Bibit Cinta Mulai Tumbuh

1.2K 86 22
                                    


Halilintar memutuskan untuk menginap di Rumah sakit. ia baru saja memecahkan rekornya sendiri atas rasa bosan. sejak Gempa memejamkan mata, ia bahkan tak bosan-bosannya menatap wajah teduh yang terlelap itu.

Saat dokter menanyakan keluarga Gempa, ia malah mengaku sebagai kakaknya karena tidak tega membangunkan lelaki manis itu. perlahan saat malam makin larut, Hali pun tertidur sambil menggenggam tangan Gempa.

~~~~~~~~~~~~~

Hali terbangun saat merasakan cahaya matahari menempanya. ia lalu melihat wajah Gempa yang Manis menatapnya lembut. kedua mata bernetra kuning keemasan dan merah ruby itu saling memandang beberapa saat sampai Gempa memulai berbicara dan memecahkan keheningan.

"emm, thanks udah temenin aku disini. Seharusnya kamu nggak perlu repot repot menjagaku seperti ini" ucapnya lembut, satu lagi yang membuat Hali terhanyut adalah cara bicara Gempa yang lembut dan santun.

"eh nggak kok, lagian kamu gini juga karena kesalahanku. btw sorry aku belum menghubungin keluarga kamu, soalnya takut tidur kamu kemarin terganggu" kata Hali dengan wajah agak memerah.

"tidak apa-apa, lagi pula aku tinggal sendiri" balas Gempa.

"emmm seperti itu ya...? Oh iya, aku udah nyelesaiin semua biaya administrasinya, kata dokter juga hari ini kamu udah boleh keluar. entar pulang sekolah aku lansung kesini jemput kamu yah" kata Hali menjelaskan.

"makasih yah, nanti uangmu akan aku ganti. maaf ya merepotkan" kata Gempa menunduk sedih, melihat ekspresi itu membuat Hali sesak. seolah wajah sedih itu juga menjadi beban baginya.

"sumpah deh, nggak perlu kamu ganti juga nggak apa kok." kata Hali "lagipula aku yang harus berterima kasih Gem karena kamu udah nolong aku waktu itu." lanjutnya tapi Gempa masih saja menunduk.

"yaudah deh, aku ke sekolah dulu, bye" ucap Hali akhirnya lalu keluar dari kamar itu. diperjalanannya ia selalu bersenandung kecil dan kadang melompat-lompat sambil tersenyum sendiri yang makin menambah ketampanan seorang Hali..

tidak pernah moodnya sesenang ini, ia sadar ia memang jatuh cinta pada sosok manis Gempa dan dia sudah tidak peduli lagi. yang jelas dia hanya tau bahwa dia mencintai Gempa.

****

"Yaya my best friend" teriak Hali dari jauh berlari menuju sahabatnya yang cantik itu lalu merangkulnya sambil tertawa.

"siapa kamu dan apa yang kamu lakuin sama Hali yang asli" Yaya menatapnya tajam. terang saja ia heran, sahabatnya yang selama ini pemurung kalem dan ogah-ogahan sekarang ini terlihat sangat ceria.

"ih kamu apaa sih ngomong gitu. Aku tuh Halilintar asli, original dan cowok ter ganteng di sekolah ini tau" katanya masih tersenyum.

"huhhhh, serah kamu deh" jawab Yaya malas .

"kok kamu jawabnya nggak niat banget gitu. lagi dapet kamu ?" kata Hali lansung mendapat jitakan dari Yaya.

"kamu kalau seneng cerewetnya, ngeselin juga seperti orng gila." balas yaya marah. hali hanya nyengir memperlihatkan wajah tampannya, mau tidak mau Yaya pun luluh.

"syukur kamu ganteng, gini pas aku ke panti kemarin temen aku yang mau aku temuin malah nggak dateng. nggak biasanya dia langgar janji. pas aku cek ke tempat kerjanya ternyata dia juga nggak masuk. Bosan tau gak ada dia disana"

"yaudalah mungkin dia lagi sibuk." jawab Hali.

"iya juga sih, kamu sendiri kok seneng banget gitu."

"Aku lagi suka sama seseorang Yaya" Hali nyengir memperlihatkan deretan giginya yang putih membuat siapa saja yg melihatnya bakal teriak histeris.

"cewek mana lagi yang kamu jadiin korban cinta monyetmu" balas Yaya santai, tapi melihat tingkah Hali yang mulai salah tingkah dan menggaruk-garuk lehernya di belakang, Otak gila Yaya lansung konek dan matanya lansung melotot.

My First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang