keesokan harinya jungkook terbangun dengan kepala sedikit pusing
"tuan, nyonya menunggu anda di bawah" teriak pelayan dari arah luar kamar
ia lantas bersiap dan turun ke meja makan, setelah sarapan lee soo mulai bertanya kepada jungkook
"jung ibu ingin bertanya"
jungkook tak menjawab, pandangannya tertuju pada handphone nya sambil menikmati segelas kopi panas
"siapa lisa?"
jungkook berhenti dengan aktivitas nya dan menatap ibunya lalu menjawab seadanya, "pegawai kantorku"
"pegawai kantor?" ulang lee soo sambil berpikir "tapi.. kenapa semalam kau mengigau menyebut namanya?"
deg, jungkook mematung
'benarkah? oh tuhan kenapa bisa' jungkook bergelut dengan pikirannya sendiri
"aku berangkat"
"jung tunggu, ibu belum selesai bicara"
jungkook menghentikan langkahnya lalu sang ibu berdiri di sampingnya dan berkata, "jika kau serius dengannya bawalah dia ke hadapan ibu dan ayahmu secepatnya agar pikiranmu tidak di hantui dengan perjodohan ini" ucapnya sambil merapihkan jas jungkook
lee soo tersenyum kemudia pergi dari hadapan jungkook. jungkook masi berdiri tegak dan mencerna sedikit perkataan lee soo lalu melanjutkan langkahnya
-----
di sebuah ruangan terdapat jungkook yang sedang di sibukkan dengan pekerjaannya, lalu ia teringat sesuatu lalu menekan beberapa tombol angka
"pergi ke butik dan pesankan sebuah gaun, high heels, serta perhiasan sederhana, setelah jam makan malam akan ku ambil ke butik" perintah jungkook kepada asisten nya melalui telepon kantor
"baik pak" jawab asistennya di seberang sana
setelah menutup telponnya, jungkook memutar kursinya untuk menghadap ke arah kaca yang menyuguhkan pemandangan beberapa gedung gedung tinggi dan jalanan yang terlihat ya bisa dibilang sedikit macet
jungkook kembali bergelut dengan pikirannya, ia kembali teringat dengan ucapan ibunya itu
"jika kau serius dengannya bawalah dia ke hadapan ibu dan ayahmu secepatnya agar pikiranmu tidak di hantui dengan perjodohan ini"
jungkook menghela nafas dan memejamkan matanya sebentar, "apa benar semalam aku menyebutkan namanya? apa karena aku semalam mabuk?"
jungkook kesal dan mengacak acak rambutnya
tok tok tok
"masuk"
pintu terbuka
"hei jung, ingin makan malam bersama?"
"ah kau rupanya, hm baiklah"
pria berbahu lebar itu bernama kim seokjin menunjukkan senyuman manisnya dan kembali menatap jungkook "kau terlihat kacau sekali jung, lihatlah rambutmu berantakan"
"ajak yang lain untuk makan malam bersama" ucap jungkook tidak perduli ucapan seokjin tadi
"baiklah"
-----
makan malam di restoran mewah, itulah keberadaan jungkook dan 6 teman lainnya
"hei hei, sebentar lagi kau akan menikah jagalah porsi makanmu jim nanti bajumu tidak muat" ucap rm sambil mencegah tangan jimin yang akan memasukkan sepotong daging terakhir ke dalam mulutnya
"yak enak saja, rose sedang merajuk kepadaku karena aku tak mengizinkannya memelihara anjing di rumah setelah kami menikah dan dia tidak mau berbicara denganku jadi aku melampiaskan nya terhadap makanan saja" adunya
"lusa kau akan menikah tapi kenapa calon istrimu itu merajuk, izinkan sajalah dia" ketus jhope
"aku tidak mau rumahku kotor"
"uangmu banyak jim, panggil lah beberapa maid ke mansion baru mu nanti setelah menikah kau ini bagaimana, kau ingin rose yang membersihkan rumah sebesar itu?" sahut jhope dengan nada kesalnya
"lagian jika kau bekerja rose akan sendirian di rumah besar itu tidak ada teman, jennie juga begitu dia sering mengeluh kesepian kepadaku lalu ku belikan saja dia 2 ekor anjing" ucap taehyung
"ya! ya!, kalian ini siapa? kenapa kalian seolah mengerti tentang kebutuhan calon istriku" ucap jimin tak terima
plak
"aish kau ini! setidaknya kau terima nasehat taehyung dan jhope mereka sudah beristri dan berpengalaman" geram suga memukul keras lengan jimin
"baiklah akan ku coba berbicara kepadanya" jawab jimin lesu sambil mengelus elus lengannya yang di pukul suga dengan keras
"hentikan makanmu itu kau sudah habis steak daging itu 4 piring porsi besar" ucap seokjin
jimin kesal dan mengerucutkan bibirnya, dia sangat menggemaskan jika dalam mode manja dan merajuk kepada hyungnya
semua tertawa kecuali jungkook, ia masih bergelut dengan pikirannya yang mengarah ke ucapan ibunya tadi pagi
"kau kenapa jung? tidak enak badan?" tanya rm yang mulai memperhatikan jungkook yang sedari tadi diam saja
"makanlah jung, atau nanti ku habiskan makananmu"
pletak
jimin mengusap kepalanya yang sedikit sakit akibat di pukul oleh seokjin, "sudah kubilang berhentilah makan"
"ya! aku hanya bercanda kalian kenapa senang sekali menjitakku" kesal jimin tak terima lalu menatap jungkook lagi
"aku hanya bingung" gumam jungkook
semua menatap ke arah jungkook
"ya! kalian kenapa? ja.. ja..ngan menatapku seperti itu"
"kau..... bisa bisanya seorang jeon jungkook bingung" ucap seokjin sedikit menyipitkan matanya
"aku juga manusia hyung" gerutu jungkook
"apa yang membuatmu bingung?" tanya rm mode serius
"ah tidak lupakan.." ucap jungkook yang tak merasa bersalah dan melanjutkan makannya sambil menatap ke enam hyungnya itu yang sedang menatapnya datar sangat datar, dan yang di tatap hanya tersenyum menunjukkan gigi kelincinya
jungkook hanya akan berbicara banyak kepada hyung hyungnya saja dan menunjukkan sisi manja dan kalemnya kepada hyungnya dan mungkin... keluarga kecilnya nanti
-----
.
.
jangan lupa bintangnya ⭐
KAMU SEDANG MEMBACA
GADIS LUGU || LIZKOOK ✓
Fanfiction[END] seorang gadis cantik berponi sebatas alis dan lugu Lalisa Manoban dan Jeon Jungkook lelaki dingin nan tampan 📌ini cerita pertama ku, jadi mohon dukungannya ya ( ꈍᴗꈍ) ⚠️DILARANG KERAS UNTUK MENJIPLAK CERITA INI⚠️ Rank: #1 Lizkook 020621 #1 Liz...