2. Together for Jannah

251 38 3
                                    

Happy reading and stay enjoy gaiss❤️

Dalam benak dan pikiran Ardha masih terngiang sosok gadis bermata teduh. Entah mengapa, Ardha sangat penasaran akan kehidupan gadis itu. Gadis yang sangat berbeda dimata seorang Ardha.

Ardha ingat betul, untuk pertama kalinya ia bertemu dengan gadis itu dimana gadis itu dibawa oleh sepupunya untuk melabrak dirinya.

Flashback on.

Hari Sabtu adalah hari yang paling ditunggu-tunggu oleh anak seusia Ardha, ya hari itu hari dimana mereka bisa menikmati indahnya dunia tanpa memikirkan bebannya tugas kuliah.

Kala itu, Ardha dan teman-teman yang mereka namakan Geng Aster, tengah berkumpul disalah satu warung dekat panti Asuhan milik Tante dari Ardha.

Mereka menyebut nya WTS atau Warung Ternate Sahara, warung yang selalu mereka jadikan tongkrongan untuk sekedar melepas lelah.

Musik menggema di sekitar warung tersebut, bahkan teman-teman Ardha saja sudah ada yang berjoget mengikuti irama musik tersebut, tak lupa warung itu dilengkapi oleh musik box dan juga WiFi. Sedangkan Ardha, pemuda itu hanya memainkan ponselnya membiarkan teman-temannya berhura-hura.

*Puk*

"Aw.." erang Ardha seraya mengangkat kaleng tersebut, matanya menelusuri setiap sudut warung untuk mencari tahu siapa yang berani kurang ajar dengannya.

Ardha berdiri, lalu memandang satu persatu teman-temannya sembari menekannkan setiap kata per kata yang ia ucapkan.

"SIAPA YANG BERANI LEMPAR KALENG SARDEN INI!.''

Teman-teman Ardha tidak ada yang berani menjawab, mereka hanya saling dorong mendorong agar ada salah satu dari mereka yang mau mengaku.

"GUE KENAPA HA?!''

Ardha menolehkan wajahnya , "Dania ? Ngapain sih lo.''

Dengan kekuatan dan kemarahan yang berubun-ubun, Dania menghampiri Ardha seraya menjewer telinga Ardha.

"Lo yang kurang ajar Ardha, udah tau ini bukan wilayah pribadi lo. Tapi Lo seenaknya nyetel musik seenak jidat. Lihat disamping Lo, itu ada panti, anak-anak butuh istirahat Lo malah seenaknya aja gangguin mereka.'' ucap Dania seraya menunjuk bangunan besar bercat ijo

"Lepasin sakit, bukan gue yang nyuruh, itu inisiatif mereka.''

"Hih!.'' Dania menginjak kaki Ardha dengan keras

"Sakit.'' eluh Ardha seraya mengangkat kakinya

"Elu kan Leadernya harusnya Lo bisa ngomongin anak buah Lo, dodol. Untung Lo sepupu gue, kalau bukan udah gue cabik-cabik tuh muka.'' kesal Dania diubun

"Udah Dan, kita pulang yuk. Gak enak diliat sama yang punya warung.'' bisik Kanaya

"Em maaf ya, kami permisi.'' ucap Kanaya dengan halus, "Ayok Dan,..'' ajak Kanaya seraya menarik tangan Dania pelan

Ardha terpanah tatkala Kanaya melewati dirinya. Wangi parfum lavender membius Indra penciuman Ardha, gadis yang baru saja ia temui, sungguh membuat hati Ardha bergetar.

Entah mengapa ada rasa yang sulit Ardha ucapkan tatkala pertama kalinya melihat gadis itu dan rasanya Ardha bahagia tatkala melihat gadis itu.

"Ardha''

Ardha terkejap tatkala suara bariton mengagetinya.

"Kamu masih fokus dengan pelajaran saya ?'' tanya Dosen yang mengajar Ardha

TOGETHER FOR JANNAH✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang