PROLOG

431 55 5
                                    

"Abiseka... Abiseka...."

Jani terbangun dengan kepala yang sangat sakit.

Saat ia tersadar, ia segera menyingkap gaun satinnya. Ia terkejut kain yang terlilit ditubuhnya hampir saja terlepas dari ikatan Payudara.

Mata coklatnya menatap ke sekeliling di mana saat ini ruangan yang sedang ia tempati adalah ruangan gelap berbau anyir yang sangat menjijikan.

"SIAPA DI SANA?!"

Jani teriak sembari menangis terisak. Tangannya mencoba untuk membuka kaitan yang mengunci dirinya hingga ia tidak bisa bergerak.

Air mata yang jatuh percuma hanya membuat darahnya semakin berdesir dengan hebat.

Ia sangat takut. Ketakutan yang ia rasakan malam ini, sangat luar biasa.

"LEPASKAN SAYA!"

Sial, Jani sudah merasa suaranya tercekat hingga ia lelah untuk berteriak sekarang.

"I'm a Queen..." Jani bergumam lagi sebelum akhirnya ia berteriak, "I'M A QUEEN!"

Djani Daryata Cakrawangsa akhirnya bergumam dengan kejam hingga seluruh ruangan ia pastikan dapat merasakan kehadirannya.

"Saya akan pastikan siapapun anda tidak akan diampuni setelah ini," Jani mencengkram kain satin pada gaunnya dengan gemetar, "LEPASKAN SAYA!"

Sesaat ia mendengar suara langkah sepatu mendekat padanya. Langkahnya sangat pelan hingga ia bisa merasakan sosok itu mendominasi ruangan gelap dan panas yang memuakkan.

Jani melihat sosok pria berjubah hitam datang berdiri dengan wajah angkuh dihadapannya.

Ya, Jani sangat mengenali siapa pria dihadapannya yang sekarang sedang menyeringai bahagia.

"SIALAN! APA YANG KAMU LAKUKAN TERHADAP SAYA!"

Srett!

Jani mendengar sebuah pedang keluar dari sabuk pria itu. Tentu saja itu sukses membuat tubuhnya mundur perlahan.

Tidak, ia tidak ingin terbunuh dengan cara seperti ini.

Dia adalah Ratu!

Tubuh Jani kembali bergetar. Tanggannya yang terikat tetap mempertahankan bagian atas gaunnya agar tubuh indahnya tidak menjadi santapan Pria biadab dihadapannya.

"Tenang, My Lady... tenangkan dirimu."

Pria berjubah hitam tersebut ikut berlutut dihadapannya. Bahkan sekarang tangan pria itu menyentuh lembut kaki jenjangnya. Namun seketika, Jani hempas dengan kasar.

"Sialan! Lepaskan saya!" Jani kembali melawan. Namun sayangnya perlawanan Jani berhasil membuat pria itu semakin murka.

Jani tahu, pria dihadapannya adalah pria dengan segala ambisi yang akan merencanakan apapun agar keinginannya tercapai.

"Tenangkan dirimu, My Lady..." tangan kekarnya kembali menyentuh kaki jenjang Jani, bahkan sekarang sudah naik hingga paha wanita itu. "Aku tidak akan berbuat apapun kepadamu, apalagi menyakitimu..."

Jani sudah tidak tahan. Ia menahan jijik yang teramat dalam saat tangan pria itu naik keatas hingga menyentuh payudaranya. Meremasnya disana.

"Aku tidak akan membuatmu kesakitan, My Lady..."

Tangannya menyentuh wajahnya sekarang. Bahkan ia memainkan bibir ranum Jani yang sudah memucat.

"Aku akan mengambil apapun yang seharusnya menjadi milikku, dan tentunya apapun yang sekarang jadi milik Pria brengsek itu..."

Pria itu mencium Jani dan melumat bibirnya hingga darah keluar dari sana.

"...Termasuk kamu, My Lady."














"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.












HAI !!!
SELAMAT DATANG

Seperti biasa, sebelum kalian membaca ada beberapa atensi yang harus kalian tahu;

✔ Cerita terdiri dari beberapa Chapter dengan Bahasa Baku.

✔ Konten mengandung unsur Dewasa / Kekerasan ⚠️ ( jadi untuk kalian yang masih dibawah umur, diharap kebijakannya untuk tidak membaca ini.)

✔ Pemeran dengan Nama samaran unsur Kerajaan dan Lokal. (Tambahan manip Pictures Jeno-Siyeon agar lebih terasa Real).

✔ Karakter bisa diketahui seiring berjalannya cerita.

Terimakasih sebelumnya dan selamat membaca! Jangan lupa vote & comment.

THANK YOU❤

ABISEKA ■ ft. Historical RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang