3

5.2K 605 38
                                    

Summary:

Yang Baekhyun harapkan sekarang hanyalah hidup tenang membesarkan buah hatinya.Menjadi seorang karyawan biasa di sebuah perusahaan yang tak terlalu besar sudah cukup untuk memenuhi semua kebutuhannya juga putranya,hidup dalam lingkaran kesederhanaan sudah membuatnya bahagia.Berbanding terbalik ketika ia dikelilingi oleh kemewahan dari seseorang yang tak ingin ia ingat lagi.Tahun itu sudah berlalu,biarkan tahun ini hingga ke depannya menjadi tahun yang membahagiakan baginya.

Akan tetapi jika tuhan berkehendak untuk membawanya kembali masuk dalam lingkaran itu,apa yang bisa Baekhyun perbuat?dia hanyalah manusia biasa.

Genre

Mafia, romance,yaoi

Rate:

Mature(+)

Cerita hanyalah imajinasi author semata,jadi jika cerita telah berlanjut mohon agar tidak memasukkannya ke dalam hati

Enjoy~

°°°

"Jackthon, boleh thehan beltanya? " Sehan menatap mata kelam Jackson, menelusuri pahatan sempurna itu. Visual Jackson tidaklah main-main menurut Sehan. Sedang Jackson balas menatapnya seakan mengatakan 'ada apa?'...

"Dimana ayah jackthon? " Jackson melirik tempat dimana mamanya berada, menghela nafas pelan begitu tau mamanya masih berada di stan ice cream. "Kemali" Ucapnya dengan isyarat agar teman sepermainan nya itu mendekat.

"Ayah Jack cudah mati" Sehan mengangguk-angguk mengerti, jemari mungilnya menggaruk-garuk pipinya yang sama sekali tidak gatal.

"Kenapa bitha? " Tanyanya, lagi.

"Yah kalena nyawanya habic" Sehan mempout, oh ayolah kawan pembicaraan mereka terdengar seperti orang dewasa.

"Bukan thepelti itu, tapi kenapa bitha ayah jackthon mati? Apa di cekik hantu? Di ilith pithau, atau teltimpa tangga, oh atau mungkin kalena telthedak boba? "Jackson tertawa pelan, ada-ada saja.

"Bukan cemua yang cehan cebutkan, tapi ayah Jack mati kalena teltablak mobil" Mulut Sehan membentuk huruf o.

"Lagipula kata mama papa Jack cudah tua, jadi langcung mati caat ditablak mobil"

Baekhyun yang berada di belakang kedua anak lelaki itu terperangah, kenapa pembicaraan anak-anak ini terdengar sangat dewasa. Bukan seperti pembicaraan anak-anak diusianya. Menghela nafas kikuk, Baekhyun terbayang bagaimana reaksi Chanyeol nantinya jika Jackson mengatakan ini di depannya. Apakah ia akan marah? Dan kembali menghukumnya karena mengatakan sebuah kebohongan besar kepada anaknya.

Baekhyun menggeleng ribut, tidak mungkin Chanyeol akan peduli. Bukankah lelaki itu begitu membencinya juga darah dagingnya? Lagipula Baekhyun tidak akan membiarkan itu terjadi. Akan ia usahakan agar ia juga Jackson tak lagi bertemu pria otoriter itu.

"Hei anak-anak, ini ice cream kalian" Dua anak itu bersorak riang, mengambil ice cream di masing-masing tangan Baekhyun dan mulai menjilat-jilatinya secara khidmat. Baekhyun ikut duduk di samping Jackson, menatap langit dengan fikiran jauh menerawang menembus luar angkasa.

Phoenix Want's MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang