bagian lima belas

35.3K 3.6K 549
                                    

Hanya menunggu waktu beberapa bulan lagi kelulusan Anggara, laki-laki itu berhasil menyelesaikan skripsi dan persyaratan untuk wisuda dengan mudah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanya menunggu waktu beberapa bulan lagi kelulusan Anggara, laki-laki itu berhasil menyelesaikan skripsi dan persyaratan untuk wisuda dengan mudah. Beberapa temannya memberikan bingkisan, selempang bahkan bunga untuk kesuksesannya. Bisa dibilang proses Anggara tergolong lancar dan cepat.

Bella menjadi sorotan saat gadis itu berjalan mendekati kerumunan orang-orang yang bersama Anggara. Rata-rata teman laki-laki itu adalah seniornya.

"Selamat, Ga." Bella diberikan ruang oleh orang-orang disana untuk mendekati Anggara. Gadis itu menyerahkan bunga dengan senyum di bibirnya. Pipi Bella itu sudah tidak sebengkak beberapa hari yang lalu.

Teman-teman Anggara yang masih bersuara menggoda dan beberapa berdecak kagum karena pasangan itu benar-benar terlihat sempurna. Anggara yang berwibawa bersanding dengan sosok gadis tercantik seangkatannya.

Anggara membalas senyum gadis itu lebih lebar, lalu tanpa ragu menarik Bella ke dalam pelukannya, membuat suara teman-temannya makin keras menggoda.

"Ada teman kamu, Ga." bisik Bella.

Anggara menyembunyikan kepalanya. "Nggak peduli." lama dalam kondisi seperti itu, akhirnya Anggara melepaskan gadis itu. "Balik dulu ya, semua, makasih buat hari ini, gue tunggu lo pada nyusul." ucapnya pamit, lalu menggamit Bella pergi dari area gedung kampus.

"Aku udah mikirin tanggal pasti buat acara pertunangan kita," ucap Anggara begitu mereka sampai di parkiran. Bella mendongak. "Hah?"

Anggara membuka pintu mobil untuk gadis itu dan duduk di kursi kemudi. "Seminggu sehabis aku wisuda." ujarnya lebih seperti pemberitahuan.

"Seminggu?" tanya Bella tidak yakin. "Masa cuman seminggu habis kamu wisuda?"

Anggara menoleh. "Apa salahnya?"

"Aneh aja, Ga, baru seminggu wisuda udah ada acara lagi."

Anggara mengerutkan kening. "Nggak aneh kok, Bel, biasa aja. Lagipula persiapan kita udah selesai semua."

Bella tidak memiliki argumen lain. "Yaudah, terserah kamu."

Anggara menatap gadis itu beberapa kali, lalu tersenyum lebar.

***

"Bukannya makin pintar, kenapa sekarang bodoh banget lo jadi manusia?" ucap mulut pedas Karel saat untuk kedua kalinya bertemu Chika di Indonesia. Karel bertemu dengan gadis itu di salah satu mall. Dia sedang pergi dengan teman-temannya dan menemukan gadis itu sendiri tengah sibuk memilah pakaian di salah satu toko. Memisahkan diri dari teman-temannya, Karel mendekati Chika.

Gadis itu mengeraskan rahang melihat Karel. Laki-laki itu sejak dulu selalu saja menghalanginya menjadi lebih dekat dengan Anggara.

"Nggak usah ngurusin hidup aku! Ini tentang Kak Anggara, bukan kamu Karel! Berhenti jadi tameng buat Kak Anggara!" ucapnya benar-benar kesal.
Karel menatap datar gadis itu, lalu tersenyum miring. "Lo tetap jelek. Apapun yang lo lalukan. Lo jelek Chika. Lo buruk rupa."

The Devil CharmingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang