Bagian 7: Hero

98 5 0
                                    

Ada yang kangen? Adakah, adakah, adakah?

Ok ok,kita mulai aja...

Happy reading...

Author pov***

Breaking news...

"Di kabarkan keluarga Praditya yang selama lima belas tahun lebih merintis usahanya di Pranciss kembali ke Indonesia,apa ada maksud lain dari kedatangannya ke Indonesia? Saat ini saya tengah bersama Pak Rian Praditya" ucap reporter tersebut

"Selamat pagi pak Rian" sapa reporter ramah

"Selamat pagi"

"Apa kabar pak?" Tanya reporter yang di ketahui namanya Delia

"Kabar baik,mbaknya sendiri apa kabar?" Tanya Rian tak kalah ramah

"Kabar baik juga pak. Pak saya mau bertanya sebenarnya apa tujuan bapak dan keluarga kembali ke Indonesia. Setelah lima belas tahun tak menginjakkan kaki di Indonesia. Seperti yang kita semua tau bahwa bapak meninggalkan seorang anak perempuan di Indonesia,yang kabar atau biodatanya sudah di hapus oleh keluarga bapak,apa bapak mau mencarinya?" Tanya Delia dengan mimik muka penasaran

Sementara Rian menghela nafasnya. Dari semalam dia sudah menduga pasti akan ada yang bertanya tentang hal ini." Ya saya kembali ke Indonesia karena kakaknya si kembar tak seiras sudah menemukan titik terang tentang dimana anak saya yang beritanya di hapus" ucap Rian

"Jika sekarang anak anda yang beritanya di hapus tengah menonton siaran langsung ini,apa ada pesan anda untuk dia?" Tanya Delia

"Pesan ayah hanya satu,maafkan ayah dan ibumu ini nak. Kami tak berniat meninggalkan kamu sendiri di sini. Kami hanya di jebak nak,maafkan kami dan kita akan segera bertemu,itu pasti. Kamu tak bisa lagi bersembunyi lagi dari kami. Ayah pastikan kamu akan kembali ke tangan kami" perkataan Rian itu membuat beberapa penonton di rumah tersenyum meremehkan. Terutama keluarga Praditya,ya mereka semua pasti tengah mengumpat mendoakan semoga anak dan ayah itu tak bertemu.

"Baiklah terima kasih pak atas waktunya. Sekian breaking news berita pagi ini. Saya Delia Natasya melaporkan dari gedung perusahaan Praditya,kita kembali ke studio"

BRAK!

"Sialan!" Umpat Widia,menahan emosi. Ya di Mansion Keluarga Praditya pagi ini mereka tengah menonton berita utama,yang membuat satu Indonesia gempar dengan kabar kembalinya Muhammad Rian Praditya dan keluarganya yang tak lain adalah kakaknya sendiri

"Ibu gak apa apa?" Tanya Nindi terkejut,gadis itu baru saja mendarat di Indonesia tadi malam tepat setelah Widia menginjakkan kakinya di tempat haram.

"Gimana bisa bu,anak sulungmu itu berbicara seenak jidatnya!,di depan wartawan itu!?" Protes Widya kepada ibunya.

Sementara sang Ibu hanya menghela nafasnya panjang. Dia juga satu pemikiran dengan anaknya Widia, bagaimana bisa anaknya itu berpikir untuk merebut cucunya yang telah dia telantarkan dari genggamannya. Sungguh memang sudah tak waras anak itu pikirnya.

"Kamu tenang saja Widia,Naomi ada yang menjaga bukan? Jadi kita tak perlu khawatir" ucap ibunya

"Tapi ibu tahu kan cucu ibu itu ada yang nekat? Widia gak tenang buk! ngebayangin semuanya hancur setelah sekian lama kita mencoba memperbaiki segalanya selama bertahun tahun hanya akan hancur dalam beberapa jam buk!" Ucap Widia emosi

"Nindi kamu ke sekolah kan hari ini?" Tanya Ningsih

"Ia omah,Nindi masuk sekolah kok hari ini"

"Tolong jaga Naomi ya Nin,kamu gak mau kan usaha kamu itu hancur berantakan?" Nindi menggelengkan kepalanya. Sungguh membayangkannya saja sudah membuatnya ingin menangis apalagi kalau memang benar benar terjadi?

Naomi Life's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang