Awal mula cinta

1.5K 98 43
                                    

"Gempa..." panggil hali. Gempa pun berbalik karena merasa terpanggil,hali dpt melihat wajah sedih gempa yg membuat hati nya sakit.

"Pokoknya kamu harus ganti Rugi. jadi pelayan saja tidak becus." kata pemilik cafe.Didepan Halilintar dan Yaya.Gempa hanya menunduk sedih, emosi Hali pun lansung naik.

"Hei bajingan,Jaga ucapan mu." ucap hali dgn tatapan dingin.

"Hah...Apa urusan kau bocah ? Dasar tidak sopan."

"Kau yang lebih kurang ajar bajingan. Tidak bisa kah kau memperlakukan seseorang lebih manusiawi." ucap hali masih dengan penekanan menahan emosi.

"Dia sudah memecahkan peralatanku, jelas aku marah. Dia harus ganti Rugi dan lagi masyarakat murahan seperti dia pantas di perlakukan begini"  ucapnya sambil meludahi Gempa

Hali yang melihat itu sudah tidak bisa menahan Emosinya.Dia langsung menghajar dan memukuli pemilik cafe itu hingga babak belur.untung saja Yaya dan Gempa menahan Halilintar jika tidak entah apa yang akan terjadi.

"Dan kau pantas mendapatkan itu.." ucap halilintar.kemudian berbalik dan menarik tangan Gempa menuju pintu keluar, Yaya mengikuti Gempa dengan wajah khawatir.

Halilintar  berbalik " bajingan itu akan mendapat balasan dari ku nanti...akan ku minta papa ku untuk membuatnya bangkrut" kata nya meninggalkan cafe itu dan tak lupa lemparkan beberapa lempar uang seratus sebagai ganti rugi kerusakam yang ditimbulkam Gempa.

~~~~~~~~~

Di dalam mobil :

"Gempa kok kamu tetep kerja sih ? Ini kok juga bisa luka-luka ? Kamu diapain sama orng  itu ?" Tanya Yaya tidak sabaran.

"Enggak kok, ini bekas luka kemarin hehe" jawab Gempa tersenyum lemah.

"Dia orang yang telah nolongin aku kemarin" kata halilintar tanpa menoleh.

"eh jadi Gempa ini yg kau maksud. ?aku kira siapa soalnya seingatku nama.panggilan dia bukan Gempa tp Earth " kata Yaya  heran.

"Hahaha kamu lupa yah Yaya nama lengkapku siapa...?" tanya Gempa

" Gempa Earthquake." Yaya menepuk jidatnya "iya ya...Makanya nama itu gak usah panjang dan lagi Gempa dan  Earthquake bukannya artinya sama..? Aduh siapa sih yg memberimu nama seperti itu"kata Yaya terus mengomel

Selama perjalan mereka diam tak ada yg berbicara. Sungguh suasa yg canggung,hingga mereka sampai di panti dan Hali keluar duluan.

"Kenapa ?" Kata Halilintar pelan sambil turun dari Mobilnya.

"Eh ? Ap-" ucapan Gempa terpotong saat keluar dari mobil hali.

"KENAPA ! Kenapa Kamu diem aja di perlakukan seperti itu ? Kenapa kamu pergi dari Rumah sakit padahal kamu belum sembuh. HAH ?" Kata hali sambil meninju kaca mobilnya yg mengakibatkan sedikit luka di tangannya dan mengeluarkan darah.

"Halilintar Thunderstorm apaan apaan  kamu seperti itu nggak usah marah marah begitu dan lagi sampai melukai dirimu."kata Yaya pelan dan mengambil Kotak P3K di dalam mobil.

"maaf, aku butuh kerjaan itu. Aku harus bekerja dan membantu Mama Zila. Aku juga nggak mau ngerepotin kamu makanya aku keluar dari rumah sakit. Dan masalah Uang rumah sakit Tenang aja aku bakal gan–"

"Oh...Jadi ini semua soal uang ? Demi uang kamu rela harga diri kamu di injak injak..? Fine kalau itu mau kamu aku bisa kasih kamu berapapun katakan saja kau mau berapa." ucap halilintar dgn nada marah sambil mengeluarkan dompetnya.

Gempa merasa dirinya di remehkan. Matanya terasa panas. Dadanya sesak. Dan perlahan isakan lolos dari mulutnya.

"Hiks... Aku tau kamu kaya tapi tolong hargai usahaku. Maaf aku merepotkan mu. Tenang saja aku akan mengganti uangmu hiks ... T...Tuan. Hiks" kata Gempa sambil tertunduk dan menagis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang