"KAK YONGHOON!!"
Pintu kamar Yonghoon dibuka dengan keras hingga membentur dinding, membuat pemilik kamar yang sedang mencoret-coret buku liriknya terperanjat kaget.
"Itu pintunya nanti lepas," Seru Yonghoon.
Youngjo, si pelaku pendobrakan pintu berkacak pinggang kesal, "Kakak ambil stikerku ya?! Stiker pinguinnya hilang!"
"Kakak lupa bilang, makasih ya stikernya." Yonghoon tersenyum tanpa dosa.
Youngjo mendudukkan dirinya di kasur dengan kasar, merajuk pada kakak satu-satunya, "Ah nggak mau nggak mau, ayo cepat kembalikan."
"Stikernya nggak ada."
"Hilang?!"
Yonghoon menutup buku catatannya, memutar kursinya menghadap pada lawan bicaranya, "Kakak berikan pada seseorang."
Youngjo menaikkan alisnya sarkastik, dia tak ingat jika kakaknya punya pacar ataupun seseorang yang istimewa.
"Pacar? kakak kasih stiker punya adik ke pacar kakak? tidak modal sekali," Komentarnya sambil menyilangkan kedua tangan.
"Bukan. Kau ingat tidak anak laki-laki yang dulu hanya masuk dua tahun di sekolah musik?"
"Aku tidak ingat, kurasa."
Yonghoon memutar bola matanya malas, kemudian membuka laci meja belajar, mengeluarkan selembar foto bergambar dua anak laki-laki, "Anak baru di kelas gitar, yang pintar dan pendiam, ingat?"
Youngjo mengernyitkan dahinya, menaruh fokus pada tubuh mungil yang ditunjuk oleh Yonghoon.
Adik yang lebih muda satu tahun dari kakaknya itu reflek menepuk tangannya, lintasan memori lama muncul di benaknya, "Oh! Kelas gitar.. Hyun.. Hyungu, Kang Hyungu!"
Sekarang adik kakak itu saling menunjuk satu sama lain dengan heboh, "Ya ya ya, dia!"
"Kakak bertemu dengannya? Tidak mungkin.. setelah lewat sembilan tahun?" Youngjo menatap tidak percaya kepada kakaknya.
Tentu saja ia tak percaya, sembilan tahun adalah waktu yang cukup lama. Lagipula apa kota yang mereka tinggali memang seluas itu?
"Iya dan dia masih sangat mirip dengan pinguin," Yonghoon tertawa.
"Benarkah? Karena itu lah kakak memberinya stiker pinguin?" Tawa Yonghoon menular pada Youngjo, "Tapi, di mana kakak bertemu dengan Hyungu? Aku kira dia sudah tidak tinggal di kota ini lagi."
"Seminggu yang lalu, dia menonton kakak di taman dan hari ini dia datang lagi." Yonghoon menghentikan kalimatnya, "..Tapi sepertinya dia tidak ingat kakak."
"Tidak mungkin.."
"Kakak menyapanya lebih dulu dan ia terlihat seperti benar-benar pertama kali bertemu kakak." Nada sedih samar-samar dapat terdengar dalam suara Yonghoon.
Sedangkan ketidakpercayaan masih tersirat pada suara Youngjo, "Kakak yakin dia bukan Hyungu yang lain? Kakak tidak bertanya apapun padanya?"
"Itu benar-benar dia. Bahkan dia tidak bereaksi setelah mendengar namaku, sampai hari ini pun juga. Bagaimana bisa kakak bertanya yang lain padanya?"
Yonghoon menambahkan, "Ah tapi ada lagi yang berbeda darinya."
"Apa?"
"Dibandingkan dulu dia lebih pendiam, dia juga terlihat tidak terlalu familiar dengan musik."
Youngjo terlihat sedih, "Ah, apa mungkin dia berhenti bermain musik setelah keluar dari sekolah?"
Yang lebih tua menghela nafasnya, "Kakak juga tidak yakin."
Perginya Hyungu meninggalkan tanya pada kakak-beradik ini, terutama pada Yonghoon yang lebih dekat dengan Hyungu.
Hyungu berhenti dari sekolah musik secara tiba-tiba dan benar-benar menghilang sejak saat itu. Yonghoon masih jelas mengingat ketika ia berusaha menanyakan Hyungu pada ibu dan guru musiknya. Masih mengingat pula kenihilan yang ia dapat sebagai jawaban.
"Aku akan ikut minggu depan, aku ingin bertemu dengannya." Youngjo terlihat sangat bersikeras.
Yonghoon mengingatkan adiknya, "Baiklah, tapi jangan bertanya macam-macam."
Sedangkan Youngjo tak menjawab, melainkan melayangkan tatapan seperti; 'Iya iya, kakak kira aku tidak tahu?'
Maaf ya kemaren tuh ga sengaja kepencet publish padahal masih di edit esksksk.
Nyari feel buat work ini susah betul ㅠㅠ ini aja kemarin feelnya muncul pas tau ipk ku jelek, jd kesimpulannya aku harus sedih dulu biar bisa ngetik ini 🚶🚶
KAMU SEDANG MEMBACA
retrouvaille; yonghyun
Fanfictionretrouvaille (n.) the joy of meeting or finding someone again after a long separation; rediscovery.