My First Love

First kiss..?

Disebuah sekolah,nampak seorang remaja tengah berjalan menuju dalam kelas mengabaikan para fansnya.

"Uwaa halilintar sayangku selamat pagi" Fans 1
"jadilah suamiku hali"Fans 2

Halilintar membanting tasnya cuek, kemudian ikut menghempaskan tubuhnya lalu memejamkan mata. Tubuhnya terlalu lelah untuk mengikuti pelajaran di hari jumat yang mendung itu.

kemarin ia baru saja memutuskan pacarnya yang entah sudah kesekian kalinya. Halilintar sebenarnya memang tidak benar-benar menyukainya. alasan mengapa mereka pacaran tidak lebih karena gadis itu berani menembak Halilintar di depan umum. alasan putusnya pun sederhana, karena parfum yang dipakai mantan pacarnya itu murahan dan aroma nya tidak enak.

"kamu kenapa ? kusut amat" kata seorang wanita cantik tiba-tiba duduk disebelahnya.

Hali menaikan sebelah alisnya melihat sahabatnya itu datang dengan wajah yang amat ceria.

"kamu sendiri kenapa? Kelihatannya seneng banget" kata Hali.

"kamu udah putus lagi kan ?" tanya gadis itu hanya dijawab anggukan malas oleh Hali. " hahaha udah gue duga" kata gadis itu tertawa lepas.

"udah, nggak usah dibahas lagi Yaya." kata Hali kembali memejamkan matanya.

"Aku tuh seneng karena ucapan aku terbukti hahaha..." kata gadis bernama Yaya itu."kamu emang gak cocok pacaran sama cewek. mending kamu coba pacaran sama cowok, aku ajarin deh cara naklukin hati cowok" lanjut yaya.

"stop deh, udah gua bilang berkali-kali jangan masuki. gua ke imajinasi kotor lu, lagian lu jadi cewek nggak normal banget" kata evan sarkatis.

"Hali..." kata Yaya menatap Hali serius. Hali mulai gugup, tidak biasanya gadis itu seserius ini. "kamu yakin gak mau jadi gay ?tubuh kamu tuh bagus banget. Kamu sempurna banget jadi seme buat-"

BRAKKK

Yaya hanya tertawa cekikikan saat mendapat lemparan tas dari Halilintar.

"eh sebentar mau ikut aku ke panti asuhan gak....?" kata Yaya setelah selesai tertawa.

"nggak deh aku lagi malas, Hali nitip duit aja. nih" Halilintar menyerahkan uang 2 juta rupiah dari dalam tasnya pada kepada Yaya .

"kamu kenapa sih nggak mau banget kesana, padahal kamu banget rajin kasih sumbangan sama mereka"

"males aja, lagian itu cuman kelebihan uang jajan yang dikasih mommy dan daddy. Kamu akhir-akhir ini sering banget kesana, emang ada apa ?" tanya Halilintar bingung. memang akhir-akhir ini Yaya sering ke panti asuhan.

"Aku lagi suka sama seseorang disana" jawab Yaya malu-malu.Halilintar terperanjak kaget, bagaimana bisa sahabatnya yang 'abnormal' bisa suka sama seseorang.

"eh eh jangan salah paham dulu, dia itu balita 5 tahun disana, unyu banget. sekalian ketemu sahabat gue yang cute juga disana" terang Yaya panjang lebar, Halilintar hanya bisa geleng-geleng kepala.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Pulang sekolah :

Halilintar memilih berjalan kaki menuju halte bus, rasanya ia malas sekali untuk pulang karena dirumahnya ia hanya tingal dengan pembantu yang hanya datang saat pagi dan sore, artinya tidak ada siapapun dirumahnya.

keluarga mungkin adalah satu-satunya yang kurang dari remaja 18 tahun ini. orang tuanya bercerai demi mengejar karir masing-masing. mereka berdua sepakat untuk tidak satupun mengambil hak atas evan secara penuh. jadi keduanya tiap bulan selalu mengirimkan uang berlebih pada Halilintar

meski begitu, Halilintar tidak terlalu memusingkan orang tuanya, ia cukup dewasa untuk bisa mengerti hal itu.

selama di halte banyak perempuan genit yang mecuri pandang pada sosok Halilintar yang memang sangat tampan dan memikat. apa lagi dengan tubuh atletis dan mata bernetra merah ruby nya membuat para wanita akan bertekuk lutut dengan mudahnya.