Maju

2 1 0
                                    

Aku melangkah maju. Meski dingin harus aku lakukan. Salju ini begitu lembut membelai tubuhku. Meski dingin ini menusuk hingga ke jiwa.

Inikah yang disebut dengan hidup segan mati tak mau. Mungkin saja kematian lebih baik dari pada tinggal di dunia kegelapan ini. Meskipun demikan aku tidak bisa mati. Sistem di dunia ini tidak mengizinkannya.

Pikiran itu terkadang melintas dipikiranku. Tapi hidup punya tujuan dan aku tidak memiliki niat untuk mengakhirinya. Aku yakin bahwa setiap orang terlahir untuk sesuatu hal yang penting bagi dunia. Begitu juga aku.

Gemuruh The Dungeon terdengar semakin kencang. Itu tandanya kalau pintu menuju the dungeon sudah dekat. angin kencang dan hawa dingin mulai terasa. Tapi aku terus maju. Setengah hati tapi mesti kulakukan. Aku menyeret tubuhku.

The Ground, Kami menyebutnya begitu, yaitu sebuah tempat dimana pintu The Dungeon muncul. Biasa sebuah tempat yang cukup luas. Tempat itu mungkin terbentuk ketika pintu The Dungeon muncul dan ledakan energi terjadi begitu saja dan meratakan daerah sekitarnya. 

Banyak orang berkumpul di sana. Mereka adalah the scavenger, yaitu orang-orang yang mengambil apa saja yang ada di dalam The Dungeon. Aku pun mungkin salah satunya. Sisanya tidak mau disebut sebagai The Scavenger. Ada diantaranya menyebut mereka sebagai seorang The Adventurer dan The Traveler. 

The adventurer bukanlah orang-orang yang masuk kedalam The Dungeon hanya untuk sekedar memenuhi kebutuhan hidup saja. Lebih dari itu mereka haus akan petualangan. The Dungeon adalah kehidupan bagi mereka. Hanya tempat ini yang membuat mereka merasa hidup. berbeda lagi dengan The Traveler.

The Teraveler adalah orang-orang yang berkunjung dengan tujuan mencari arti hidup. Mereka tidak tertarik dengan hal bersifat duniawi seperti kekayaan dan petualangan. Kecintaan terhadap ilmu dan kebijaksanaan adalah pencarian utama dalam perjalanan mereka. 

Aku adalah seorang mantan The Scavenger. Tapi aku juga tidak bisa disebut sebagai The Adventurer atau The Traveler. Oleh karena itu aku tidak bisa disandingkan dengan mereka. Aku tidak mencari kekayaan, petualangan maupun kebijaksanaan. Yang kuinginkan hanyalah jawaban dari berbagai pertanyaan tentang dunia ini. Baik atau buruknya aku tidak tahu. Yang aku tahu bahwa jawabannya ada di sana, di dalam The Dungeon. Oleh karena itu aku harus terus maju untuk mencari jawaban itu. 

Aku maju. Kulangkahkan kakiku mendekati pintu itu. Gemuruh dan hawa dingin semakin kencang menerpa tubuhku. Aku siap dengan apaun yang ada di sana. Karena aku tidak memiliki apapun yang harus ku perjuangkan selain tujuanku sendiri. Sampai jumpa lagi dunia gelap, aku pergi.

The DungeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang