Selamat membaca🥰
Setelah melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim, Kanaya langsung bergegas menuju dapur menyiapkan makanan untuk kedua kakaknya.Tanpa melepas mukenah yang menutupi tubuhnya, Kanaya tampak lihat dalam mengolah makanan yang akan ia sajikan.
Kanaya tampak mengaduk-ngaduk masakannya dengan lihat. Sesakali ia menyicipi untuk memastikan rasa yang ada dalam makanannya.
"Emm Alhamdulillah, yummy..'' ucap Kanaya seraya mengecap sedikit kuah makanan yang ia masak
"Semoga Abang suka.'' lanjut ucapnya
Selesainya, Kanaya segera menata semua masakannya di atas meja makan, mempersiapkan piring satu persatu untuk kedua kakak laki-lakinya, keluarga satu-satunya yang Kanaya miliki.
"Loh Nay, kok masih pakai mukena? '' tanya Ali, kakak Pertama Kanaya
"Hehe iya Bang, Nay pakai daster aja. Makannya Nay pakai mukena.''
Ali menganggukkan kepalanya, lalu ia mengusap pucuk kepala Kanaya.
"Mandi ya, nanti sarapan bareng. Oiya, Abang minta tolong panggilin Abang Vero ya buat sarapan bareng.''
Kanaya menganggukkan kepalanya, lalu tersenyum. "Baik Bang.''
Ali hanya menggelengkan kepalanya, menatap iba punggung adik perempuan satu-satunya. Setiap malam ia tak pernah lelah untuk berdoa, mendoakan Kanaya agar tidak terlalu bersedih yang berlebihan.
Semenjak kepergiaan Darius, calon suami Kanaya, Kanaya berubah menjadi sosok gadis yang pemurung dan menutup rapat hatinya untuk menerima kembali lelaki yang ingin mendekatinya. Ia hanya mengenal kedua kakaknya, ia hanya percaya dengan kedua kakaknya tidak dengan lelaki lain.
*Tok..tok.tok..*
"Permisi Abang Vero, ini Nay.'' Ucap Naya seraya mengetuk pintu kamar Vero
"Iya Nay, sebentar.'' sahut Vero dari dalam kamar
*Ceklek*
Vero tersenyum menatap wajah redup Kanaya, lalu tak lupa ia mencium pipi Kanaya sebagai tanda sayangnya pada adik perempuannya.
"Pagi Nay..'' sapanya
"Pagi Bang, Abang udah ditungguin Abang Ali buat sarapan. Em Nay bersih-bersih dulu ya Bang.'' katanya pada Abangnya
Vero menganggukkan kepalanya,
"Nay..'' panggil Vero seraya menyekal pergelangan tangan Kanaya
Kanaya menoleh seraya mengangkat satu alisnya, "Ada apa Bang? ''
"Abang cuma mau minta satu Sama Nay. Tolong, Nay balik lagi jadi Nay yang kuat, jadi Nay yang ceria. Abang sedih kalau Nay kayak gini terus, Kakak mana sih Nay yang gak sakit hati kalau liat adik nya murung terus.'' ucap Vero
Kanaya tersenyum, lalu ia menggenggam tangan Vero, ia juga megusap pipi Vero dengan sayang.
"Abang, Nay gak apa. Nay baik-baik aja, Abang gak usah khawatir sama Nay. Abang gak usah sedih ya, Nay baik-baik aja.'' katanya tersenyum
"Apa Abang harus cari Darius ? Biar Nay kembali kayak Nay yang dulu.''
Kanaya menggelengkan kepalanya, "Enggak usah Bang. Nay udah gak kepikiran Darius, Abang tenang aja ya. Terimakasih karena Abang dan Abang Ali selalu ada buat Nay.''
"Abang sama Abang selalu sayang Nay dan Abang gak akan membiarkan siapapun marahin hati Nay untuk yang kesekian kalinya. '' janji Vero seraya memeluk tubuh mungil Kanaya
KAMU SEDANG MEMBACA
TOGETHER FOR JANNAH✓
Teen FictionBagaimana jika seorang Ardha Anaka Isfa, yang bersikap dingin bertemu dengan seorang Kanaya Zulfa? Gadis berhijab yang memiliki sifat pemalu. Lantas bagaimana cara mereka mengikrarkan janji suci mereka diumur mereka yang masih belia. "Kalau kita pun...