamu malah tinggalin."-bunda Irene

"Sini ajak makan biar nggak kelaparan mereka."perintah ayah Suho ke Chenle

"OI JEONGIN! WONJIN! SINI LO"




Jeongin dan Wonjin yang awalnya duduk ngintip di jendela dekat teras langsung masuk dengan bangga dan duduk manis di depan ayah Suho dan Chenle.

"Uwow, ada makanan enak nih! Sikat ya om tante." Wonjin langsung ambil piring dan makan dengan lahap

"Kenapa lesu om? Uangnya kurang?"tanya Jeongin

"Bacot makan sana!"-Chenle

"Ohhh rumah lama ya om? Saya pernah tuh rumah kakek saya dah tua akhirnya dijadiin kos dan kakek saya jadi bisa beli sepeda yang dia dambakan---"

 

"NAH ITU DIA!"teriak bunda Irene sambil nepuk bahu Chenle, "JADIIN KOS AJA, BIAR CHENLE TINGGAL DISITU. MUMPUNG DEKET AMA SEKOLAH"

"Iya juga ya, renovasi biar ruangannya banyak, terus halaman depan dirusakin aja aspalnya biar ditanamin rumput dan bunga, kasih pohon juga biar seger---"

"Heh yang punya rumah om Suho kenapa lu yang ngatur?"-Jeongin

"Biarin, siapa tau om Suho suka."terus Wonjin lanjut makan lagi

"Dihhh..."-Chenle dan Jeongin

"YEYYYY BESOK PUASA!!"teriak Kangmin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"YEYYYY BESOK PUASA!!"teriak Kangmin

"Nanti jangan bolos tarawih, apalagi kamu Le."sinis bunda Irene ke Chenle

"Siap bund!"




'Cklek'


"Ayah rapi amet, mau temu mantan?"Chenle digeplak langsung ama bunda Irene

"Bukan, mau nemu teman ayah Jebum. Mau ikut kah?"

"Kemana??"tanya Chenle dan Kangmin

"Itu lihat hasil renovasi rumah lama, kan mau dijadiin kos."


"HAH!?"teriak Chenle dan Kangmin

"Bunda dan ayah udah bahas, besok Chenle bakal pindah!"tegas bunda Irene

"T-tapi Bun.... SIAPA YANG MAU BANGUNIN CHENLE SAHUR!?"

"Ya kan teman sekosmu nanti, dasar manja."-Suho

"Kangmin gimana?"tanya Kangmin

"Kangmin tetap disini sama bunda sama ayah."jawab bunda Irene sambil memeluk anak bungsunya

'fiks, bunda pilih kasih.'--chenle


Sampai di rumah lama, Chenle dan ayah Suho langsung ketemu mas Jebum yang lagi tepukin tangga yang terbuat dari bambu dan anaknya yang lagi pake sunblok.
 


 

"Wahh, liat nih tangga kebanggan saya! Nggak perlu ditahan bisa seimbang sendiri."bangga mas Jebum

'oke, anaknya nggak dianggep'---anak mas Jebum

 

"Wihh Jeb, makasih mau perbaikin pagarnya."-Suho

"Santai Ho, jangan lupa jutaan di rumah gua. Tumpeng menunggu!"

Setelah mas Jebum beserta anaknya pergi dari sana, ayah Suho langsung memberikan tumpukan kertas ke Chenle.

"Buat apa yah? Tanda tangan kertas tanah?"tanya Chenle

"Bukan, tempelin nih ke sekitar. Mau di kampung kek, di kampus, sekolahmu, di gerobak cilok juga boleh!"

 
"Ihhhh kok nggak minta orang aja sih?"

"Ayah nggak mau liat kamu keputihan gitu, sesekali hot lah!"

"Iye iye." Chenle pun pergi menempelkan poster di sekitar kos

"Nah sekarang kirim info di website deh! Sekalian nonton~" ayah Suho langsung pergi dengan mobilnya, meninggalkan Chenle yang kepanasan sambil pasang poster


 


Continue?


Selamat berpuasa semuanya~

[✓] first °k-idolsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang