✨ Copyright by PapahCendol ✨
[ Angst version─hanya bawang kecil, topik yang keras, memiliki latar Jepang ]
Ada yang rindu book ini? Maaf lama buat update, selamat membaca!!
──────────────────── Ⓓⓞⓛⓓⓨⓐ
Angin berhembus menggugurkan beberapa daun hijau dari pohon. Aku berdiri, bersandar pada batang besar itu seraya memperhatikan beberapa orang mengelilingi sebuah peti.
Di sebelahnya sudah digali lubang. Setelah menghantar kepergian, mereka akan memasukkannya ke dalam lubang dan menutupnya dengan tanah.
Ketika mereka melakukan itu, maka tidak ada lagi yang dapat diubah. Sosok yang telah kehilangan nyawa di dalam peti itu tidak akan kembali. Lelaki itu, ia tidak akan bangkit kembali. Ia tidak akan berdiri di depan sel dan berteriak ke arahku.
Kontras dengan ekspresi mendung orang-orang berpakaian hitam di sana, aku terkekeh.
Satu persatu dari mereka meninggalkan gundukan tanah itu. Aku sendiri hendak pergi juga, namun tangan yang tengah memegang buket bunga ini terdiam. Aku menahan diriku sendiri untuk angkat kaki dari kompleks pemakaman dan berjalan mendekat.
Saat semua orang sudah pergi, aku menjenguk, meletakkan buket yang seharusnya dipesan untukku kedepan nisannya. Seseorang seharusnya memasang raut sedih ketika mengunjungi sebuah malam. Namun aku tertawa─entah karena apa. Aku tidak merasakan apapun.
Dalam kepalaku sekarang hanya ada sederet pengalaman pilu dan mengerikan. Lelaki itu dengan kejamnya mengurungku didalam penjara hanya karena tuduhan mencuri permen. Aku bahkan tidak mencurinya. Aku memohon hingga frustasi, tapi yang kudapat hanya hukuman lain.
"Gunakan palu itu untuk melukai kakimu!" Suaranya masih terbayang jelas.
Aku terjatuh di tanah, terduduk sambil memegangi kaki sendiri ketika mengingat berapa perih paku yang menancap pada tungkaiku. Lelaki itu yang memaksaku, seorang anak kecil hanya kebetulan menemukan beberapa bungkus permen di tempat sampah.
"Ini bukanlah sebuah hukuman. Sampah yang ingin bertahan hidup seperti dirimu harus belajar menahan penderitaan." Ucap lelaki itu lagi di dalam kepalaku. "Atau kau akan mati."
Masa-masa tirani itu masih terpatri dengan jelas, bahkan sensasi setiap luka yang baru tercipta. Aku berusaha mengatur napasku dan bangkit kembali.
Ku pandangi gundukan tanah yang baru jadi itu sejenak sebelum beranjak. Hatiku merasa dongkol. Rasa benci yang kupendam selama bertahun-tahun, bahkan setelah aku bergabung dengan agensi, belum sirna.
Aku menatap jalanan yang kulalui dengan nanar. Agensi memberikanku sebuah hari libur, sebuah hari yang seharusnya dikhususkan untuk berkabung.
Namun aku sama sekali tidak merasakannya─sesuatu yang seharusnya ada ketika berkabung.
Perasaan sedih, harusnya aku memilikinya. Tapi semakin aku memikirkan masa lalumu, semakin aku merasakan kebencian. Perkataan demi perkataan yang lelaki itu lontarkan ketika aku dicampakkan seorang diri membuatku terbakar api.
"Kau tahu kenapa kau dikurung di sini?" Pertanyaan itu masih terpatri dengan jelas beserta jawabanku.
"Karena kau membenciku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Harem K
FanfictionWARNING B X B Sekumpulan Kei aka K pihak Bottom~ ♪ Request : OPEN ♪ Pairing Request : ♕︎ ILAND ♕︎ ENHYPEN ♕︎ BTS ♕︎ SKZ ♕︎ HYBE LABELS JAPAN ♕︎ PIWON ♕︎ SEVENTEEN ♕︎ NCT ♕︎ ETC Nggak suka? Nggak usah di baca 😗 👉👈