Flash back off | the beginning of the dandelion world

7 2 0
                                    

hidup sendirian itu memang ga mudah tapi bukan berarti ga indah bukan?

Gadis itu masih di atas kasur dari pagi hingga menjelang siang, matahari sudah lama memperlihatkan sinarnya yang sangat terik. Kamarnya masih gelap dan sangat berantakan, dengan headset yang di telinganya dan aliran demi aliran musik yang ia dengar, setumpuk novel di sudut kasur yang sedari ia hanya bolak balik dan tidak membaca alurnya.

Mata yang masih tidak fokus, pikiran yang masih kemana mana, seketika berhenti dan terfokus sama satu bab di sebuah novel miliknya, "you are strong and you can" "ha, lucu! Lelucon di sebuah novel. Bab yang sangat menyebalkan" kata gadis itu spontan dan lalu menutup novelnya dengan sangat keras.

Gadis itu menatap langit langit kamar kamarnya, sebuah tatapan tiada ujung, pikiran yang tiada henti dan memory demi memory yang ia ingat. Kejadian tahun lalu, kejadian yang sangat menyebalkan bukan? Manusia yang ia anggap akan menjagaNya hingga ia besar sudah mencari jalannya masing masing.

"RATUUU! Ngapain kamu di kamar! Keluar tinggal makan. Keluar rumah jadi pelacur kamu!" Kata seseorang yang berteriak dari kamarnya. Ratu hanya diam dan memiringkan bibirnya, ia sudah sangat terbiasa mendengar kata itu, mungkin bagi banyak orang itu tidak pantas, tapi apa ratu peduli? Yang tidak pantas adalah mamanya bukan dia.

"Kenapa" kata ratu datar dan menghampiri sumber suara tersebut.

"Dasar anak gatau diri. Bukannya bantuin, kamu bukan numpang disini ya! Walau kamu numpang kamu juga hrus bayarkan!" Kata feby mamanya ratu

"Udah di bayar, PAKEK m-e-n-t-a-l !" Kata ratu yang mengeja kata mental lalu pergi meninggalkan rumah dengan headphone dan headset miliknya.

Ratu sudah sangat terbiasa dengan semua ini. Suara yang gemuruh, hari yang tidak ada kata tenang, orang orang menikmati hari harinya dengan canda tawa dan mungkin sedikit bersedih. Tapi ratu hanya menikmatinya jika di dalam kamarnya.

Ia sampai di sebuah taman didekat rumahnya, keadaan sangat sepi, ini adalah keadaan yang di impikan orang orang seperti ratu, terlintas di pikirannya, hidup sendirian itu memang ga mudah tapi bukan berarti ga indah bukan?

Lagi dan lagi ia menatapa langit langit. Ia seakan akan ingin menemui tuhannya dan mengatakan semua tampungan dipikirannya, "tuhan, ratu ga bakal nanya kenapa harus ratu yang ngerasain tapi ratu pengen nanya ini sampe kapan tuhan?" Kata ratu yang sangat kecil seakan akan berbicara dengan tuhannya.

Helai Demi helai rambut yang tertiup angin seakan akan membuat ketenangan sebentar di dirinya, ia tahu kalau dirumah akan mendapatkan kabar buruk, tapi ratu harus menikmati ketenangannya walau hanya sebentar bukan? Dari pada tidak sama sekali.

Tinkk... (bunyi nontification)
Mama
Kemana lu? Hebat ya! Uang aja masih minta apa apa masih minta udah sok jagoan di luar!"

Ratu melihat notif itu sekejap lalu kembali menatap langit. "Seharusnya dia bertanya tuhan, kenapa anaknya menjadi seperti ini. Dulu anaknya tidak seperti ini bukan? Lalu kenapa sekarang berbeda? Yang harus di tanyakan adalah perubahan cara mendidik dari dulu hingga sekarang. "Kata ratu

Hari sudah menunjukan pukul 16:00 langit yang cerah mulai menjadi senja, burung burung pergi saranyan masing masing seakan akan ia tidak akan mendapatkan masalah di sarangnya, ratu masih dengan headset dan tatapan datar tetapi banyak mengandung tanda tanya dan kelelahan. Ia memutuskan untuk pulang kerumah, ia sudah mengetahui apa yang akan terjadi, apa yang sudah ia alami dulu akan terjadi lagi,."sudah menjadi makanan sehari hari dan perlengkapan pokok." Katanya spontan.

Sesampainya dirumah, brakkhh.... satu mainan anak anak dilempar kearah nya dan hampir mengenai kepalanya, ratu masih tenang ia tidak ingin menyulut emosi.

DANDELIONWhere stories live. Discover now