🍃7🍃

92 3 0
                                    

Hari ini Kayla ingin mengajak Diana untuk berjalan-jalan ke cafe terdekat tapi sayangnya hari ini Diana ada acara keluarga yang harus ia datangi alhasil Kayla kecafe sendirian.

"Mas milk shake strawberry ,satu sama spahetti seafood satu"kata Kayla.

"Baik kak ditunggu ya" ujar waiters tersebut dan pergi kearah pantry.

Kayla mulai mengeluarkan laptop dan mulai mengerjakam tugas yang harus ia kerjakan. Tak butuh waktu lama untuk menu makanan yang ia pesan datang dihadapanya.

Hujan mulai turun dan senja mulai menampakan rona merahnya Kayla menatap ke arah luar jendela ia binggung bagaimana ia pulang dalam kondisi hujan yang sangat lebat sementara tak ada kendaraan umum yang berlalu lalang. Untuk kali ini Kayla meratapi kebodohannya kenapa ia tidak membawa kendaraan sendiri.

Ia mulai mencari kontak milik kakaknya dan menekan tombol hijau namun setelah mencoba hampir 5 kali tak ada jawaban dari arah sebrang sana.

"Bagaimana ini? Supir dan Kak Vano nggak bisa dihubungin lagi"monolognya sembari menatap ponsel.

Hawa dingin mulai menusuk di kulit Kayla. Ia kembali menoleh kearah jendela Kayla menghela nafasnya sembari merebahkan badannya dimeja cafe tersebut. Kayla merasakan ada seseorang yang baru saja mendudukan badannya didepan Kayla dan mulai mengelus rambut Kayla.

"Sepertinya ada yang butuh tumpangan nih"ucap seseorang yang suaranya tak begitu asing didengar oleh telinganya sontak membuat Kayla menoleh kearah laki-laki tersebut dan menangkis tangannya dari kepalanya.

"Nggak sudi gue bareng sama lu" tolak Kayla.

"Ayolah Kay, gue kurang apa sih?" tanyanya heran namun Kayla hanya diam membisu.

"Jangan berani sekali-kali menolak ajakan gue"Tambahnya sekali lagi

"Okey gue terima ajakan lu Nda tapi dengan alasan gue nggak mau terjebak hujan terlalu lama disini "ucap Kayla pasrah.

"Baiklah tuan putri, mas minta billnya dong" kata Nanda berniat ingin membayar makanan Kayla.

"Nggak perlu" tolaknya lagi.

"Yasudah mana kartu ATM kamu?" tanya Nanda sontak Kayla langsung mengeluarkan kartu ATMnya dan menyodorkan ke Nanda.

"Totalnya 80 ribu mas"kata waters laki-laki tersebut.

"Nih kembalianya diambil aja itung-itung rezeki buat masnya" ujar Nanda memberikan uang 2 lembar uang berwarna merah.

"Terima kasih mas"

"Maksud lu apa minta kartu ATM gue" tanya Kayla ketus.

"Itu cuma akal-akalan gue tuan putri supaya lu percaya aja" kata Nanda dan menarik Kayla yang sudah bersiap dengan totebag berisi laptop menuju kearah mobilnya, tak lupa Nanda memberikan jaketnya sebagai penganti payung.

"Nih pakai jaket gue" ucap Nanda sembari mengambil jaket yang berada dikursi belakang.

"Nggak perlu" tolak Kayla.

"Udah jangan sok jual mahal, diluar sana banyak yang ngarepin dipinjamin jaket sama gue" Nanda dengan nada songongnya lalu menyelimutkan jaketnya ditubuh Kayla.

Sementara Kayla tak menghiraukan tingkah laku dan ucapan Nanda ia lebih memilih fokus melihat hujan dari dalam mobil milik Nanda. Lama kelamaan mata Kayla mulai berat dan terbawah kealam mimpi.

Nanda menoleh kearah gadis disebelahnya yang sedang terlelap dan sebuah senyum kecil itu terukir dibibir Nanda.

Nanda memberhentikan mobilnya dan memarkirkan didepan mini market karena ia tidak tahu alamat rumah dari wanita yang terlelap itu.

Love ScenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang