CHAPTER 3: Wanita Mengerikan dengan Gadis Relawan (1)

1.4K 54 0
                                    

Pagi berikutnya dengan mata yang dihiasi lingkaran hitam, Tian turun ke ruang tamu rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi berikutnya dengan mata yang dihiasi lingkaran hitam, Tian turun ke ruang tamu rumahnya. Menemui tamu tak diundang yang tiba-tiba datang dan sekarang sedang duduk disana. Mereka semua duduk di sofa, tapi gaya mereka benar-benar berbeda satu sama lain. Tay mengenakan kemeja putih dan celana hitam menimbulkan kesan sangat serius dan sopan. Dia tersenyum ketika melihat Tian turun sambil menguap.

“Tadi malam kurang tidur?”

“Halo, Phi Tay.” Tian melambaikan tangan kepada Tay dan dengan sengaja mengabaikan pertanyaannya. Lingkaran hitam ini Tian dapatkan karena terjaga semalaman hanya untuk membaca buku harian Torfun, yang setiap kata di dalamnya tidak jauh berbeda dari novel karismatik.

Kemudian ketika Tian melihat ke sisi berikutnya, dia melihat ada seorang pemuda dengan gaya berpakaian hiphop persis seperti seorang rapper dengan telinga dan hidung yang ditindik.

“Bagaimana kamu datang!! Bajingan!” Tul menjawab Tian sambil meringgis.

“Aku datang dengan hummer*. Ayahku baru saja membeli edisi terbarunya.” Kepala Tian sedikit pusing mendengarnya. Kemudian dia pergi dan duduk disebelah Tay. “Jangan ganggu aku pagi-pagi. Mau apa kamu kemari? Kenapa tidak telepon dulu?”

Tul melirik Tian dan Tul bergantian, lalu memberikan senyum licik:
“Jika aku tidak datang sepagi ini, bagaimana aku bisa tahu jika kekasihmu seorang pria (pindah haluan dari perempuan ke laki-laki), kamu mengejutkanku”.

Orang ini benar-benar menyebalkan, Tian berdiri untuk menendangnya, tetapi Tay segera menghentikannya.

“Jangan disembunyikan, aku tidak keberatan.”

“Perhatikan aku baik-baik Tul, jika aku suka laki-laki, orang pertama yang aku hancurkan adalah kamu, Ai Tul.” Tian berteriak.

Tian menyebut dirinya dengan nama yang buruk, kekanak-kanakan dan lucu, Tul menahan diri agar tidak tertawa, Meskipun keduanya sudah saling kenal cukup lama, mereka hanya berteman di club pecinta mobil, tidak cukup dekat untuk peduli tentang kehidupan pribadi masing-masing, dan ini adalah kunjungan pertama Tul ke rumah Tian.

“Ayolah. Aku minta maaf.” Tul berpura-pura mengangkat tangannya untuk menyerah, karena dia tidak ingin jantung temannya bekerja terlalu keras. “Hari ini aku beruntung bisa keluar, jadi aku mengunjungimu sebentar, tapi kalau kamu punya tamu aku akan datang lagi besok.”

“Tunggu sebentar.” Tian melihat Tul mendekati pintu. Kemudian Tul berbalik, mengangkat alisnya seakan bertanya apa yang Tian inginkan. Bangsawan muda, putra bungsu dari seorang mantan perwira militer, berpangkat tinggi, berpikir keras.

“Apa kamu bisa menungguku didepan sebentar? Aku mohon.” Setelah mengatakan itu, dia menoleh kearah Tay yang memang sudah berjanji akan datang.+

“Phi Tay~,” Dia memanggilnya dengan mata memohon.

“Mau keluar dengan temanmu?” Tay tersenyum sambil karena menebak dengan benar. “Kamu tidak akan melakukan hal-hal aneh yang ibumu larang, kan?”

Kisah Seribu Bintang / A Tale Of thousand Stars Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang