NCT Couple

'Crazy' (Kunyang)

Kun × Yangyang
...

Hidup ini tidak hanya tentang cinta bukan? Tapi mengapa mereka memaksa Yangyang untuk mau menerima perjodohan ini.

Ya, bocah lugu yang orang tuanya terjerat perjanjian gila pada pria berumur matang bernama, Qian Kun. Apa Yangyang bisa bertahan selama mungkin, jika hidup bersama pria yang tidak Ia cintai ?

●●●

Kediaman Liu.
Rumah kecil tempat Yangyang dibesarkan dengan sepenuh hati oleh kedua orang tuanya. Tapi Ia tersadar bahwa semua hanya bualan semata.

Buktinya, hari ini Ia akan dijodohkan. Tanpa persetujuan dari Yangyang sendiri.

"Apa aku harus menerimanya? Tapi bagaimana dengan nasib Ayah dan Bunda jika aku tolak perjodohan ini ?" gumam nya kecil

Yangyang berdiri menatap pantulan dirinya depan cermin lemari. Tubuh kecil itu sudah dipakaikan setelan Gucci suit pemberian dari pria yang akan dijodohkan dengan nya.

Tok... tok... tok...

"Sayang? Udah siap belum ?" panggil sang Ibu dari luar kamar Yangyang

"E-eh bentar lagi Yangyang nyusul Bun" jawabnya sembari menyemprotkan parfum ber aroma khas cinnamon secara asal kemudian pergi menuju ruang tamu untuk bertemu prianya

"Maaf terlambat" Yangyang berucap demikian, tak lupa untuk membungkukkan badan nya sopan

Si pria yang melihat tingkah laku Yangyang itu hanya bisa tersenyum lucu, intinya Ia merasa gemas pada Yangyang.

"Ini Tuan Kun, putra saya satu-satunya" ucap Ayah Yangyang memperkenalkan sang Anak pada Kun, si pria yang menjadi calon Yangyang

"Manis juga"

Sungguh, Kun benar-benar tidak bisa melepaskan pandangan nya pada Yangyang. Perlahan salah satu sudut bibirnya Ia tarik, menampilkan sebuah seringaian kecil yang bahkan tak ada siapapun diantara mereka menyadarinya.

"Jadi bagaimana Tuan ?" tanya Ibu Yangyang

"Saya tergantung dengan jawaban Yangyang saja, dia siap atau tidak" jawab Kun santai

Membuat kedua orang tua Yangyang itu menoleh kearah anaknya, seakan bertanya "Bagaimana ?"

Si pemuda lucu itu hanya meringis ketika ditatap penuh intimidasi dari mereka, Ia segera mengangguk kecil tanda setuju dengan perjodohan ini.

Ingat, demi orang tuanya.

"Semoga hari-hari mu menyenangkan jika bersamaku, Qian Yangyang"

●●●

Perusahaan Kun.
Kini, keduanya sedang berada diperusahaan yang Kun kelola. Para karyawan membungkuk refleks ketika sang Atasan datang, bersamaan dengan calon yang setia berjalan disisinya.

Yangyang jadi tak enak hati ketika dirinya disapa terlalu formal begitu.

"Hei bocah" panggil Kun

Awalnya Yangyang tidak sadar bahwa panggilan 'bocah' itu tertuju pada dan khusus untuknya.

Pemuda yang dipanggil bocah oleh Kun itu menoleh, "Ada apa om ?" tanya nya polos