CHAPTER 01

873 91 35
                                    

-ᴄʜᴀᴘᴛᴇʀ sᴀᴛᴜ-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-ᴄʜᴀᴘᴛᴇʀ sᴀᴛᴜ-

Karma mengayuh sepedanya sambil sesekali bersenandung kecil, ia seperti orang gila dan menyapa semua makhluk hidup yang ditemuinya di perjalanan.

"Hai, burung"

"Hai, kucing"

"Hai, monyet"

"Woi, kau panggil aku apa tadi?!"

Bapak-bapak yang ia panggil monyet tadi, berteriak pada Karma membuat Karma mengayuh sepeda nya lebih cepat.

"Maaafff pak, khilaf"

Begitulah keseharian Karma sebelum menjemput kekasihnya. Ia selalu menyapa apapun yang ia lihat, kalau ditanya alasannya mengapa. Ia hanya mengatakan itu seperti jimat keberuntungan.

Karma berhenti di salah satu perkarangan rumah, ia berteriak memanggil nama kekasihnya. Membuat bel yang tertempel di dinding itu merasa tidak berguna.

Tentu saja, hal itu membuat Karma dihadiahi lemparan sendal oleh emak mertua. Berisik katanya.

"Ma, Nagisa pergi dulu ya" Nagisa pamit pada ibunya dan naik ke sepeda Karma.

"Iya Hati-hati, jangan ketularan sikap setannya Karma ya"

"Tante kalau mau jelekin, jangan didepan saya juga dong~"

Dan perkataan Karma seperti biasa hanya dianggap angin lalu. Makan ati pokoknya kalau ngomong sama calon mertua.

Karma mengayuhkan sepedanya lalu melesat dengan pelan. benar-benar pelan, membuat Nagisa rasanya ingin jalan kaki saja.

"Karma, yang cepat dikit dong. Nanti telat!!!"

"Gapapa telat, yang penting selamat" Karma sedikit mempercepat laju sepedanya, walau sama sekali tidak berguna. Nagisa jadi ingat, sebelum berpacaran Karma selalu membawa sepeda ugal-ugalan membuat Nagisa merasa akan mati muda.

Sebenarnya banyak perubahan Karma saat pacaran, Karma menjadi sedikit aneh. Dan yang paling aneh adalah saat itu Karma memeluk Nagisa seolah takut kehilangan Nagisa. Bukan berarti, Nagisa tidak takut jika nanti ia kehilangan Karma. Hanya saja ini sedikit berbeda, perlakuan Karma seolah-olah pernah kehilangan Nagisa saja.

"Eh? Karma kok lewat sini?" tanya Nagisa saat menyadari mereka belok ke arah yang berbeda.

"Sesekali"

Cursed | KarunagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang