Bagian 2: Arsya Alexandra

151 9 0
                                    

Hai guys... Welcome back to my stories👋

Garis bawahi kalo ada yang typo...

Author pov***

Siapa sih yang nggak tahu Arsya Alexandra?. Most wanted di SMA PERTIWI BANGSA,yang terkenal dingin,cuek,pendiam,kasar,dan satu lagi berandalan. SMA PERTIWI BANGSA adalah sekolah yang di bangun mendiang kakeknya untuk neneknya. Sifatnya yang dingin adalah korban dari kelakuan kedua orang tuanya. Intinya itu dia anak brokenhome,dan kedua orang tuanya sudah bercerai saat usianya lima tahun.

Saat dia sedang terpuruk akan keadaan keluarganya,Tuhan memberikannya seorang gadis kecil yang sangat baik,dan ceria. Dia bersama gadis kecilnya selama kurang lebih dua tahun setengah,setelah itu ia di bawa ibunya tuk tinggal di luar negeri. Dan selama itu juga dia tidak mendapatkan kabar apapun tentang gadis kecilnya. Saat dia kelas sepuluh dia kembali ke Indonesia,dan berniat untuk mencari keberadaan gadis kecilnya,di bantu oleh teman temannya. Tapi sampai sekarang dia belum mengetehui titik terang dimana keberadaan gadis kecilnya itu. Dan karena gadis kecilnya itulah ia menutup hatinya untuk semua gadis yang mendekatinya.

Setelah Arsya membantu Naomi,dia langsung ke meja di mana teman temannya berada.

"Tumben lo mau bantuin anak cewek, kenapa,lo udah move on dari 'my sunny'?" Tanya Aron yang sedang menyeruput es tehnya

"Dia gak bakalan bisa tergantikan sama siapa pun" Jawab Arsya datar kemudian duduk di samping Aron.

"Lo yakin masih mau nyari Sunny?" Tanya Saga dengan wajah datar

"Bagaimanapun gw harus nemuin dia, dia adalah malaikat yang Tuhan kirim buat menghiasi hidup gw. Gak akan mungkin gw mau nyerah nyari dia" Jawab Arsya dengan wajah terkesan menahan rasa rindunya pada gadis kecilnya

"Gw cuman nanya aja,gw tau lo gak bakalan pernah pantang menyerah nyari cilla"Ucap Saga

"Heh,lo dari mana aja man?" Tanya Agam

"Dari meja adek gw,emang kenapa?" Tanya Ilman balik

Semua orang menoleh ke arah Ilman yang baru saja datang. Ilman kemudian duduk di samping Daniel yang sedang fokus menatap layar handponenya.

"Lo,kok tumben ke meja adek lo kenapa?" Tanya Jino

"Tadi dia bilang lupa bawa duit, makannya gw ke meja dia tadi" Jawab Ilman. Sementara Jino hanya manggut manggut saja

Semuanya diam sibuk dengan kegiatan yang mereka lakukan,tak ada perbincangan lagi setelah pertanyaan Jino ke Ilman. Sampai suatu suara membuat bulu kuduk mereka berdelapan merinding.

"Hai Arsya!" Sapa seorang gadis dengan nada di buat semanja mungkin, dan datang bersama dua orang temannya.

Alland,dan yang lain sudah menampilkan ekspresi jengah,dan datar melihat siapa yang datang ke meja mereka.

"Haduh,ada mak lampir segala lagi" Gerutu Jino

"Apa lo bilang?,coba ulangin lagi?" Amuk gadis tadi

"Gw bilang tadi kalo ada apa ya man?" Tanya Jino pura pura lupa.

"Tadi ada kuntilanak rambutnya panjang,mukanya putih,bibirnya pekek gincunya merah lagi. Trus pakaiannya pendek banget kayak kekurangan bahan" Cerocos Agam dan mendapatkan tamparan keras dari gadis tadi dan membuat mereka jadi pusat perhatian di kantin.

"Gimana mau jadi bininya Arsya,orang kayak lo itu gak pantes jadi teman sehidup sematinya dia" Sarkas Saga

"Gw udah mencoba sabar ya! tapi gak ada yang ngehargai gw" Jawab gadis tadi lagi

Gadis itu bernama Irene Natasya Karen,yang di gadang gadang menjadi tunangannya Arsya. Tentu saja Arsya menolak pertunangan itu,menurutnya Irene tidaklah ikhlas mencintainya melainkan hanya mencintai harta keluarganya. Dan satu lagi sifatnya yang kasar,dan suka membully anak di SMA PERTIWI BANGSA lah yang membuat Arsya semakin enggan menerima perjodohan tersebut. Dan kedua temannya Amanda,dan Bunga.

"Ada yang ngehergain lo,kalo lo beneran ikhlas. Liat temen temen adek gw,cantik,bangun usaha sendiri, baik, pinter lagi" Ucap Ilman yang akhirnya ikut nimbrung tuk mengusir Irene dari meja mereka.

"Hai abang lo lagi ngomongin kebaikan gw,sama temen temen gw,ya?" Tanya Aulia yang sengaja ingin menghampiri  Ilman,dan juga ikut ikutan nimbrung dalam perdebatan tersebut.

"Duluan ya Aulia" Pamit Naomi

"Mau kemana lo?" Tanya Kanaya

"Mau ke perpus,mau balikin buku,ntar di omelin bu Aski" Jawab Naomi

"Rajin amat lo,mending kita bandingin lo sama si Irene dulu gimana?" Tawar Alland

"Ngapain di banding bandingin,gak ada gunanya cuman buang buang waktu doang" Jawab Naomi ketus kemudian melangkahkan kakinya pergi menjauh dari meja tersebut. Fina pun ikut mengejar Naomi,sisanya masih ada di meja itu.

"Jadi manusia tuh kayak Naomi,gak nyia-nyiain waktu" Sindir Daniel.

"Ih kok pada ngebelain gadis cupu itu sih" Geram Irene

"Maksud lo apa mak lampir ngatain sahabat gw cupu?!. Lo nyadar gak kalau lo itu bukan tandingannya Naomi. Lo masih makan duit dari mak lo,tapi Naomi udah bisa hidup mandiri!" Ucap Kanaya dengan penekanan di setiap kalimatnya.

"Udah Nay,gak usah ngedengerin kata mak lampir itu"

"Ia nay cuman buang buang tenaga doang"

"Cabut yuk guys" Ucap Aulia dan mendapatkan beberapa anggukan dari teman-temannya.

"Gw cabut ya bang,sakit ngedenger temen gw sendiri di hina" Pamit Aulia pada kakaknya yang menatapnya iba.

"Alamat di cuekin sama Aulia nih, man"
Ucap Daniel

"Sialan lo ren,mendingan lo balik ke meja lo atau gw bakalan bikin lo nyesel!"Usir Ilman

"Yaudah cabut yuk guys" Ucap Irene kepada kedua temannya dengan langkah terburu buru. Dan mereka pun melenggang pergi dari meja Arsya dan kawan kawan.

"Haduh,abis nih gw sama Aulia" Ucap Ilman panik

"Kayak sama pacar aja lo" Cibir Allad yang kemudian bangkit dari duduknya.

"Masalahnya,dia bakalan nyuekin gw selama tujuh hari delapan malam. Lo bisa bayangin gimana di cuekkin sama kembaran sendiri?" Tanya Ilman dengan wajah di buat sedramatis mungkin

"Drama banget lo" Cibir Arsya yang akhirnya angkat bicara

"Lo kenapa gak bantuin kita ngusir si mak lampir?" Tanya Daniel

"Huh...gw lagi males ngomong" Jawab Arsya enteng

"Cabut yuk ke rooftop,abis ini pelajarannya Pak Tomi" Ucap Arsya mendapatkan anggukkan dari ke enam teemannya.

Saat mereka mau pergi meninggalkan meja mereka,Ilman masih berada di tempatnya"Lo gak mau ikut man?" Tanya Aron

"Gak,gw ada tugas di jamnya Pak Tomi. Gw gak ikut ke rooftop" Jawab Ilman

"Yaudah kalo begitu,kita cabut" Ucap Arsya kemudian pergi meninggalkan kantin.

Hai guys,gimana part kali ini?
Gak nyambung banget ya?
Tinggalkan jejak dan jangan lupa dan votenya👌

Jakarta,10 Februari 2021

Naomi Life's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang