"Perpisahan bisa jadi merupakan tanda akan adanya awal yang baru dari sebuah cerita, namun perpisahan bisa juga merupakan akan adanya pertemuan atau kelanjutan dari kisah di masa lalu, intinya perpisahan tidak selalu menandakan ada kata selamat tinggal tetapi bisa juga bermakna sampai jumpa di lain waktu"
***
"Kring..kring..kring" Alarm dari ponsel berdering menandakan waktu untuk emulai hari sudah tiba, jam menunjukkan pukul 6 pagi, orang-orang diseluruh penjuru negri sudah bangun dan bersiap melakukan aktivitas, Namun hal itu tidak berlaku untuk pemilik ponsel yang terus berdering sedari tadi, siapa lagi kalau bukan Kim Hina. Dia terlalu letih untuk bangun pagi dan badannya terasa sangat pegal
Bagaimana tidak pegal, seharian dia terus bekerja part time bahkan waktu kerjanya bisa melampaui pegawai kantoran, namun apa boleh buat dia harus tetap bekerja apapun kondisinya karena dia sudah memiliki tekad dan niat yang bulat untuk membangun masa depannya yang cerah.
"Hoam.." Hina mulai meregangkan tubuhnya sambil menguap
"Aw sakit sekali punggung ku" kata nya sambil memegang punggung nya dan duduk di lantai
Dia pun bersiap-siap untuk bekerja di Jae Studio pagi ini, karena ini adalah permintaan dari atasannya demi gaji tiga kali lipatnya untuk hari ini.
Hari ini dia cukup memakai setelan kemeja kotak-kotak warna merah dan juga dia tidak lupa membawa seragam OB nya. ya, dia bekerja sebagai OB atau lebih tepatnya tukang bersih-bersih di Jae Studio, hari ini dia mendengar rumor bahwa akan ada project besar-besaran dan orang-orang penting dari perusahaan besar datang ke Jae Studio, maka dari itu atasannya memberikan gaji tiga kali lipat yang tentunya pekerjaannya pasti juga akan menguras banyak tenaga.
Sambil berkaca di cermin Hina pun memoleskan bedak dan lip balm pada bibirnya, dia memang perempuan yang sangat sederhana. tidak lupa dia menguncir rambutnya.
Sebelum memulai aktivitasnya Hina terbiasa berbicara dengan bayangannya yang ada di cermin
"Baiklah, Kim Hina mari kita mulai perang hari ini dengan semangatt, Fighthing!!" Kata Hina sambil mengepalkan tangannya.
***
Sementara itu di Jae Studio orang-orang sudah mulai berdatangan dan siap bekerja padahal hari ini masih pukul 7 tetapi sudah banyak orang berlalu lalang di lorong maupun di ruangan untuk menyiapkan project hari ini tak terkecuali Mark Lee yang sedari tadi mengetes kamera yang ada di studio, karena hari ini adalah jadwalnya untuk memeotret model ternama di kancah internasional.
"Bagaimana Mark apa kau sudah siap?" tanya rekan kerja Mark, dia adalah seorang laki-laki dari Hongkong yang di rekrut di Jae Studio siapa lagi kalau bukan Lucas.
"Sebentar lagi, aku masih menyiapkan pencahayaannya, ku rasa kurang pas" Kata Mark Lee sambil melihat hasil jepretannya
"Baiklah akan ku bantu menyiapkan kalau begitu" kata Lucas sambil menepuk bahu Mark
***
Sementara itu diluar studio sudah terlihat banyak kerumunan wartawan yang ingin melihat dan mewawancarai Cho Larissa karena ini adalah penampilan perdananya setelah 10 tahun berada di luar negeri.
"Wah. aku tidak menyangka akan banyak wartawan pagi ini" Kata Kim Hina yang sudah sampai di depan gedung.
Sementara itu datanglah mobil sport hitam mewah yang membawa Cho Larissa, seketika itu kerumunan wartawan pun lekas memotret melihat Cho Larissa keluar dan di kawal oleh body guard.
Kim Hina yang sedari tadi masih terjebak dalam kerumunan wartawan juga melihat Cho Larissa
"Dia sangat sangat cantik" Batin Kim Hina yang melihatnya bahkan dia pun sangat terpesona dengan keanggunannya.
Tetapi ada satu hal yang membuat Hina salah fokus, dia memperhatikan gelang yang dipakai oleh Cho Larissa seketika itu membuatnya terkejut
"Ba-ba-gaimana bisa, gelangku?" Kata Hina sambil termenung
To Be Continued....
KAMU SEDANG MEMBACA
MY EVERYTHING
FanfictionBertemu cinta pertama adalah suatu hal yang membahagiakan bagi Mark Lee, ia rela melakukan apapun untuk cinta pertamanya, Namun ada suatu fakta yang mengejutkan dibalik kisah tersebut yang tidak ia ketahui sebelumnya. Apakah semuanya akan terungkap...