"Kau diam saja dari tadi, apa ada masalah dengan gadis itu?" Baekhyun bertanya, sebab bingung dengan sikap Chanyeol hari ini. Dia lebih banyak diam dan beberapa kali kedapatan berdecak, entah apa alasannya Baekhyun tidak tahu.
Chanyeol menggeleng sebagai jawaban sebelum dia menghela napasnya panjang. "Aku dan dia belum berbaikan, tapi itu bukan masalahnya."
"Lalu? Biasanya kau akan bermain game dan mengoceh. Sedari tadi kau diam saja, sudah pasti ada masalah, benarkan?" Tanya Junmyeon. Dia tahu jika pria cecunguk yang satu ini sedang dalam masalah.
Chanyeol menghela napas lagi, menatap teman-temannya yang juga menatapnya. Raut wajahnya yang tampak murung membuat mereka semakin bertanya-tanya. "Kalian mengenal baik Park Chaeyoung, kan? Apa Chaeyoung ada sangkut pautnya dengan masalaluku?" Pertanyaan yang terlontar dari mulut Chanyeol membuat semuanya terdiam.
Chanyeol tertawa remeh saat mendapat respon seperti itu dari teman-temannya, dia sudah menebaknya dari awal.
"Sepertinya kalian menyembunyikan sesuatu dariku, dan aku tidak di perbolehkan untuk mengetahuinya. Iya, kan?"Junmyeon menatapnya datar, "Kau sering menanyakan itu, kurasa kau tahu jawabannya." jawabnya culas.
Chanyeol berdecak, dia mengacak rambutnya frustasi. "Kalian tahu, saat Seungwan selalu merendahkan Chaeyoung, hatiku rasanya tidak terima." Ujarnya memandang sendu gitar yang di pegangnya.
"Itu pasti, bukan hanya kau yang tidak terima saat gadis sebaik Chaeyoung di rendahkan oleh kekasihmu itu." Sahut Sehun menekan kalimat di akhir.
Semuanya mengangguk, menyetujui ucapan Sehun.
"Kenapa dia selalu datang di saat aku sedang terluka atau sedang kesakitan. Selama ini kejadian itu selalu sama, tidak mungkinkan jika itu hanya sebuah kebetulan? Aku merasa dia memang mengikutiku." Ucap Chanyeol yang mengundang tatapan tak mengenakan dari teman-temannya.
"Jadi kau menyetujui Perkataan Seungwan kemarin bahwa Chaeyoung menguntitmu begitu?" Tanya Baekhyun serius.
"Hyung, aku tidak percaya kau menyetujui perkataan gadis itu!" Jongin menyahut tidak percaya.
Chanyeol berdecak kesal. "Bukan begitu. Maksudku, kenapa dia selalu ada di tempat yang sama denganku, dia selalu datang jika aku terluka, dia selalu khawatir padaku, dia selalu mengomel saat aku melakukan sesuatu yang melukaiku, dan juga dia selalu berbicara seperti sudah lama mengenalku. Selain itu aku juga selalu merasakan hal aneh bila di dekatnya, tatapan matanya selalu memancarkan sebuah kerinduan dan kesedihan yang dalam, aku rasa aku selalu di ikuti olehnya." Jelasnya panjang lebar.
"Kau akan mengetahuinya nanti. Jangan di paksa untuk mengingatnya, kau akan mengecewakan seseorang jika bersikeras mengingatnya!" Ucap Junmyeon berpesan.
"Seseorang? Siapa yang kau maksud, hyung?" Tanya Chanyeol penasaran.
"Tidak ada." Jawabnya kemudian pergi.
Tidak mau ikut di tanyai, Baekhyun, Sehun dan Kai ikut pergi. Meninggalkan Chanyeol sendirian disana.
Chanyeol mendengkus kesal.
***
Malam telah tiba, Chaeyoung merapikan meja agar lebih terlihat rapih lagi. Jam menunjukkan pukul 20:12, ia akan segera pulang karena sudah ada pegawai lainnya yang memang shif malam.
Setelah selesai dengan pekerjaannya, dan selesai berganti baju, Chaeyoung pamit pada sang bos, dan pegawai lainnya. Ia bergegas pulang.Chaeyoung memilih pulang berjalan kaki sembari menikmati suasana malam di kota Seoul yang indah oleh lampu-lampu di jalanan. Meski rumah kecilnya lumayan jauh, Chaeyoung harus berjalan kaki untuk menghemat uang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Memories [Chanrose]
Fanfic[Baku | Angst/Romance] Ketika satu penantian terwujud, berlanjut dengan hubungan yang bahagia, dimulai dengan pengkhianatan, dan berakhir dengan penyesalan yang mencekik. Menyisakan kenangan-kenangan indah maupun sakit mereka yang selalu berputar di...