Sebelumnya, gue mau minta maaf PAKE BANGETTTTTT. Maaf banget karena sudah membengkalaikan efef nista ini—dan efef lainnya. Gue harusnya hiatus Cuma dua minggu, tp mlh sebulan. Padahal dua minggu ini rada bebas gitu
Gue kira gada yang nunggu efef gue. Tapi, setelah liat kolom komentar dan pesan pribadi, ternyata cukup byk yang menanti.
Mohon maaf ya :'
Gue gatau kalian masih mau baca efef ini atau nggak, tapi bakal gue usahakan apdet tiap hari—mulai saat ini. Sebagai penebusan dosa *cielah*
Semoga kalian tetep mau hargai usaha gue dengan vote dan review ya. baik di ff ini atau ff yang lain.
Tolong hargai gue yang kembaran selena gemes ini karena sudah mengorbankan wkt nya untuk lanjutin (pake L bukan pake K) ff ini.
Sekian.
Wassalam.
-nyil-
---
Chapter 10
I just did the same mistake as her – JJK.
----------------------
Jungkook mengubah gaya tidurnya yang semula miring ke kanan, menjadi telentang. Ia menatap langit-langit kamarnya yang didekorasi dengan stiker glowing in the dark iron man dan stiker bergambar karakter disney princess.
Itu ulah Jin hyeong dan Taehyung, ngomong-ngomong.
Ew, gross! Jungkook bersumpah akan mencopot itu semua setelah sarapan! Dan berhubung ia belum makan, iapun memutuskan untuk pergi ke dapur.
"June, sisakan untukku!" Teriak Jungkook dari lantai dua. Ia berlari menyusuri tangga dan bergegas menuju dapur, karena ia mendengar hiruk-pikuk di sana. Pertanda June tidak sendiri. Pasti orang tuanya dan Wonwoo.
Heh, rupanya mereka sudah pulang, pikir Jungkook.
"June, tolong—!?" Kalimat itu terhenti bukan tanpa alasan. Manik hitam kelam milik lelaki itu tak mampu memercayai apa yang ia lihat saat ini.Orang tuanya dan Wonwoo menatapnya heran dengan kening dan alis yang mengkerut.
Wonwoo menggeleng prihatin.
"Yo, kau mau sampai kapan berpikir kalau June masih tinggal di sini?" sindirnya pedas, menohok tepat pada jantung lelaki itu.
Sembari menarik kursi di sebelah Wonwoo, iapun mendengus tanpa mau menjawab lantaran malu. Lagi-lagi, ia lupa. June kan sudah pindah dari rumah ini sejak dua minggu yang lalu. Ia sudah sibuk kuliah—begitupun dengan Jungkook.
Jujur saja, baru tiga minggu mereka menjalani hubungan jarak jauh, tapi rasanya sudah seperti berpisah bertahun-tahun saja. Jungkook tak bisa menahan rasa rindu yang mendera, serta berbagai macam pikiran dan prasangka buruk pun tak bisa terbantahkan.
Apalagi, June sudah tiga hari ini sibuk hingga tak bisa membalas chat Jungkook ataupun mengangkat teleponnya.
"Kook, jangan melamun terus."
YOU ARE READING
The Prankster Couple
FanfictionBuku ke 2 dari The Prank. (Summary+Prolog inside) [Sequel of THE PRANK]