Belum siap kehilangan - Stevan Pasaribu
Happy Reading ❤️
Satu Minggu sudah kejadian naas menimpa kedua orang tua Kanaya. Hari ini tim Basarnas beserta pihak Pelabuhan telah mengabari keluarga korban salah satunya kedua orang tua Kanaya.
Keluarga besar mendiang Damara dan juga Ussy telah berkumpul di ruang keluarga. Kanaya tengah dipeluk oleh neneknya, Mama dari mendiang Ibunya, sedangkan Al dan Vero mereka tengah menjemput jasad kedua orang tuanya.
"Assalamualaikum warahmatullahi Wabarakatuh. Innalilahi wainnailaihi rojiun, telah berpulang ke Rahmatullah saudara kami Bapak Damara Pangestu bin Jagad Pangestu dan Ibu Ussy Halima Binti Jasa. Meninggal pada hari Jum'at tgl 12 Juli 2021. Jenazah akan di kebumikan pada hari ini pukul 14.30 Wib. Diharapkan para handai tolan untuk bisa mengantarka jenazah pada peristirahatan terakhirnya. Sekian dan terima kasih, Wassalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh.''
Setelah mendengar pengumuman yang disiarkan melalui Masjid membuat tangis Kanaya kembali pecah. Enti sebutan nenek dari mendiang Mamanya, segera memeluk erat Kanaya, meredakan tangis yang begitu hebat.
"Ikhlas sayang, kita kirim Al-fatihah untuk Abi dan Umi ya. Nay kuat dan Nay hebat. Enti tau perasaan Nay, tapi kalau Nay gak ikhlas kasihan jalan Abi dan Umi." Katanya seraya mengusap kerudung Kanaya
Kehilangan kedua orang tua bukanlah hal yang mudah bagi seorang anak. Apalagi seorang anak perempuan, mereka akan merasa kehilangan arah. Seakan mereka hidup namun tak memiliki nyawa.
Kasihi mereka selagi mereka masih ada, berikan mereka kebahagiaan sebelum Tuhan menghentikan waktunya. Berbaktilah kepada mereka, karena ridhanya adalah aset utama kesuksesan seorang anak.
Suara sirine ambulance sudah nampak terdengar dari kejauhan. Seluruh pelayat sudah bersiap menyambut dua jenazah tersebut.
Mobil ambulance berhenti tepat di depan gerbang masuk rumah mendiang Damara. Seluruh pelayat berbondong membantu petugas untuk mengangkat peti jenazah.
"Abi dan Umi udah datang.'' katanya seraya berdiri
"Tunggu sini sayang, nanti Abi dan Umi kesini.." ujar Tante Kanaya seraya menahan tangis
Kanaya menggelengkan kepalanya, ia berlari dengan sempoyongan sembari memanggil Abi beserta Umi nya.
"Astaghfirullah Adek..'' teriak Al ketika Kanaya hampir saja terjatuh
Vero yang mendengar teriakan Kakaknya, langsung merespon dan membantu memegang pundak Kanaya.
"Ke kamar ya, Abang temanin.'' kata Vero seraya mengusap keringat di dahi Kanaya
Kanaya menggelengkan kepalanya, lalu ia memeluk erat kedua Abangnya. "Disini aja, sampai Abi dan Umi berangkat.''
"Janji sama Abang harus kuat ya." Pinta Al pada adik bungsunya
Kanaya menganggukkan kepalanya. Mereka menuntun Kanaya dan mendudukkan Kanaya tepat di samping peti jenazah kedua orang tuanya.
Suara mengaji saling bersautan, mereka berbondong-bondong mengirimkan hadiah surah Yasin untuk kedua Almarhum. Ayat demi ayat mereka bacakan dikhususkan untuk kedua Almarhum.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOGETHER FOR JANNAH✓
Teen FictionBagaimana jika seorang Ardha Anaka Isfa, yang bersikap dingin bertemu dengan seorang Kanaya Zulfa? Gadis berhijab yang memiliki sifat pemalu. Lantas bagaimana cara mereka mengikrarkan janji suci mereka diumur mereka yang masih belia. "Kalau kita pun...