Jimin tiba-tiba terjaga ketika suara tangisan bayi pecah. Dengan malas Jimin melirik jam di dinding yang menunjukan pukul 2 dini hari. Ia menyikut Taehyung yang tidur di sampingnya dengan pulas hingga membentuk sebuah pulau di bantal melalui liurnya.
"Bangun, Tae." Sikutan kecil tersebut nampaknya tidak berarti, karena saat ini Taehyung masih terlelap dengan nyaman. "BANGUN!!!!" Kali ini Jimin berteriak tepat di telinganya.
Taehyung membelalakan matanya terkejut, ia mengedipkan matanya sekali, dua kali, hingga beberapa belas kali barulah ia menyadari ada suara tangis bayi yang menggelegar dan membelah sunyinya malam.
"Astaga, memangnya saat ini giliranku, ya?" tanyanya dengan suara serak, khas orang baru bangun tidur. "Bukankah tadi aku yang menidurkan Jane?"
Mendengar ucapan melantur itu, Jimin memutar bola matanya jengkel. "Enak saja. Terakhir itu aku, tahu! Saat jam 11-an malam Jane bangun, aku yang menimang bayi itu sampai dia tertidur di jam 12. Sekarang giliranmu!"
"Hnggggh." Taehyung mendumal dan menggerutu tak terima. "Orang tua macam apa yang menitipkan bayi berusia 2,2 tahun tersebut ke dua bujang yang sedang menginap dan berencana untuk main game seharian?"
"Kita punya pacar, Taehyung." Jimin mengkoreksi. "Kau tahu sendiri June saat ini tengah di rumah sakit, persiapan untuk kelahiran anak keduanya. Jungkook juga sibuk menjaga June."
Sebenarnya Taehyung masih ingin menggerutu lebih lama, namun ia tidak tega membiarkan Jane menangis terlalu lama. Akhirnya ia melawan rasa kantuk itu dengan menyambar kopi dingin yang ia dan Jimin buat jam 11 tadi, lalu bergegas ke kamar sebelah di mana Jane tidur.
Taehyung menimang bayi itu sambil menyanyi lagu kesukaan sejuta umat orang tua untuk menidurkan bayinya. Iya, betul. Taehyung saat ini menyanyikan lagu Lengser Wengi untuk Jane.
Namun, alih-alih mereda, tangisnya malah semakin menggelegar hingga membuat Taehyung semakin panik. Tiba-tiba sebuah lampu pijar muncul di atas kepalanya dan menyala terang. Sebuah ilham turun!
Dengan segera Taehyung meletakkan Jane di sofa, lalu cepat-cepat ia mengambil baju cosplay favoritnya yang ia tinggalkan di apartemen Jimin ini. Ia kembali lagi ke ruang tv setelah dengan tergesa-gesa memakai crop top pink, short pants dan backpack tersebut. Dengan lantang ia bernyanyi soundtrack opening kartun kesukaannya.
Dora!
Boots!
Come on dora!
D-d-d-d-d-dora
D-d-d-d-d-dora
D-d-d-d-d-dora
D-d-d-d-d-doraDora Dora Dora the explorer
Boots that super cool explorer
Dora!
Need your help!
Grab your backpacks
Let's go!
Jump in!
Vomanos
You can lead the way-hay!
Hey! Hey!D-d-d-d-d-dora
D-d-d-d-d-dora
D-d-d-d-d-dora
D-d-d-d-d-doraSwiper no swiping
Swiper no swiping
Oh, man!Dora the explorer!!!
Taehyung berputar-putar tiga kali kemudian melakukan pose trademark Power Ranger dengan percaya diri di akhir lagu. Napasnya terengah-engah, ia kelelahan dan sangat mengantuk, tapi melihat Jane yang kini tersenyum dengan liur yang mengalir membuatnya bangga.
"Aiggyeo daddada!!!"
Meski tidak mengerti Jane bicara apa, Taehyung tetap menangis terharu. Lalu ia segera memeluk dan mengangkat bayi itu tinggi-tinggi, membuatnya semakin tertawa lepas.
Akhirnya setelah beberapa lama, terlihat Jane perlahan menutup matanya hingga ia benar-benar tertidur lelap. Taehyung kembali meletakkan Jane di kamar tamu milik apartemen Jimin. Matanya melirik jam tangan yang kini menunjukan pukul 4 pagi.
YOU ARE READING
The Prankster Couple
FanfictionBuku ke 2 dari The Prank. (Summary+Prolog inside) [Sequel of THE PRANK]