sunoo menancapkan kaki dilantai kelas marchia, karena tidak ada yang merespon—mungkin budeg—sunoo pun berjalan dengan riang kemeja sang pujaan hati.
"marchia gaada, udah duluan sama jay."
sunoo berbalik, itu echan—teman sekelas marchia yang dulunya pernah sekelas sama sunoo.
"APA?? SAMA JAY?? WAH, MENYEBALKAN SEKALI, KATANYA LAGI BERAN—"
"ada kak sunoo? katanya lagi disini?"
sunoo menoleh, oh si itu lagi, gumamnya.
"tuh noo, dicariin." echan menepuk bahu sunoo dan segera berjalan meninggalkan sunoo.
sunoo-pun berjalan kearah perempuan itu yang bisa diklaim kalau dia adik kelasnya, "ada apa?"
'rachellia?'
namanya sangat elit, pikir sunoo.
"kak, ini payung kakak?"
rachel menyodorkan sebuah payung berwarna pink, "lah iya bener lupa ketinggalan dikelas, makasih ya."
"iya, sama sama kak."
"rumahnya dimana?" tanya sunoo.
"deket, sebelah sekolah."
karena sunoo baik hati dan tidak sombong plus patah hati, sunoo inisiatif mau mengantar rachel ini kerumahnya berhubung langitnya terlihat mendung sore ini sebagai benefit sudah mengembalikan payungnya yang ketinggalan.
"mau dianterin?"
"gak usah, deket kok!"
"ayoklah kakak anterin, gratis kok."
rachel tersenyum tipis, "yaudah, makasih ya kak."
"kak makasih lagi ya, gue duluan. hati hati!"
sunoo tersenyum sebari mengangguk memperbolehkan rachel masuk kedalam rumahnya.
drrrt..
drrrt..
sunoo memindahkan payungnya ketangan kiri, tangan kanannya mengambil ponselnya untuk mengangkat telpon yang datang—
"KEMANA AJA LO GUE CARIIN?!"
echan
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
