Ada saat dimana hati merasa butuh waktu sendiri, menikmati rasa sedih dengan hati berjeruji, membungkam kata melenyapkan tawa.
Melihat sesak di dada, dan menjadikan kamar sebagai pereda rasa dan pengubah suasana.
Menghujani diri dengan tangisan, bercerita dalam diam, meski tak tahu apa yang perlu diceritakan. seperti sebuah rasa yang tiba-tiba datang lalu berharap segera berganti menjadi senang.
Sedikit saja waktu, jika sesak telah berlalu, bahagia kembali dilukis mengganti goresan kesedihan yang telah terkikis
