🍃9🍃

46 0 0
                                    

Suasana sekolah mulai ricuh saat jam istirahat, untuk hari ini para siswa perempuan lebih memih untuk menghabiskan jam istirahat dilapangan basket hanya untuk melihat sang Bad Boy sedang berlatih basket.

"Kay liat kakak kelas berlatih basket yuk" ajak Diana.

"Males" jawab Kayla ketus.

"Itung-itung cuci mata, gue itu suntuk sama tugas"

"Ogah"

"Ayo ih"paksa Diana dan menarik lengan Kayla kelapangan basket.

Sesampainya disana mereka terkejut walaupun hanya latian namun para siswa sangat antusias melihat tim basket berlatih.

'Astaga kenapa Nanda sangat tampan'

'Apalagi kalau lagi berkeringat seperti itu'

'Vano juga bikin gue meleleh ih'

'Nikmat mana yang engkau dustakan gusti'

Dan masih banyak teriakan lainnya.

"Di gue kekantin bentar ya mau beli minuman" kata Kayla pergi meninggalkan Diana dikeramaian sekolah.

Tak membutuhkan waktu lama Kayla sampai dilapangan basket dan bertepataan degan tim basket yang sedang istirahat, tanpa ragu Kayla mendekat kearah mereka.

"Kak Vano nih buat lu" kata Kayla menyodorkan minuman berion.

"Thanks Kay, ambilin handuk buat gue dong" ucap Vano menyuruh Kayla.

Kayla berjalan untuk mengambil handuk milik Vano namun sebelum itu tangan Kayla ditahan oleh Nanda.

"Siapapun yang berani mengambil milik gue maka dia ngga akan bisa bernafas dengan tenang" ancam Nanda.

"Terserah lu, nggak mempan tuh ancaman buat gue" balas Kayla dan menarik paksa tangannya lalu berjalan mengambil handuk dan kembali duduk bersama Vano.

"Tangan lu sakit nggak?" tanya Vano sembari memegang tangan Kayla yang baru saja melihat tangan Kayla ditarik oleh Nanda

"Nggak kok Kak" kata Kayla.

Sementara disisi lain Nanda meremas botol air mineralnya dengan perasaan kesal yang melihat perlakuan Vano ke Kayla.

"Gue binggung deh Kay, nih ya gue nggak mau kalau lu tuh jadian ataupun dekat dengan Nanda tapi gue juga nggak mau lu terus-terusan dikejar sama Nanda" jelas Vano.

"Dia juga nggak tahu kalau lu tuh adik gue jadi dia masih bersih keras buat ngerebut lu dari gue"sambung Vano dan dibalas anggukan oleh Kayla.

"Yaudah jadi gue harus hati-hati dan melawan apapun yang dilakukan oleh Nanda, emm gue pergi dulu ya kasian Diana dia sendirian disana" jawab Kayla.

Kayla kembali ke tempat Diana berada dan mengajaknya untuk kembali kekelas, dalam perjalanan kekelas Diana bertanya-tanya kenapa Kayla sangat dekat dengan Devano yang merupakan most wanted juga disekolahannya namun Kayla masih menutupi fakta bahwa Devano adalah seorang kakak dan sayap pelindung bagi Kayla.

Saat pulang sekolah tangan Kayla ditarik oleh seseorang yang membenci Kayla.

Kayla dibawah ke kamar mandi dan diguyur dengan air dingin.

"Lu tuh pakai pelet apa sih? Kenapa semua orang bisa suka dengan lu" maki gadis tersebut.

"Yang pertama kenapa Nanda bisa kecantol sama lu, yang kedua kenapa Devano bisa dekat dengan lu!" teriak gadis itu didepan wajah Kayla.

"Itu bukan urusan lu"jawab Kayla menahan rasa dingin.

Gadis itu masih terus menyiksa Kayla dengan menampar wajah Kayla.

Gadis itu bukan lain ialah Eliza dia terus menerus menguyur Kayla dengan air dingin.

"Ttooollloonggg" teriak Kayla dengan sekuat tenaga.

"Percuma lu mau teriak kaya orang gila karena semua orang juga sudah pulang"Timpal Eliza.

Eliza mengeluarkan tepung dan langsung menguyur ke arah Kayla.

Saat Eliza ingin melempar Kayla dengan telur tiba-tiba tangannya ditahan oleh Devano.

"Jangan sekali-kali nyakitin orang yang gue sayang sebelum lu menyesal telah melakukan perbuatan keji ini dan jangan harap gue bisa memaafkan kesalahan lu" jelas Devano sembari mencengkaram tangan Eliza.

Devano melepas cengkraman tangan Eliza dan mengendong sang adik untuk dibawah pulang.

Sesampainya dirumah, Laura sangat terkejut saat melihat keadaan putri sulungnya pulang dengan keadaan yang bisa dibilang nggak baik-baik saja.

"Kak itu adik kenapa? Kok basah kuyup sama ada memar dipipi?" tanya Laura khawatir.

"Nanti Vano jelasin mah tapi sekarang yang terpenting itu mama bantu Kayla bersih-bersih dulu nanti Vano yang ngobatin lukanya" kata Vano yang masih mengendong Kayla.

Setelah selesai bersih-bersih Vano mengobati Kayla sembari bertanya-tanya soal kejadian barusan.

"Dek kenapa kejadian tadi bisa terjadi?" tanya Vano yang masih fokus pada lukanya Kayla.

"Gue salah ya dekat dengan kakak sendiri?" tanya Kayla pada Vano.

"Nggak salah dek, emang siapa yang bilang?"

"Eliza" ucap Kayla dengan raut wajah datar.

"Terus dia bilang apa lagi sama lu?"

"Dia marah karena Nanda selalu berada disamping gue , padahal gue juga sudah berusaha menjauh dari dia" jelas Kayla.

"Nanda lagi ya?"tanya Vano dan hanya dibalas anggukan oleh Kayla.

"Yaudah sekarang lu istirahat aja" kata Vano menyuruh Kayla dan pergi meninggalkan Kayla dikamarnya.

Setelah keluar kamar Vano melihat Laura yang sudah siap untuk mengintrogasinya. Vano duduk disamping Laura dan menjawab semua pertanyaan yang dilontatkan oleh Laura tanpa ada kebohongan sedikitpun.

"Siapa nama orang tua Eliza?" tanya Laura dengan nada meninggi.

"Sudah lah mah, Kayla bilang nggak usah diperpanjang masalahnya" balas Vano.

"Tapi itu tidak bisa dibiarkan dia sudah mencelakai adik kamu"

"Iya Vano tahu tapi kalaupun dilaporkan keBP itu juga percuma karena itu semua ngga ada bukti , suasana sekolah pun sudah sepi" ucap Vano.

"Yasudah tapi mama harap sekarang kamu benar-benar jagain adik kamu, jangan sampai kejadian ini terulang lagi"kata Laura dan diiyakan oleh Vano.

"Mah buatin Kayla bubur ya nanti biar Vano yang bawa kekamar" ucap Vano.

"Baiklah, mama pergi kedapur dulu ya" jawab Laura dan pergi meninggalkan Vano.



Sesuai dengan janji author hari ini update 2 chapter sekaligus

Btw TO BE CONTINUE YA BESTIEEEE

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 14, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love ScenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang