Setelah istirahat beberapa hari luka-luka ditubuhmu pun mulai membaik. Kamu juga sudah bisa bergerak bebas tanpa ada nyeri.
Hanya saja kelihatannya Arashi menjadi sedikit lebih protektif padamu dibandingkan sebelumnya. Walaupun tidak terlihat jelas jika tidak diperhatikan dengan benar.
Saat ini kamu berdiri di depan pintu gedung kelas biasa. Walaupun sebenarnya kamu sudah biasa dengan siksaan itu, tapi tetap saja ada ketakutan yang menyelimuti dirimu.
Dengan ragu, kamu melangkah masuk. Entah apa yang terjadi ketika dirimu tidak ada. Kamu melihat orang-orang nampak tak berani berhadapan denganmu seperti sebelumnya.
Jika biasanya setiap pagi ia akan langsung menerima serangan. Kini mereka seperti ketakutan dan menghindarimu.
"Apa yang terjadi?" Gumammu.
Sesampainya di kelas, semua orang menatapmu terkejut, yang sebelumnya rusuh dengan obrolan seperti biasanya sekarang malah diam.
Kamu menatap bingung ke arah mereka sambil berjalan ke tempat dudukmu. Kebingungan mu bertambah ketika mendapatkan mejamu yang bersih dari coretan. Sepertinya mejamu diganti dengan yang baru.
---
Baiklah seharian ini semua berjalan dengan damai. Kamu merasa lega dengan itu.
Sekarang kamu sedang berjalan menuju gedung jurusan idol yang sedikit jauh dari gedung kelas biasa. Sesuai permintaan Arashi yang memintamu untuk ke gedung jurusan idol ketika kelas telah selesai.
Oh iya tentang HP, beberapa hari yang lalu Arashi memberimu sebuah HP model terbaru yang entah berapa harganya. Laki-laki(?) itu juga mengajarimu cara menggunakannya hingga detail.
"Kalau ada ini, aku lebih mudah menghubungi (name)-chan~" Begitu katanya.
"Waah bukankah kamu (nickname)-chan yang waktu itu?"
Seorang siswa bersurai jingga datang menghampirimu. Siapa dia? Kamu tidak mengenalinya karena kamu hanya tau dengan member knights saja.
"Kenalkan namaku Akehoshi Subaru, salam kenal (nickname)-chan!" Ucapnya bersemangat sambil mengayunkan tanganmu.
"Bagaimana kamu tau namaku?" Tanyamu pelan.
"Aa tentu saja, semua yang dijurusan idol tahu denganmu! Oh iya, apa kamu punya koin?"
"Eh?"
"Oi Akehoshi, tidak bisakah kamu menghentikan perilaku bodohmu itu," Seseorang pun datang memukul kepala Subaru dari samping.
"Hokke jahat~"
"Maafkan kelakuannya, dia memang suka begitu. Ah apa kamu mau bertemu knights?" Tanyanya.
Kamu mengangguk.
"Baiklah, seharusnya mereka berada di ruang latihan sekarang, kemari! kaki akan mengantarmu,"
"Ah iya sebelumnya, kenalkan aku Hidaka Hokute, salam kenal (name)," Sambungnya
Kamu mengikuti 2 Laki-laki yang nampak akrab melewati beberapa lorong. Sebenarnya sekolah ini luasnya berapa? Sehari saja tidak akan cukup untuk mengelilinginya. Mungkin jika ia jalan sendiri tadi sudah akan tersesat.
"Baiklah kita sudah sampai (nickname)" Ucap Subaru dengan posisi seperti mempersembahkan sesuatu.
Bobrok emang.
"A-arigatou~"
Sekali lagi kepala Subaru di gebuk oleh Hokuto.
"Ayo kita juga masih ada latihan Akehoshi," Ucap Hokuto sambil membawa (menyeret) Subaru menuju ruang latihan mereka.
Kamu mengetuk pintu tersebut. Tidak ada sahutan. Akhirnya kamu pun memberanikan diri untuk membuka pintu ruangan tersebut.
Saat kamu membuka pintunya, kamu melihat anggota knights tengah latihan.
michiru ni wa juubun na
kayoi au hitsuzen wo
ikisugita kanjou to
seme rarete mo
junsai na mama
donna deai kata demo
kitto hikarete ita ne
manazashi wa
kienai
netsu to nattekanaetai sono yume no
yukisaki ga
mitsuketai tegakari ga
doko datte
massugu ni kore kara mo
We'll always protect youhikari ni erabarete
mabayui michi wo
mayowazu fumidashite
tobikiri niau
sekai de ichiban kirei na
Princess ga iru yoanata wo matsu
atarashii kibou
donna toki mo
ubawase wa shinai sa
daijobu
nigiri shimeru
kotaba no kawari ni
aseru koto no nai
itoshisa dekagayaku
promise swords for youitsumademo....
Kamu memandang kagum ke arah mereka. Suara mereka yang menyatu sempurna di tambah dengan koreo yang pas membuat matamu tidak dapat berpaling dari mereka.
Akhirnya musik pun selesai. Mereka pun akhirnya menyadari keberadaanmu dari cermin besar di depan mereka.
"Waah siapa itu? Jangan jangan..... Uchuujin?!" Seru Leo sambil menunjukmu.
"Leader, itu (name) nee-sama, bukan uchuujin, "
"Kau yang memintanya kesini bukan Naru-kun, chou uzai,"
"Nee... Belikan aku soda," Ucap Ritsu yang sudah ada di dekatmu.
"Mou~ Ritsu-chan, (name)-chan baru saja dateng kesini,"
"I-iie daijoubu, aku belikan kalian minuman," Ucapmu yang langsung keluar dari ruangan itu.
"Ah, aku will help you nee-sama, " Ucap Tsukasa yang langsung menyusulmu.
---
Di depan mesin minuman. Kalian hanya diam, kamu memilih minuman soda untuk Ritsu dan yang lainnya minuman isotonik.
"Onee-sama sudah kenal Narukami-senpai sejak when?"
"Entahlah, mungkin sudah lama, dia mirip seseorang," Ucapmu.
"Someone?"
"Waktu kecil ada seseorang yang menghiburku ketika aku dimarahi ayahku, kalau dipikir-pikir dia mirip dengan Ara-nee,"
Kamu memberikan 3 botol minuman pada Tsukasa sambil tersenyum.
"Kalaupun itu memang dia, aku sangat senang. Kalau pun bukan, tidak apa-apa, " Ucapmu pasrah.
"Baiklah, ayo kita kembali ke ruang tadi!" Ajakmu
Dalam perjalan kembali ke ruang latihan. Kalian mengobrol ringan, walaupun kebanyakan Tsukasa yang memulai pembicaraan. Sekedar menghilangkan rasa canggung.
Lalu..
PRAAANG!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐃𝐀𝐊𝐁𝐊 || Narukami Arashi
Fanfic┏━━━━°⌜ Narukami Arashi x Reader ⌟°━━━━┓ -ˋˏ [ Sinetron Project ] ˎˊ- 𝘼𝙠𝙪 𝘿𝙞𝙟𝙪𝙖𝙡 𝘼𝙮𝙖𝙝𝙠𝙪 𝙠𝙚 𝘽𝙖𝙣𝙘𝙞 𝙆𝙖𝙮𝙖 Kehidupannya selama 7 tahun dihabiskan dengan siksaan dan hinaan dari ayahnya. Hingga hari dimana ia di tarik keluar untu...