Chapter 9

1K 115 42
                                    


Time skip sampai waktu perayaan di tempest ,

"Semoga dia juga datang kesini"
Ucap Rimuru memandang langit ,lalu lanjut menyambut tamu , tepat setelah gezo dan mezo ,kini giliran ku yang datang ,

"Yo Rimuru ,lama tak bertemu ya?"

"Oh muzan kah, selamat datang , bagaimana kabarmu ? ,Kukira kamu sudah mati"

"Wooo Baek , emang lagi ada event apaan sih disini? ,Rame amat"

"Aku mengadakan turnamen disini , walaupun merepotkan tapi mungkin akan setara dengan hasilnya kalau sukses"

"Hoho semoga sukses bro"

"Semoga saja, btw benda apa yang menggantung didadamu itu? ,Mirip sekali dengan kamera"

"Woh tentu ,karena otakku yang memiliki kecerdasan yang sangat tinggi ,aku jadi bisa membuatnya"

("Halah hoax , padahal bikinan gua itu")

("Hais sekali-kali ga papa lah")

("Serah lu dah")

"Masak ,coba bikinin satu lagi buat gua , entar gua bayar"
Ucap Rimuru

("Mampus")

"Wah bahan-bahan nya udah abis,bahannya pun langka "

"Alasan"

"Yaudahlah ya"

"Eh itu kamera bisa langsung cetak tidak?"

"Hoho tentu saja bisa"

"Hmm kalau dia datang bisakah aku pinjam kameramu untuk memfotonya?"

"Wah,siapa tuch?, Gebetan perempuan?"

Terlihat rimuru tersipu mendengar perkataan ku , dan juga terlihat shion memancarkan aura membunuh disekitarnya ,

"Y-ya begitulah "
Ucap Rimuru

"Weh ,kukira lu dah ga tertarik pada wanita lagi , setelah kilangan benda itu"

"Heh ngece ,bentar kok lu tau gua dah ga ada sikecil "

"Slime kan ga ada kelamin"

"Oh iya "

"Btw siapa wanita itu?"
Ucapku

"Itulah masalahnya ,aku tidak tahu siapa dia"

"Coba sebutkan ciri-cirinya,siapa tahu aku bisa bantu"
Ucapku ("sekalian nyari tahu siapa orangnya hehe")

"Matanya berwarna merah darah, rambutnya berwarna hitam , kulitnya sedikit pucat ,dan dia memakai kimono Jepang berwarna hitam dengan bunga sebagai motifnya"
Ucap Rimuru dengan wajah sedikit murung

Aku langsung merinding mendengar perkataan nya itu ,itu gua anjay , gimana nih? , Mana ekspresi wajahnya ngebuat gua kasihan lagi ,

Aku mulai panik dalam pikiran ku ,namun kemudian Rimuru bertanya kepada ku

"Muzan ,muka lu kok kayak panik gitu ?"

"Oh ga papa ,gua cuma agak khawatir kalo dia ga dateng gituloh"

"Oh begitukah"
Ucap Rimuru sedikit sedih ,namun dia tahu kalau hal itu tidak boleh membuat nya terlalu terlarut sedih karena masih ada negaradan rakyatnya yang harus ia urus,jadi dia mencoba tegar.

"Eh btw aku ingin berjalan-jalan sebentar ,kameranya kutaruh disini dulu , barang kali dia datang"
Ucapku

"Terimakasih kawan"
Ucap Rimuru

"Santuy ,dan jangan lupa bayarannya"
Ucapku keluar dari ruangan ,

Setelah keluar dari ruangan, aku langsung pergi menuju tempat sepi ,

Tensei Shitara Muzan Datta KenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang